MAKALAH TENTANG RENANG
Pendidikan jasmani dan kerohanian
Nama : LENGGA SATRYA SANDY
Kela : MIPA 4
DINAS PENDIDIKAN PEMUDA DAN OLAHRAGA KABUPATEN
BENGKULU SELATAN TAHUN AJARAN 2017/2018
KATA PENGANTAR
Dengan
mengucapkan Puji serta Syukur kehadirat Allah S. W. T. akhirnya Saya dapat
menyelesaikan Tugas Makalah Pendidikan Jasmani dan Kesehatan guna
memenuhi tugas dari Guru Mata Pelajaran. Berbagai kesulitan telah dialami, baik dalam pencarian materi
maupun dalam menyusun makalah ini.
Dalam
penyususnan makalah ini saya telah berusaha semaksimal mungkin , tetapi Saya
berkeyakinan ini tidak akan mencakup kepada semua hal-hal yang termasuk kedalam
Materi Renang. Hal ini di sebabkan karena terbatasnya kemampuan penyusun.
Pun
mengakui betapa telah mengusahakan sedemikian rupa, bahwa di dalam tugas
makalah ini sudah pasti masih banyak kekurangan dan kesalahan, karena Saya
menyadari masih jauh dari kesempurnaan. Oleh Karena itu, keritik dan saran yang
bersifat membangun sangat kami nantikan.
Kepada
semua pihak yang ikut membantu baik secara langsung maupun tidak langsung, Saya
ucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya. Semoga makalah ini bisa menjadi
motivasi siswa-siswi semua.
DAFTAR ISI
Cover.........................................................................................
Kata
pengantar........................................................................................
Daftar isi………………………………………………………………..
BAB I pendahuluan...............................................................................
1.1 latar
belakang.....................................................................................
1.2 rumusan masalah................................................................................
1.3 Tujuan................................................................................................
BAB II
pembahasan ..............................................................................
2.1 Sejarah
renang...................................................................................
2.2 Organisasi
FINA ...............................................................................
2.3 Sejarah renang di
Indonesia...............................................................
2.4 Manfaat renang
bagi
tubuh................................................................
2.5 Macam-macam gaya
renang..............................................................
2.6 Renang gaya
BebaS...........................................................................
2.7 Renang gaya
Dada ............................................................................
2.8 Renang gaya
Punggung .....................................................................
2.9 Renang gaya
Kupu-Kupu..................................................................
BAB III
Penutup ...................................................................................
3.1 Kesimpulan ......................................................................................
3.1
Saran .................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang.
Berenang adalah gerakan sewaktu bergerak di air. Berenang biasanya dilakukan tanpa perlengkapan buatan.
Kegiatan ini dapat dimanfaatkan untuk rekreasi dan olahraga. Berenang dipakai sewaktu bergerak dari satu
tempat ke tempat lainnya di air, mencari ikan, mandi, atau melakukan olahraga air.
Berenang untuk keperluan rekreasi dan kompetisi dilakukan
di kolam
renang. Manusia juga
berenang di sungai,danau, dan laut sebagai bentuk rekreasi. Olahraga renang membuat tubuh sehat karena hampir
semua otot tubuh dipakai sewaktu berenang.
1.2 Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah dalam penulisan makalah
ini adalah :
1. Bagaimana Sejarah Renang ?
2. Apa yang perlu di peresiapkan dalam olah raga renang ?
3. Bagaimanakah peraturan olah raga renang ?
1.3 Tujuan
Adapun tujuan dari pembuatan
makalah ini adalah meliputi beberapa hal diantaranya :
a. Memenuhi Salah satu tugas mata pelajaran Orkes Penjaskes
b. Mengetahui Seluk beluk, sejarah teknik serta perkembangan
Olah raga Renang.
C. Semoga bermanfaat
bagi para pembacanya sebagai tambahan pengetahuan.
1
BAB II
PEMBAHASAN
1. OLAHRAGA RENANG
2.1 Sejarah Renang
Renang
telah dikenal sejak zaman prasejarah. Dari gambar-gambar yang berasal dari
zaman batu diketahui adanya gua-gua bagi para perenang di dekat Wadi Sora
sebelah barat daya Mesir. Gambar-gambar yang ada di dalam gua nampak menunjukan
gaya dada atau gaya anjing mengayuh, meskipun bisa jadi ia mungkin menunjukan
gerakan yang berkaitan dengan prosesi ritual yang artinya tidak ada kaitannya
dengan renang.
Gua
ini juga digambarkan pada film English Patient Stempel lilin Mesir yang
bertanggal antara 4000 dan 9000 tahun SM, menunjukan empat perenang yang
diyakini berenang dengan variasi dari gaya bebas. Referensi lain mengenai
renang juga ditemukan pada gambar timbul Babylonia dalam lukisan dinding
Assyria yang menunjukan variasi dari gaya dada.
Lukisan
yang paling terkenal telah ditemukan di padang pasir Kebir dan diperkirakan
berasal dari sekitar 4000 tahun SM. Gambar timbul Nagoda juga menunjukan
perenang yang berasal dari 3000 tahun SM. Istana Indian Mohenjo Daro dari 2800
tahun sebelum masehi memiliki kolam renang berukuran 30 m x 60 m. Istana Minoan
Minos of Knossos di Kreta juga dilengkapi dengan bak mandi. Makam kuno Mesir
dari 2000 tahun SM menunjukan variasi dari gaya bebas. Penggambaran perenang
juga ditemukan pada Hittites, Minoans, dan Masyarakat Timur Tengah lainnya,
orang Inca dalam Rumah Tepantitla di Teotihuacan, dan dalam mozaik di Pompeii.
Ada
juga beberapa yang menyinggung para perenenang dalam naskah kuno Vatikan,
Borgian dan Bourbon. Orang-orang Yunani tidak mengikut sertakan renang pada
Pertandingan Olympiade kuno, namun mempraktekan olahraga tersebut, sering kali
membangun kolam renang sebagai bagian dari bak mandi mereka. satu pernyataan
yang biasanya menyinggung di Yunani adalah dengan mengatakan tentang seseorang
bahwa dia tidak tahu bagaimana caranya ataupun berenang. Orang-orang Etruscan
di Tarquinia (Italia) menunjukan gambar para perenang dalam 600 tahun SM, dan
makam kuno di Yunani menunjukan gmbar perenang-perenang 500 tahun
SM. Orang Yunani Sisilia telah dijadikan tawanan pada sebuah kapal Persia King
Xerxes I pada 480 tahun SM. Setelah mengetahui serangan yang akan datang untuk
Angkatan Laut Yunani, ia mencuri pisau dan lompat keluar kapal. Sepanjang malam
dan dengan menggunakan alat bantu pernafasan ( snorkel ) yang terbuat dari
buluh, ia berenang kembali kearah kapal dan memotong talinya. Juga dinyatakan
bahwa keterampilan berenang telah menyelamatkan bangsa Yunani pada perang
Salamis ketika bangsa Persia semuanya tenggelam ketika kapal mereka
dihancurkan.
2
Julius
Caesar juga dikenal sebagai perenag yang baik. Sejumlah relief dari 850 tahun
SM di Galeri Nimrud dari Musium Inggris menunjukan para perenang yang sebagaian
besar dalam konteks militer, sering menggunakan alat bantu renang. Di Jepang
renang merupakan salah satu keahlian terhormat Samurai, dan catatan sejarah
menjelaskan kompetisi renang pada tahun 36 SM diadakan oleh kaisar Suigui (
ejaannya tidak jelas), yang pertama kali dikenal sebagai perlombaan renang.
Cerita rakyat Jerman menjelaskan tentang renang yang dengan sukses digunakan
dalam perang melawan bangsa Roma. Kompetisi renang juga dikenal sejak saat itu.
2.2 Organisasi FINA
Federasi
Renang Internasional ( Federation Internationationale de Natation disingkat
FINA) adalah induk organisasi internaional olahraga renang. Orgaisasi ini
diakui oleh Komite Olimpiade Internasional ( IOC ). Selain renang, FINA juga
merupakan induk orgaisasi internasional polo air, selam, renang indah, dan
renang perairan terbuka. Markas besar FINA berada di Lausanne, Swiss. Induk
organisasi olahraga renang, renang perairan terbuka, selam, polo air, dan
renang indah disetiap negara dan teritori berhak menjadi anggota FINA. Selain
mengadakan kejuaraan internasional dan regional, FINA berusaha memajukan
olahraga renang diseluruh dunia, antara lain dengan menambah jumlah fasilitas
olahraga renang. FINA bertugas membuat peraturan internasional untuk kejuaraan
renang, renang perairan terbuka, selam, polo air, dan renang indah.
2.3 Sejarah Renang Di Indonesia
Umumnya
olahraga renang sebelum kemerdekaan kita hanya dilakukan oleh bangsa kulit
putih dengan teknik yang sudah maju sedang bangsa indonesia hanya dilakukan
disungai atau danau tanpa teknik memadai namun perkembangan renang di zaman
Jepang menjajah kesempatan umum lebih besar. Pada tahun 1951 setelah terbentuk
P.B.S.I (Perserikatan Berenang Seluruh Indonesia) Sejak itu renang di Indonesia
maju pesat. P.B.S.I diterima menjadi anggota P.O.R.I (Perserikatan Olahraga
Republik Indonesia)yang kemudian dirubah menjadi K.O.I (Komite Olympiade
Indonesia). Tahun 1952 P.B.S.I diterima menjadi anggota F.I.N.A dan I.O.C pada
Olympiade Helsinki 1952. Indonesia telah mengirim seorang perenang.Tahun 1959
P.B.S.I berubah menjadi P.R.S.I (Perserikatan Renang Seluruh Indonesia) dan
renang mengalami kemajuan hingga sekarang.
2. Manfaat Renang Bagi Tubuh
1. Membentuk otot
Saat
berenang, kita menggerakan hampir keseluruhan otot-otot pada tubuh mulai dari
kepala, leher, anggota gerak atas, dada, perut, punggung, pinggang, anggota
gerak bawah dan telapak kaki. Saat bergerak di dalam air, tubuh mengeluarkan
energi lebih besar karena harus “melawan” massa air yang mampu menguatkan dan
melenturkan otot-otot tubuh.
2. Meningkatkan kemampuan
fungsi jantung dan paru-paru
Gerakan
mendorong dan menendang air dengan anggota tubuh terutama tangan dan kaki dapat
memacu aliran darah ke jantung, pembuluh darah, dan paru-paru. Artinya berenang
dapat dikategorikan sebagai latihan aerobik dalam air.
3. Menambah tinggi badan
Berenang
secara baik dan benar akan membuat tubuh lebih tinggi (bagi yang masih dalam
pertumbuhan tentunya).
4. Melatih pernafasan
Sangat
dianjurkan bagi orang yang terkena penyakit asma untuk berenang karena sistem
crdiovaskuler dan pernafasan dapat menjadi kuat. Pernafasan kita menjadi lebih
sehat, lancar, dan lebih panjang.
5. Membakar kalori lebih banyak
Saat
berenang, tubuh akan terasa lebih berat bergerak di dalam air. Otomatis energi
yang dibutuhkan pun menjadi lebih tinggi, sehingga dapat secara efektif
membakar sekitar kalori tubuh.
6. Self safety
Dengan
berenang, kita perlu khawatir apabila suatu saat mengalami hal-hal yang tidak
diinginkan khususnya yang berhubungan dengan air ( jatuh ke laut, dll)
7. Menghilangkan stress
Secara
psikologis, berenang juga dapat membuat hati dan pikiran lebih relaks. Gerakan
berenang yang dilakukan dengan santai dan perlahan, mampu meningkatkan hormon
endorfin dalam otak. Suasana hati jadi sejuk, pikiran lebih adem, badan pun
bebas gerah.
Macam – Macam Gaya Renang
A. Renang Gaya Bebas
B. Renang Gaya Dada
C. Renang Gaya Punggung
D. Renang Gaya Kupu – kupu
A. Renang Gaya Bebas
1. Sejarah
Manusia
sudah berenang gaya bebas sejak zaman kuno. Didunia Barat, gaya bebas
diperlombakan pertama kali pada tahun 1844 di London. Perenang dari Suku Indian
dengan mudah mengalahkan perenang dari Inggris. Walaupun demikian, pria Inggris
waktu itu menganggap gaya bebas tidak elegan, karena banyak memercikan air kesana-kemari.
Dalam lomba renang, perenang Inggris tetap mempertahankan gaya dada. Sewaktu
pergi ke Argentina antara tahun 1870 dan 1890, pelatih renang John Arthur
Trudgen mempelajari gaya bebas dari penduduk asli Amerika Selatan.
Berbagai sumber menyebut angka tahun yang berbeda-beda, namun tahun
1873 adalah angka tahun yang paling sering dikutip. Namun di Inggris Trudgen
memakai gerakan kaki menggunting seperti gaya samping dan bukan gerakan kaki
lurus melecut naik turun seperti gaya bebas yang dikenal orang sekarang ini.
gaya renang campuran yang diperkenalkan oleh Trudgen disebut gaya Trudgen.
Gaya
trudgen dikembangkan oleh perenang Australia Richmond ( Dick ) Cavill, putra
dari instruktur renang Inggris “Profesor frederick Cavill yang menetap di
Australia sejak 1879. Frederick Cavill memiliki 6 anak laki-laki yang semuanya
perenang mahir, Ernest, Charles, Percy, Arthur (Tums), dan Richmond (Dick).
Ketika Dick dan Tums sedang mengembangkan gaya trudgen, mereka berdua melihat
Alick Wickham yang berenang dengan gerakan kaki lurus melecut naik turun.
Wickham adalah orang Kepulauan Solomon yang tinggal di Sydney. Dalam kejuaraan
Renang Internasional 1902, Richard Cavillmemenangi lomba renagn 100 yard dengan
catatan 58,8 detik. Ketika ditanya nama gaya renang yang dipakainya, menurut
salah salah satu anggota keluarga Cavill, “ seperti merangkak ( crawl ) didalam
air". Dikemudian hari, gaya renang yang dikembangkan Cavill disebut gaya
krol ( crawl ).
Pada
tahun 1905, setelah bertemu dengan perenang Australia Barney Kieran yang
mengadakan tour di Inggris pada 1905, perenang gaya trudgen asal Amerika
Serikat Charles Daniels memutuskan untuk menguasai gaya krol Australia yang
dipelajarinya dari Kieren. Gaya krol Australia diubah sedikit oleh Daniels menjadi gaya
bebasseperti dikenal orang sekarang.
2. Sikap Tubuh
Posisi
tubuh pada saat berenang adalah streamline atau sejajar
sedatar mungkin dengan permukaan air. Tubuh harus berputar pada garis pusat
atau sumbu rotasinya.
3. Gerakan Tungkai
Gerakan
tungkai dilakukan dengan naik turun pada bagian yang vertikal, bergantian
antara tungkai kanan dan kiri. Gerakan dimulai dari pangkal paha, dan gerakan
menendang tekuk pada lutut, kemudian luruskan pada akhir tendangan. Gerakan ke
atas dilakukan dengan gerakan lurus.
4. Gerakan Lengan
Terdiri
atas dua gerakan :
a. Gerakan recovery ,
gerakan lengan selama diluar air yaitu memindahkan telapak tangan saat keluar
dari air untuk dibawa kedepan kepala dan masuk kedalam air.
b. Gerakan
mendayung yang terdiri atas gerakan dorong. Gerakan ini dimulai dari ujung jari
tengah menyentuh air sampai dengan selesai melakukan ayunan keluar dari air.
5. Pernafasan
Pernafasan
dilakukan ketika lengan digerakan keluar air, saat tubuh dalam posisi miring
dan kepala berpaling ke samping. Posisi kepala jangan diangkat keatas, tetapi
hanya tolehkan kearah samping kanan atau kiri.
6. Koordinasi Renang Gaya Bebas
Pergerakan
dimulai dari posisi mengapung telungkup, dengan posisi kaki diayunkan. Ayunkan
kedua kaki bergantian keatas dan kebawah secara terus menerus. Ayunkan tangan
kiri kedepan untuk masuk kembali kedalam air, sedangkan tangan kanan digerakan
naik kepermukaan air. Pada saat itu, gerakan kepala kekanan atau kekiri untuk
mengambil nafas. Saat itu tolehkan kepala untuk mengambil nafas. Ulangi
langkah-langkah tersebut dengan tetap selalu menggerakkan kaki keatas dan
kebawah.
6
B. Renang Gaya Dada
1. Sejarah
Manusia
sudah berenang gaya dada sejak Zaman Batu seperti digambarkan dalam lukisan di
Gua Perenang, dekat Wadi Sora, Mesir Barat Daya. Gerakan kaki gaya dada
diperkirakan meniru berenang katak . Di lukisan dinding yang dibuat orang
Assyria dan lukisan relief yang ditemukan di Babilonia.
Pada tahun
1538, seorang profesor ilmu bahasa berkebangsaan Jerman bernama Nicolas Wynman
menerbitkan buku berenang yang pertama, Colymbetes. Tujuannya menulis buku
bukan untuk mempromosikan berenang, melainkan untuk mengurangi bahaya
tenggelam. Meskipun demikian, buku tersebut berisi cara belajar gaya dada.
Pada
tahun 1696, pengarang Perancis Melchisedech Thevenot menulis buku The Art of
Swimming yang menjelaskan berenang gaya dada yang serupa dengan gaya dada
sekarang ini. salah seorang dari pembacanya adalah Benjamin Franklin.
Lomba
renang dimulai di Eropa sekitar tahun 1800. Sebagaian besar perenang memakai
gaya dada. Dalam lomba renang tahun 1844 di London, sejumlah perenang suku
Indian ikut serta. Perenang Inggris menggunakan gaya dada sementara perenang
suku Indian berenang gaya bebas. Hingga tahun 1873, orang Inggris lebih senang
berenang gaya dada.
Pada
tahun 1875, Kapten Matthew Webb berhasil mencatatkan diri sebagai orang pertama
yang berenang menyeberangi Selat Inggris. Selat selebar 34,21 km itu
diseberanginya dengan gaya dada selama 21 jam 45 menit.
Olimpiade
St. Louis 1904 adalah Olimpiade yang pertama kali mempertandingkan nomor gaya
dada secara terpisah untuk jarak 440 yard (402 m). Pada waktu itu diperlombakan
nomor gaya dada, gaya punggung, dan gaya bebas.
2. Sikap Badan
Setiap
kali tubuh melakukan luncuran diusahakan posisi tubuh lurus dengan permukaan
air, lengan lurus ke muka badan diluruskan ke depan dan kedua kaki lurus ke
belakang.
3. Gerakan Tungkai
a. Posisi badan
sejajar dengan kolam, kedua tungkai lurus dan rapat.
b. Tarik tumit ke
arah pinggul dengan meliput lutut.
c. Memutar
pergelangan kaki ke samping sehingga telapak kaki siap untuk mendorong keluar.
d. Telapk kaki
didorong kesamping dengan tenaga yang kuat sambil memutar pergelangan kaki.
e. Dorongan
dilakukan dengan serentak dan dengan melecutkan kedua ujung telapak kaki.
f. Setelah
melecutkan kedua ujung telapak kaki, tungkai kembali lurus, posisi tubuh
sejajar dengan permukaan air.
4. Gerakan
Lengan
a. Berdiri dengan
kaki kangkang, bungkukan badan hingga rata-rata air, dan kedua tangan lurus
kedepan.
b. Jari-jari tangan
rapat tetapi tidak kaku.
c. Tarik tangan ke
samping melebihi bahu di bawah permukaan air dengan siku lebih tinggi dari
tangan.
d. Tarik kedua
tangan sampai membuat seperempat lingkaran sampai kedua tangan berada di bawah
dada.
e. Dekatkan kedua
siku di bawah dada, kedua tangan didorongkan serentak kedepan sampai ke posisi
semula.
5. Teknik Pengambilan Nafas
Pada
saat tangan ditarik ke arah dasar kolam, kepala diangkat ke atas permukan air.
Pada saat kedua tangan di bawah dada, ambil nafas melalui mulut. Kemudian kedua
tangan lurus dan kepala ikut lurus sambil membuang nafas dengan mulut.
C. Renang Gaya Punggung
1. Sejarah
Gaya
punggung adalah gaya berenang yang sudah dikenal sejak zaman kuno. Pertama kali
diperlombakan di Olimpiade Paris tahun 1900, gaya punggung merupakan gaya
renang tertua yang diperlombakan setelah gaya bebas. Pada tahun 1900, gaya
punggung dimasukkan sebagai nomor baru renang Olimpiade.
2. Sikap Badan
Sikap badan
pada renang gaya punggung , yaitu tidur telentang dengan posisi streamline,
dengan badan terapung.
3. Gerakan Kaki
Gerakan
kaki padang renang gaya punggung sama dengan gerakan kaki pada renang gaya
bebas, bedanya badan dalam keadaan terbalik.
4. Gerakan Lengan
Dalam
proses gerakan lengan renang gaya punggung ada tiga fase, yaitu fase menarik,
fase mendorong, dan fase istirahat.
Bentuk-bentuk latihan gerakan lengan adalah
sebagai berikut.
a. Latihan gerakan
lengan di darat.
b. Latihan gerakan
lengan sambil meluncur.
c. Latihan gerakan
lengan sambil memakai pelampung di bagian perut
5. Gerakan Pengambilan Nafas
Walaupun
pengambilan nafas bisa dilakukan sewaktu-waktu, namun yang paling baik adalah
mengambil nafas saat satu lengan istirahat dan mengeluarkan nafas saat
istirahat.
D. Renang Gaya Kupu – Kupu
1. Sejarah
Pada akhir tahun
1933, perenang Amerika serikat bernama Henry Myers berenang gaya kupu-kupu di
perlombaan renang Brooklyn Central YMCA. Gaya kupu-kupu merupakan hasil
pengembangan gaya dada. Pelatih renang David Armbruster dari Universitas Iowa
meneliti masalah hambatan air sewaktu berenang gaya dada. Pada tahun 1934,
Armbruster diduga telah memperbaiki metode mengayunkan lengan ke depan sewaktu
berenang gaya dada. Armbruster menyebut gaya “baru” tersebut sebagai gaya
“kupu-kupu”. Walaupun gaya kupu-kupu sulit dipelajari , perenang gaya kupu-kupu
bisa berenang lebih cepat. Pada tahun berikutnya (1935), perenang Jack Sieg
dari Universitas Iowa mengembangkan teknik menendang seperti sirip ekor ikan,
Sieg berenang dengan tubuh dimiringkan ke salah satu sisi. Ia menyebut
tendangannya sebagai “tendangan sirip ekor lumba-lumba”. Armbruster dan Sieg
lalu bersama-sama mengembangkan kedua teknik ini menjadi gaya renang yang
sangat cepat. Satu ayunan lengan kupu-kupu dipadu dengan dua tendangan
lumba-lumba. Richard Rhodes mengklaim bahwa Volney Wilson adalah orang yang
menciptakan “ tendangan lumba-lumba” setelah mempelajari gerakan ikan. Volney
Wilson mencoba gerakan barunya di penyaringan wakil Amwrika Serikat untuk
Olimpiade 1938. Hasilnya, Wilson terkena diskualifikasi.
2. Sikap Badan
Sikap badan
naik- turun secara vertikal dan meliuk-liuk seperti halnya ikan lumpa-lumba
yang sedang berenang.
3. Gerakan Tungkai
Menggerakkan
kedua kaki sedikit keatas permukaan air secara bersamaan dan menjatuhkannya
bersamaan pula.
4. Gerakan Lengan
Gerakan kedua
tangan ke bawah bersamaan.
5. Gerakan Pengambilan Nafas
Pada saat gerakan
tangan kebawah inilah, waktu yang tepat untuk sedikit menaikkan kepala ke atas
untuk mengambil nafas. Gerakan kaki dan tangan secara bergantian
BAB III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Dari pembahasan diatas, maka penulis dapat menyimpulkan sebagai
berikut :
1. Indonesia adalah Negara
Kepulauan dimana daerah perairan lebih luas daripada daratan. Oleh sebab itu
sudah seharunya banyak muncul atlet renang yang lahir untuk mendapat
prestasi di kancah internasional.
2. Untuk meningkatkan prestasi
atlet renang Indonesia maka yang perlu diupayakan adalah : meningkatkan
manajemen di official, membangkitkan rasa nasionalisme, meningkatkan disiplin,
dan mengadakan sosialisasi/motifasi di tingkat sekolah bahwa Indonesia memiliki
peluang dalam merah prestasi di kancah internasional.
3. Olahraga renang sangat
bermanfaat untuk meningkatkan kesehatan tubuh.
B. Saran – saran
1. Dalam meraih prestasi, hal yang
utama yang perlu diperhatikan adalah disiplin
2. Keberhasilan dicapai bukan
hanya dengan bekerja di kantoran atau perusahaan tetapi juga mampu kita capai
di dunia olah raga termasuk renang.
No comments:
Post a Comment