“MAKALAH MODIFIKASI MAKANAN KHAS DAERAH”
Disusun Oleh :
Kelompok
MONECHA SANTI
FITRIA NINGSIH
ALEX OKTIAN.S
DUMI PUSPITA.S
YOGA TRIONO
KHAIRIL CHANDRA
DINAS PENDIDIKAN PEMUDA DAN OLAHRAGA
SMA NEGERI 7 BENGKULU SELATAN
2017
KATA PENGANTAR
Puji dan Syukur kami panjatkan ke Hadirat Tuhan Yang Maha Esa,
karena berkat limpahan Rahmat danKarunia-nya sehingga kami dapat menyusun
makalah ini dengan baik dan benar, serta tepat padawaktunya. Dalam makalah ini
kami akan membahas mengenai “MAKALAH MAKANAN KHAS TRADISIONAL PROVINSI NANGGROE ACEH
DARUSSALAM”
Makalah ini telah dibuat dengan berbagai observasi dan beberapa
bantuan dari berbagai pihak untuk membantu menyelesaikan tantangan dan hambatan
selama mengerjakan makalah ini. Oleh karena itu, kami mengucapkan terima kasih
yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan
makalah ini.
Kami menyadari bahwa masih banyak kekurangan yang mendasar pada
makalah ini. Oleh karena itu kami mengundang pembaca untuk memberikan saran
serta kritik yang dapat membangun kami. Kritik konstruktif dari pembaca sangat
kami harapkan untuk penyempurnaan makalah selanjutnya.
Akhir kata semoga
makalah ini dapat memberikan manfaat bagi kita semua.
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B.Tujuan Dan Manfaat
BAB II. PEMBAHASAN
1.Ikan Keumamah
2.Tongkol Asam Sunti Khas Aceh
3.Acar Belanak
4.Gulai Kepala Ikan khas Aceh
BAB III. KESIMPULAN DAN SARAN
A.Kesimpulan
B.Saran
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Aceh adalah
sebuah provinsi di Indonesia. Aceh terletak di ujung utara pulau Sumateradan merupakan provinsi paling barat di
Indonesia. Ibu kotanya adalah Banda
Aceh. Jumlah penduduk
provinsi ini sekitar 4.500.000 jiwa. Letaknya dekat dengan Kepulauan Andaman dan Nikobar di India dan terpisahkan oleh Laut
Andaman. Aceh berbatasan
dengan Teluk Benggaladi sebelah utara, Samudra
Hindia di sebelah
barat, Selat Malaka di sebelah timur, dan Sumatera
Utara di sebelah
tenggara dan selatan.
Aceh dianggap sebagai tempat dimulainya penyebaran Islam di Indonesia dan memainkan peran penting dalam penyebaran Islam di Asia
Tenggara. Pada awal abad
ke-17, Kesultanan Aceh adalah negara terkaya, terkuat, dan termakmur di
kawasan Selat Malaka. Sejarah Aceh diwarnai oleh kebebasan politik dan penolakan keras
terhadap kendali orang asing, termasuk bekas penjajah Belanda dan pemerintah Indonesia. Jika
dibandingkan dengan dengan provinsi lainnya, Aceh adalah wilayah yang
sangat konservatif (menjunjung tinggi nilai agama).[10] Persentase penduduk Muslimnya adalah yang
tertinggi di Indonesia dan mereka hidup sesuai syariah Islam.[11] Berbeda dengan kebanyakan provinsi lain di
Indonesia, Aceh memiliki otonomi yang diatur tersendiri karena alasan sejarah.[12]
Aceh memiliki sumber
daya alam yang melimpah,
termasuk minyak bumi dan gas
alam. Sejumlah analis
memperkirakan cadangan gas alam Aceh adalah yang terbesar di dunia.[10]Aceh juga terkenal dengan hutannya yang terletak
di sepanjang jajaran Bukit
Barisan dari Kutacane di Aceh
Tenggara sampai Ulu Masen di Aceh
Jaya. Sebuah taman nasional
bernama Taman Nasional Gunung Leuser (TNGL) didirikan di Aceh
Tenggara.
Aceh adalah daratan yang paling dekat dengan episentrum gempa bumi Samudra Hindia
2004. Setelah gempa,
gelombang tsunami menerjang sebagian besar pesisir barat provinsi ini. Sekitar
170.000 orang tewas atau hilang akibat bencana tersebut.[13] Bencana ini juga mendorong
terciptanya perjanjian damai antara pemerintah Republik Indonesia dan Gerakan Aceh Merdeka (GAM).
Berbicara tentang Budaya Aceh memang tak habis-habisnya dan tak
akan pernah selesai sampai kapanpun. Topik yang satu ini memang menarik untuk
dibicarakan terutama karena budaya itu sendiri sesungguhnya merupakan segala
hal yang berhubungan dengan hidup dan kehidupan manusia. Jadi,selama manusia
itu ada selama itu pula persoalan makanan dan penganan akan terus dibicarakan.
Demikian pula halnya Makanan Aceh, makanan yang terdapat
didaerah yang pernah dilanda konflik dan Tsunami 26 Desember 2004 lalu.
Dua peristiwa besar yang melanda Nanggroe Aceh Darusalam telah mencatat banyak
sejarah. Manusia sebagai makhluk ciptaan Tuhan Yang Maha Esa dan sebagai wakil
Tuhan di bumi yang menerima amanat-Nya untuk mengelola kekayaan alam. Sebagai
hamba Tuhan yang mempunyai kewajiban untuk beribadah dan menyembah Tuhan Sang
Pencipta dengan tulus. Suku Aceh merupakan kelompok mayoritas yang mendiami
kawasan pesisir Aceh. Orang Aceh yang mendiami kawasan Aceh Barat dan Aceh
Selatan terdapat sedikit perbedaan kultural yang nampak nya banyak dipengaruhi
oleh gaya kebudayaan Minangkabau.
Eungkot Keumamah ini adalah salah satu dari sekian banyak
masakan khas Aceh. Masakan ini sudah ada dari jaman baheula. Bahkan
makanan ini andalan para pahlawan Aceh pada saat perang melawan kafir Belanda.
Fungsi masakan ini sendiri hampir sama dengan rendang—makanan yang awet dan
tidak mudah basi. Semakin dipanaskan/dihangatkan semakin enak. Disebut ikan
kayu karena tekstur ikan ini keras akibat dari proses pengeringan di terik
matahari dan melalui pengasapan. Hal ini dimaksudkan agar ikan lebih awet dan
bisa digunakan dalam jangka waktu yang lama. Setelah dijemur dan dipotong
sepanjang pergelangan tangan, lalu dilanjuti dengan proses pelumuran tepung dan
sekikit kapur.
Secara umum, sejarah masakan Aceh berkembang pada saat zaman
hindu yang dibawa oleh orang India yang secara lokasi dekat dengan Aceh.
Masakan Aceh sendiri pun sangat mirip dengan masakan India. Hal ini didukung
pula karena ketersediaan rempah-rempah di daerah setempat yang mewarnai cita
rasanya yang asam dan pedas serta gurih. Jenis makanan di Aceh pun beragam. Ada
yang berkari kental, berkuah, dan bertumis seperti Eungkot Keumamah ini.
B.TUJUAN DAN MANFAAT
- Tujuan
Untuk mengetahui sejauh mana Budaya Aceh mengalami perubahan,dan
pandangan masyarakat aceh terhadap petuah dan kebiasaan - kebiasaan yang telah
turun menurun berlaku dalam masyarakat, petuah atau kebiasaan yang disebut
adapt istiadat di Nanggroe Aceh yang mulai dikesampingkan oleh generasi muda,
yang bersifat negatif yang terjadi pasca konflik dan tsunami.
- Manfaat
Supaya kita menyadari pentingnya menjaga Budaya Indonesia agar
tidak terpengaruhi oleh budaya asing. Karena kita tanpa sadari dan secara tidak
langsung kita telah merusak badaya kita sendiri. Dan terjerumus kepada perilaku
yang tidak baik, kita sudah menginjak-injak warisan endatu kita.
BAB II
PEMBAHASAN
1.Ikan Keumamah
Keumamah atau sering disebut dengan Ikan kayu merupakan
makanan tradisional Aceh yang paling banyak diminati oleh masyarakat Aceh.
Selain memiliki rasa yang lezat dan unik, ikan ini terbuat dari ikan
tuna,tongkol,dan cakalang yang telah direbus, kemudian dikeringkan dan
diiris-iris kecil.
Biasa dimasak dengan menggunakan santan kelapa, kentang, cabai
hijau dan rempah lainnya. Ikan kayu ini tahan lama untuk dibawa perjalanan
jauh, sehingga dapat dijadikan bekal dalam perjalanan. Selama perang Aceh
melawan Belanda di hutan, jenis makanan ini sangat terkenal karena sangat mudah
dibawa dan dimasak. Nama lainnya adalah katshiobushi.
A.Bahan Baku Utama
Pembuatan Ikan Kayu
Bahan baku utama dalam pembuatan Ikan kayu yang unik ini adalah
Tuna, Tongkol ataupun cakalang.Daging ikan-ikan tersebut sangat gurih, padat
dan mudah diolah menjadi berbagai menu makanan sehingga ikan ini menjadi
pilihan yang tepat untuk menjadi menu makanan sehari-hari. Selain itu, ikan-
ikan ini juga memiliki kandungan protein yang tinggi dan sangat
cocok dikonsumsi oleh anak-anak dalam masa pertumbuhan.
B.Kandungan Gizi dan Manfaatnya
Bagi Tubuh Manusia
Nilai gizi tongkol terletak pada cairan tertentu yang keluar
saat diolah (bisa direbus, dikukus atau digoreng). Salah satu kandungan gizi
yang sangat penting pada ikan laut adalah omega 3 (EPA dan DHA). Beberapa
jenis ikan laut dengan kandungan omega 3 yang banyak dijual di pasaran
Indonesia adalah ikan tuna, ikan tongkol, ikan tenggiri, ikan
layang, ikan kembung dan ikan lemuru.
Kandungan gizi lainnya yang terdapat dalam Ikan kayu per
100 gram adalah:
Kalori : 111
Protein (gr) : 24
Lemak (gr) : 1
Kolesterol (mg) : 46
Zat besi (mg) : 0.7
Protein (gr) : 24
Lemak (gr) : 1
Kolesterol (mg) : 46
Zat besi (mg) : 0.7
Khasiat Ikan Kayu:
Selain lezat dan bergizi, ikan kayu juga memiliki khasiat yang
cukup spesifik, yaitu merangsang pertumbuhan sel-sel darah merah dan menghambat
proses penuaan. Makannya, jika ingin awet muda, disarankan untuk mengkonsumsi
ikan kayu. Jika dikonsumsi secara rutin, minimal tiga kali dalam
seminggu sebagai menu utama, penyakit semacam rheumatic dan anemia akan sulit
mengganggu anda.
Khasiat ikan kayu
lainnya adalah untuk mengobati penyakit antara lain :
1.Rheumatic dan Linu
Tulang
2.Anemia atau Lesu
Darah
3.Mencegah Ejakulasi
Dini
4.Kulit Kusam
C.Proses Pengolahan
Ikan Kayu
Proses pembuatan ikan
kayu terdiri dari tahapan-tahapan sebagai berikut:
1. Pembersihan ikan
Pada tahap ini ikan
disiangi dan kotoran-kotoran lainnya dibuang, kemudian dicuci untuk
menghilangkan darah dan lendir ikan. Proses ini dilakukan agar ikan yang akan
digunakan untuk pengolahan ikan kayu lebih higienis, sehingga terjaga
keawetannya dan layak untuk dikonsumsi.
Pemasakan
Pada tahap ini ikan dimasukkan kedalam panci untuk pross berikutnya. Kemudian ke dalam panci dimasukkan air, yang masing-masing panci ditambahkan garam secukupnya. Kemudian mulai dilakukan proses pemasakan dengan metode perebusan pada suhu 100 C selama beberapa waktu
Pemasakan
Pada tahap ini ikan dimasukkan kedalam panci untuk pross berikutnya. Kemudian ke dalam panci dimasukkan air, yang masing-masing panci ditambahkan garam secukupnya. Kemudian mulai dilakukan proses pemasakan dengan metode perebusan pada suhu 100 C selama beberapa waktu
2. Penirisan dan
Pengiringan Awal
Ikan yang telah dimasak diangkat, lalu ditiriskan. Penirisan ini
dilakukan untuk mengurangi resapan air yang terdapat pada ikan yang telah
direbus, sehingga mempercepat prosess pengeringan. Setelah ikan ditiriskan,
selanjutnya ikan dikeringkan dengan sinar matahari, hingga permukaan ikan
kering dan tidak hancur bila dipotong/dibelah.
Pengecilan Ukuran
Setiap ikan tersebut dipotong menjadi dua bagian, satu bagian ikan tersebut dipotong/dibelah memanjang menjadi 2 bagian lagi, sehingga potongan ikan menjadi 4 bagian, dengan terlebih dahulu memisahkan tulang-tulangnya. Ikan-ikan ini dipotong dengan tujuan mempercepat proses pengeringan. Selanjutnya adalah tahap penirisan dan pengeringan akhir.
Pengecilan Ukuran
Setiap ikan tersebut dipotong menjadi dua bagian, satu bagian ikan tersebut dipotong/dibelah memanjang menjadi 2 bagian lagi, sehingga potongan ikan menjadi 4 bagian, dengan terlebih dahulu memisahkan tulang-tulangnya. Ikan-ikan ini dipotong dengan tujuan mempercepat proses pengeringan. Selanjutnya adalah tahap penirisan dan pengeringan akhir.
3. Pengeringan Akhir
Pada tahap ini ikan dijemur pada terik matahari, sampai ikan
menjadi kering dan keras. Waktu yang dibutuhkan untuk mengeringkan ikan ini
tergantung pada kondisi cuaca. Pada kondisi cuaca yang cerah, biasanya waktu
yang dibutuhkan adalah 1 hari. Proses pengeringan yang sempurna sangat
berpengaruh pada keawetan ikan sehingga ikan bisa tahan lebih lama.
4. Penyimpanan
Ikan kayu yang telah jadi disimpan dalam suatu wadah atau tempat
yang dapat menjaga keawetan ikan kayu tersebut. Dan tentunya wadah yang
disediakan dapat menjaga keawetan ikan dalam waktu yang lama.
D.Resep Ikan
Keumamah/Ikan Kayu khas Aceh
Bahan-Bahan:
• 1 potong ikan keumamah* (ikan kayu) rebus,lalu disayat tipis-tipis
• 30 buah asam sunti**
• 1 sdm cabe rawit giling
• ½ sdm cabe merah giling
• 10 siung bawang merah
• 1 tangkai daun kapri pulai (teumurui)
• 1 cangkir minyak kelapa
Cara membuat:
Campur semua bahan lalu tumis dengan satu cangkir minyak yang telah dipanaskan, masak sampai kekuningan. kalau Anda suka pedas, bisa tambahakan cabe Hijau yang di patah 3 saat menumis.
• 1 potong ikan keumamah* (ikan kayu) rebus,lalu disayat tipis-tipis
• 30 buah asam sunti**
• 1 sdm cabe rawit giling
• ½ sdm cabe merah giling
• 10 siung bawang merah
• 1 tangkai daun kapri pulai (teumurui)
• 1 cangkir minyak kelapa
Cara membuat:
Campur semua bahan lalu tumis dengan satu cangkir minyak yang telah dipanaskan, masak sampai kekuningan. kalau Anda suka pedas, bisa tambahakan cabe Hijau yang di patah 3 saat menumis.
2.Tongkol Asam Sunti
Khas Aceh
Resep Cara Membuat Tongkol Asam Sunti Khas Aceh – Jelajah
kuliner kali ini, kami ResepOnline.Info ingin
menyampaikan informasi Info Resep
Masakan Indonesiauntuk anda. Mungkin
resep masakan ini dapat membantu anda dalam pencarian bahan referensi untuk
nantinya anda masak. Kali inipun kita akan membahas sajian olahan masakan yang
lezat ini, pastinya masakan yang satu ini akan terasa yahut ketika dibuat.Resep
Membuat Tongkol Asam Sunti Khas Aceh cocok untuk anda yang menyukai tantangan dalam memasak
hidangan inovatif.Bahan yang dibutuhkan
untuk membuat hidangan yang satu ini tidaklah terlalu sulit ditemukan. Apabila
anda dapat mengikuti langkah-langkah dalam proses membuatnya pastinya akan
terasa mudah ketika anda membuat
Resep Cara Membuat
Tongkol Asam Sunti Khas Aceh
Ikan tongkol yang menjadi bahan utama dari sajian asal Aceh ini.
Rasa dari hidangan ini adalah asam segar jika Anda suka dengan rasa yang agak
pedas, sebagian cabai rawit bisa Anda memarkan.
Tongkol Asam Sunti Khas Aceh
Bahan Bahan Tongkol
Asam Sunti Khas Aceh
·
750 gram ikan tongkol,
dipotong-potong
·
1/2 sendok teh garam
·
1/4 sendok teh cuka
·
1 lembar daun kunyit
·
6 buah cabai rawit
utuh yang merah
·
2 buah asam sunti
·
1 1/4 sendok teh garam
·
1 1/4 sendok teh gula
pasir
·
1/2 liter air
Bumbu Halus Tongkol Asam
Sunti Khas Aceh
·
2 cm jahe
·
3 cm kunyit
·
5 butir bawang merah
·
3 siung bawang putih
·
4 butir kemiri
·
3 buah cabai merah
Cara Pengolahan
Tongkol Asam Sunti Khas Aceh
·
Lumuri ikan dengan
garam dan cuka. Diamkan selama 15 menit. Bilas sampai bersih.
·
Tumis bumbu halus
sampai harum. Tambahkan daun kunyit, cabai rawit, asam sunti. Aduk sampai layu.
·
Masukkan air,
didihkan.
·
Tambahkan ikan
tongkol. Bumbui garam dan gula. Kecilkan api. Masak sampai matang dan kuah
kental.
·
Untuk 8 potong
3.Acar Belanak
Acar belanak adalah masakan nusantara yang lezat,terbuat dari bahan dasar ikan belanak yang diolah dengan
campuran bumbu-asli indonesia.
Sajian kuliner nusantara yang berasal darai aceh ini memiliki ciri khas kuat dengan rasapedas, sehingga sangat cocok buat anda yang hobi dengan masakan pedas.
Berikut akan kami pandu para pecinta masakan nusantara untuk membuat sendiri hidangan ini.
Sajian kuliner nusantara yang berasal darai aceh ini memiliki ciri khas kuat dengan rasapedas, sehingga sangat cocok buat anda yang hobi dengan masakan pedas.
Berikut akan kami pandu para pecinta masakan nusantara untuk membuat sendiri hidangan ini.
- 750 gr ikan belanak
- 1 sdt garam
- 2 sdm air jeruk
- minyak goreng secukup nya
- 6 butir bawang merah rajang
- 4 buah cabe hijau rajang
- 3 buah cabe merah rajang
- 10 buah cabe rawit merah iris kasar
- 1 cm jahe iris halus.
- 1 sdt garam
- 2 sdm air jeruk
- minyak goreng secukup nya
- 6 butir bawang merah rajang
- 4 buah cabe hijau rajang
- 3 buah cabe merah rajang
- 10 buah cabe rawit merah iris kasar
- 1 cm jahe iris halus.
- Tumis bawang merah sampai tercium aroma harum,
masukan cabe hijau, cabe merah,
dan cabe rawit, lalu di aduk sampai layu.
dan cabe rawit, lalu di aduk sampai layu.
- Masukan ikan goreng
lalu masak sebentar dengan api besar.
- Acar belanak siap
disajikan.
4.Gulai Kepala Ikan
khas Aceh 2
resep masakan indonesia
Bahan:
·
1 bh Kepala Ikan
·
Ketumbar
·
Jintan manis
·
Cabe merah giling
·
Kunyit
·
6 bh Asam sunti
·
1 gelas santan
·
1 bawang merah
·
1 bawang putih
·
Jahe
·
500 ml air
·
garam
·
merica
·
minyak goreng untuk
menumis
aneka resep
masakan
cara:
1.
Belah dua kepala
ikan, bersihkan, sisihkan.
2.
ketumbar, jintan
manis, cabe merah, kunyit, digiling sampai halus.
3.
bawang merah,
putih dan jahe digiling sampe halus.
4.
tumis gilingan
bawang sampai wangi, masukan gilingan cabe, aduk rata.
5.
masukan kepala
ikan, aduk rata.
6.
masukan asam
sunti, aduk rata, lalu masukan santan, aduk sampai mendidih.
7.
tambah air,
garam dan merica, aduk sampai mendidih.
8.
hidangkan dengan
nasi hangat
BAB III
KESIMPULAN DAN SARAN
A.KESIMPULAN
aceh merupakan salah satu wilayah di Indonesia yang memiliki
aneka ragam budaya yang menarik khususnya dalam bentuk tarian, kerajinan dan
perayaan dan makanan / penganan. Kebudayaan Aceh sangat dipengaruhi oleh
kebudayaan Islam. Tarian, kerajinan, ragam hias, adat istiadat, dan lain-lain
semuanya berakar pada nilai - nilai keislaman. Dan dari data diatas dengan
mengetahui cara pembuatan ikan keumamah/ikan kayu mudah-mudahan kita tambah
cinta tehadap masakan tradisional daerah Indonesia.
B.SARAN
Maka dari itu kita harus memahami faham tentang adaptasi dan
budaya kita. Kita juga harus memahami seberapa penting adat, budaya bagi
kehidupan masyarakat, guna tercapai hidup yang lebih baik, sebagaimana
orang-orang sebelum kita kita menjaga adapt budaya, maka dari itu marilah
sama-sana kita menjaganya.
Semoga tulisan ini dapat bermanfaat untuk kita, agar kita lebih
memahami dan mengerti permasalahan Adat dan Kebudayaan Aceh.
DAFTAR PUSTAKA
Adawyah R. 2006.
Pengolahan dan Pengawetan Ikan.Jakarta: PT Bumi Aksara.
Afrianto E, Livinawaty
E. 1989. Pengawetan dan Pengolahan Ikan. Yogyakarta: PT
Kansius.
Anggawati AM, Indriati
N. 2007. Penanganan Ikan Segar. Jakarta: Balai Riset Pengolahan Produk dan
Bioteknologi Kelautan dan Perikanan. [DKP].
Thaib,Rosita.2008.SINTAKSI.
Banda aceh :Universitas syah kuala
M. Zainuddin. 1961.
Tarich Atjeh dan Nusantara. Medan. Pustaka Iskandar Muda
konten yang bagus, di website kampus saya juga memberikan berita tentang masakan luar negeri yang go international , saya punya tautan untuk referensi Anda atau kunjungi di bawah
ReplyDeletehttp://news.unair.ac.id/2018/01/08/mahasiswa-lincoln-university-sajikan-makanan-khas-indonesia/?print=print