MAKALAH MENELADANI PERJUANGAN RASULULLAH DI SAW.DI MEKAH
Disusun Oleh :
Kelompok 5
PENTI PITRILIANI
REZA NOVITA SARI
NIDI RAHMADAN
VEIRO HIDAYAT
VEGO
DINAS PENDIDIKAN PEMUDA DAN OLAHRAGA
SMA NEGERI 7 BENGKULU SELATAN
2017
KATA PENGANTAR
Puji
dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan
hidayah-Nya sehingga makalah ini yang berjudul “ Meneladani Dakwah Nabi
Muhammad SAW dan Para Sahabat Di Mekkah ” dapat kami selesaikan.
Makalah
ini dibuat untuk memenuhi salah satu tugas mata pelajaran Agama Islam kelas X
semester 1 Tahun Pelajaran 2014/2015.
Dalam
penyusunan makalah ini banyak pihak yang telah membantu kami baik secara
langsung maupun tidak langsung yang tidak dapat kami sebutkan satu-persatu.
Oleh karena itu kami mengucapkan terima kasih kepada pihak-pihak yang telah
membantu kami tersebut baik yang secara langsung maupun tidak langsung.
Kami
berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat untuk kita semua. Kami pun
menyadari dalam pembuatan makalah ini masih banyak kekurangan maupun kesalahan,
seperti kata pepatah “ tak ada gading yang tak retak “ karena kami hanya
manusia biasa yang masih perlu banyak belajar. Oleh karena itu, kami
mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun untuk penyusunan makalah
di masa depan yang lebih baik lagi.
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar
Belakang
Kota Makkah merupakan kota yang sangat bersejarah
sepanjang lahirnya Islam hingga berjaya dan tersebarnya keseluruh penjuru
dunia. Bagaimana tidak,
dakwah Rasulullah SAW yang berbenderakan Islam, lahir dan mulai berkembang di
dua kota tersebut.
Sejarah dan perjuangan
dakwah Nabi SAW dalam menyampaikan risalah dari Allah SWT sejak diutusnya
menjadi Rasul di usia 40 tahun di kota Makkah hingga wafatnya di usia 63 tahun
di kota Madinah, mengandung banyak hikmah, pelajaran dan contoh bagi setiap
umat, lebih-lebih bagi para penerus perjuangan dakwah Nabi SAW, yaitu para ulama dan pejuang Islam.
Namun pada kenyataannya, masih banyak ditemukan di
lapangan sekelompok orang yang mengaku sebagai penerus panji-panji Islam, tapi
tidak berasaskan pada dasar-dasar yang telah dicontohkan oleh sebaik-baik
panutan.
1.2 Rumusan
Masalah
1. Dakwah Nabi
Muhammad Saw Beserta Sahabatnya
2. Ketabahan Nabi
Muhammad Saw beserta parasahabatnya dalam berdakwah
3. Meneladani
ketabahan Nabi Muhammad Saw dan parasahabatnya dalam berdakwah
BAB II
PEMBAHASAN
1.1 Dakwah Nabi Muhammad Saw Beserta Sahabatnya
Sebagaimana diketahui,
kota Mekkah merupakan pusat agama bagi bangsa Arab. Di sana terdapat para
pengabdi Ka’bah dan pengurus berhala serta patung- patung yang dianggap suci
oleh seluruh bangsa Arab. Sehingga untuk mencapai tujuan, yaitu
melakukan perubahan di kota Mekkah, akan lebih sulit dan sukar jika
dibandingkan apabila hal tersebut jauh darinya. Karenanya, dakwah membutuhkan
tekad baja yang tak mudah tergoyahkan oleh beruntunnya musibah dan
bencana yang menimpa.
Rasulullah SAW di kala
mengasingkan diri di Gua Hira dengan perasaan cemas dan khawatir tiba-tiba
terdengar suara dari langit, beliau menengadah tampak malaikat jibril.
Beliau menggigil, ketakutan dan pulang minta kepada isterinya untuk
menyelimutinya. Dalam keadaan berselimut itu datang Jibril
menyampaikan wahyu yang ke dua yaitu surat Al Muddatsir (QS 74 ayat 1-7).
بِسْمِ
اللَّهِ الرَّحْمنِ الرَّحِيمِ
يا
أَيُّهَا الْمُدَّثِّرُ (1) قُمْ فَأَنْذِرْ (2) وَرَبَّكَ فَكَبِّرْ (3)
وَثِيابَكَ فَطَهِّرْ (4)
وَالرُّجْزَ
فَاهْجُرْ (5) وَلا تَمْنُنْ تَسْتَكْثِرُ (6) وَلِرَبِّكَ فَاصْبِرْ (7)
Artinya : “ Hai orang yang berselimut,
bangunlah, lalu berilah peringatan, dan tuhanmu agungkanlah, dan pakaianmu
bersihkanlah, dan perbuatan dosa (menyembah berhala) tinggalkanlah, dan
janganlah kamu memberi (dengan maksud) memperoleh (balasan) yang lebih
baik, dan untuk (memenuhi perintah) rabbmu bersabarlah.”
Dengan turunnya wahyu
ini Rasulullah SAW mendapat tugas untuk menyiarkan agama Islam dan mengajak
umat manusia menyembah Allah SWT.
1) Menyiarkan Agama Islam Secara Sembunyi-Sembunyi
Pertama-tama dilakukan
oleh Rasulullah Saw adalah menawarkan islam kepada orang-orang yang dekat
hubungannya dengan beliau, keluarga serta sahabat-sahabat karib beliau. Beliau
mengenal mereka sebagai orang-orang yang mencintai Allah dan kebaikan, sedang mereka
yang mengenal beliau sebagai sosok yang selalu menjunjung tinggi nilai
kejujuran dan keshalihan. Kebesaran jiwa Rasulullah serta kebenaran berita yang
dibawanya merespons dengan baik da’wah beliau.
Orang-orang yang
pertama-tama masuk Islam adalah:
a. Siti Khadijah (Istri Nabi Muhammad SAW)
b. Ali Bin Abi Thalib (Paman Nabi Muhammad SAW)
c. Zaid Bin Haritsah (Anak angkat Nabi Muhammad
SAW)
d. Abu Bakar Ash-Shidiq (Sahabat Dekat Nabi
Muhammad SAW).
Orang-orang yang masuk
Islam dengan perantaraan Abu Bakar Ash-Shidiq yaitu:
a. Utsman Bin Affan
b. Zubair Bin Awwam
c. Saad Bin Abi Waqqash
d. Abdurahman Bin Auf
e. Thalhah Bin “Ubaidillah
f. Abu Ubaidillah Bin Jarrah
g. Arqam Bin Abil Arqam
h. Fatimah Binti Khathab
Mereka itu diberi gelar
“As-Saabiqunal Awwaluun” Artinya orang-orang yang terdahulu dan
yang pertama-tama masuk Islam dan mendapat pelajaran tentang Islam langsung
dari Rasulullah SAW di rumah Arqam Bin Abil Arqam.
2). Menyiarkan Agama
Islam Secara Terang-Terangan
Tiga tahun lamanya
Rasulullah SAW dakwah secara sembunyi sembunyi dari satu rumah ke rumah
lainnya. Kemudian turun surat Al Hijr: 94 (QS 15 ayat 94).
Artinya”Maka
sampaikanlah secara terang-terangan segala apa yang telah diperintahkan
kepadamu dan berpalinglah dari orang-orang musyrik (QS Al Hijr : 15).
Dengan turunnya ayat ini
Rasulullah SAW menyiarkan dakwah secara terang-terangan dan meninggalkan cara
sembunyi-sembunyi. Agama Islam menjadi perhatian dan pembicaraan yang ramai
dikalangan masyarakat Makkah. Islam semakin meluas dan pengikutnya semakin
bertambah.
Orang-orang Quraisy
marah dan melarang penyiaran islam bahkan nyawa Rasul terancam. Nabi beserta
sahabatnya semakin kuat dan tangguh tantangan dan hambatan dihadapi dengan
tabah serta sabar walaupun ejekan, cacian, olok-olokan dan tertawaan,
menjelek-jelekkan, melawan al-Qur’an dan memberikan tawaran bergantian dalam
penyembahan.
Dakwah secara terangan
ini walaupun banyak tantangan banyak yang masuk Agama Islam dan untuk penyiaran
Islam Nabi SAW ke Habasyah (Etiopia) ini dilakukan karena di mekkah pengikutnya
sering di aniyaya, sehingga Rasulullah SAW bersabda pada pengikutnya;” jikalau
kamu berpindah ke negeri Habsy adalah lebih baik karena disana ada seorang raja
yang wilayahnya tidak ada seorangpun yang dianiyaya. Sehingga Allah menjadikan
suatu masa kegirangan dan keluasaan kepadamu daripada keadaan seperti sekarang
“ hijrah ini dilakukan 2 kali. Untuk yang kedua kalinya raja Habsy memeluk
agama islam. [2] kemudian hijah ke Thaif, dan Yatsrib
(Madinah). Sehingga Islam meluas dan banyak pengikutnya.
Pada masa kerasulan Nabi
Muhammad SAW th ke 10 pada saat “Amul Khuzni”artinya tahun duka cita yaitu Abu
Thalib (pamannya wafat) dan siti Khadijah (istri nabi juga wafat) serta umat
Islam pada sengsara. Ditengah kesedihan ini Nabi Muhammad dijemput oleh
Malaikat Jibril untuk Isra’ Mi’raj yaitu sebuah perjalanan dari masjidil Aqsha
ke Masjidil Haram dan dari Masjidil Haram menuju ke Sidratul Muntaha untuk
menghadap Allah SWT untuk menerima perintah shalat lima waktu.
1.2 Ketabahan Nabi Muhammad Saw Beserta
Parasahabatnya Dalam Berdakwah
Pada mulanya, dakwah
Nabi Muhammad di Makkah dimulai dari sanak keluarga dan kerabat dekat. Itupun
dilakukan secara sembunyi-sembunyi, di rumah salah seorang sahabat yang bernama
Al Arqom bin Abil Arqom Al Makhzumi. Upaya tersebut membuahkan hasil yang cukup
menggembirakan. Kurang lebih tiga tahun ada 39 orang yang menyatakan iman dan
Islam, semuanya dari kerabat dekat dan sahabat-sahabat yang lain. Di antara
kerabat dekat yang masuk Islam waktu itu antara lain Khadijah, Ali bin Abi
Thalib, Abu Bakar, Zaid bin Haritsah. Khadijah, istri nabi, orang yang cukup
terpandang dan kaya raya. Abu Bakar, seorang dermawan yang kaya raya. Ali bin
Abi Tholib, seorang pemuda yang cukup cerdas dan dihormati. Dengan masuk
Islamnya orang-orang tersebut membawa pengaruh besar pada dakwah nabi sampai
masa berikutnya. Karena orang-orang tersebut cukup dihormati di kalangan
orang-orang Quraisy.
Di antara sahabat yang
menyusul masuk Islam antara lain Usman bin Affan, Zubair bin Awwam, Saad bin
Abi Waqash, Abdurrahman bin Auf, Fatimah binti Khatab serta suaminya (Said bin
Zaid), Arqam bin Abil Arqam, Thalhah bin Ubaidillah. Mereka termasuk
“Assabiqunal Awwalun”, yakni orang-orang yang pertama kali masuk Islam. Dakwah
secara terang-terangan yang dilakukan Nabi Muhammad saw. mendapat reaksi cukup
keras dari para pemuka dan tokoh Quraisy, antara lain Abu Lahab (Abdul Uzza),
Abu Jahal, Umar ibnu Khatab (sebelum masuk Islam), Uqbah bin Abi Muatih, Aswad
bin Abdi Jaghuts, Hakam bin Abil Ash, Abu Sufyan bin Harb (sebelum masuk
Islam), Ummu Jamil (istri Abu Lahab). Reaksi keras yang dilakukan oleh para
tokoh Quraisy tersebut antara lain berupa ejekan, hinaan, hasutan, ancaman, dan
penganiayaan secara fisik. Hal yang sama juga dilakukan kepada orang-orang
Quraisy sendiri, agar tidak mengikuti seruan Nabi Muhammad. Namun, Rasulullah
tetap tabah dan sabar, dakwah pun tetap dijalankan. Bahkan semakin
terang-terangan dan meluas ke wilayah lain.
Menghadapi sikap
Rasulullah tersebut orang-orang Quraisy bertambah marah, bahkan pernah
merencanakan akan melakukan pembunuhan terhadap Nabi Muhammad. Rencana tersebut
dilakukan menjelang Nabi Muhammad akan hijrah ke Madinah. Atas pertolongan
Allah SWT, waktu itu Nabi selamat dari rencana pembunuhan tersebut. Kemudian
bisa hijrah ke Madinah. Meskipun Nabi Muhammad saw. dengan susah payah dalam
berdakwah karena mendapat tantangan dari Kaum Quraisy, tetapi makin hari makin
didengar orang sehingga makin banyak pengikutnya. Dakwah Nabi Muhammad di Makah
dilakukan kurang lebih selama 13 tahun, dan selebihnya selama 10 tahun Nabi
Muhammad berada di Madinah. Ketika berdakwah di Makkah, tantangan yang dihadapi
oleh Rasulullah dan para sahabat begitu besar.
1.3 Meneladani Ketabahan Nabi Muhammad Saw Dan
Parasahabatnya Dalam Berdakwah
Dari uraian sejarah di
atas dapat diambil pelajaran yang sangat berharga dari cara cara dakwah
Rasulullah yang harus diteladani oleh umat islam, antara lain adalah:
·
Nabi Muhammad
berdakwah dengan keteladanan. Sebelum beliau menyampaikan sesuatu, maka beliau
terlebih dahulu melaksanakanya. Jadi, disamping dakwah dengan lisan, dakwah
juga dilakukan dengan perbuatan, sikap, dan keteladanan dalam kehidupan
sehari-hari.
·
Disampaikan dengan
penuh kehati-hatian, sabar, dan menggunakan bahasa yang halus dan lemah lembut
serta dengan bahasa yang mudah dipahami.
·
Rasulullah saw.
memposisikan para pengikutnya sebagai sahabat, hal ini tercermin dalam sebutan
para pengikutnya yakni dengan sebutan ‘sahabat’. Cara seperti ini menimbulkan
rasa simpati yang luar biasa, karena di dalam Islam nyata-nyata diterapkan
kesetaraan.
·
Rasulullah saw. selalu
bersama para sahabat-sahabatnya baik dalam keadaan suka maupun duka, dengan
demikian terjalin persatuan, kesatuan, dan solidaritas umat Islam yang sangat
kuat. Dalam berdakwah Rasulullah saw. tidak pernah memaksakan kehendak,
Rasulullah saw hanya menyampaikan ajaran dari Allah SWT, dan memberikan
pemahaman secara rasional dan dengan hati yang jernih. Mengikuti atau tidak hal
itu menjadi hak pribadi masing-masing. Dengan kata lain, dalam berdakwah
Rasulullah saw tidak pernah menggunakan cara-cara kekerasan
BAB III
KESIMPULAN
3.1 Kesimpulan
1. Nabi SAW dan para sahabat berjuang di Mekkah
karena masyarakatnya tidak bisa membedakan agama dan kekuasaan.
2. Misi perjuangan Nabi adalah tauhid yaitu
mengajak manusia menyembah Allah SWT.
3. Perjuangan Nabi SAW dan para sahabat
dibuktikan dengan tegar mengalami penderitaan demi islam.
4. Cara meneladani perjuangan Nabi SAW adalah
dengan berani menunjukkan perilaku pejuang yang islami, yaitu memiliki niat
yang kuat, berakhlak mulia, tabah dan rela berkorban, selalu mnyampaikan
kebenaran, dan islam.
3.2 Saran
Dengan makalah ini,
kami buat yang mestinya tidak jauh dari kekurangan dan kesalahan, sehingga
saran maupun kritikan sangat kami harapkan. Dan perlu di tinjau atau di kaji
ulang untuk mencapai kesempurnaan, dalam dunia ini tidak ada suatu hal yang
sempurna begitu juga dengan makalah ini, karena kesempurnaan itu milik Allah
SWT. Akan tetapi harapan kami semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi
pemakalah dan para pembaca.
No comments:
Post a Comment