Wednesday, August 16, 2017

Makalah MODIFIKASI MAKANAN KHAS DAERAH


“MAKALAH MODIFIKASI MAKANAN KHAS DAERAH”
                                  

                          









Disusun Oleh :
Kelompok

*       MONECHA SANTI
*       FITRIA NINGSIH
*       ALEX OKTIAN.S
*       DUMI PUSPITA.S
*       YOGA TRIONO
       KHAIRIL CHANDRA

DINAS PENDIDIKAN PEMUDA DAN OLAHRAGA
SMA NEGERI 7 BENGKULU SELATAN
2017



KATA PENGANTAR
Puji dan Syukur kami panjatkan ke Hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat limpahan Rahmat danKarunia-nya sehingga kami dapat menyusun makalah ini dengan baik dan benar, serta tepat padawaktunya. Dalam makalah ini kami akan membahas mengenai “MAKALAH MAKANAN KHAS TRADISIONAL PROVINSI NANGGROE ACEH DARUSSALAM”
Makalah ini telah dibuat dengan berbagai observasi dan beberapa bantuan dari berbagai pihak untuk membantu menyelesaikan tantangan dan hambatan selama mengerjakan makalah ini. Oleh karena itu, kami mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan makalah ini.
Kami menyadari bahwa masih banyak kekurangan yang mendasar pada makalah ini. Oleh karena itu kami mengundang pembaca untuk memberikan saran serta kritik yang dapat membangun kami. Kritik konstruktif dari pembaca sangat kami harapkan untuk penyempurnaan makalah selanjutnya.
Akhir kata semoga makalah ini dapat memberikan manfaat bagi kita semua.
































DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I.  PENDAHULUAN
            A. Latar Belakang                                                                                                         
            B.Tujuan Dan Manfaat                                                                                             
BAB II.  PEMBAHASAN
            1.Ikan Keumamah                                                                                                            
            2.Tongkol Asam Sunti Khas Aceh                                                                                
            3.Acar Belanak                                                                                                                      
            4.Gulai Kepala Ikan khas Aceh                                                                                       

BAB III.  KESIMPULAN DAN SARAN
            A.Kesimpulan                                                                                                    
            B.Saran                                                                                                                             
DAFTAR PUSTAKA       



























BAB I
PENDAHULUAN

ALatar Belakang
Aceh adalah sebuah provinsi di Indonesia. Aceh terletak di ujung utara pulau Sumateradan merupakan provinsi paling barat di Indonesia. Ibu kotanya adalah Banda Aceh. Jumlah penduduk provinsi ini sekitar 4.500.000 jiwa. Letaknya dekat dengan Kepulauan Andaman dan Nikobar di India dan terpisahkan oleh Laut Andaman. Aceh berbatasan dengan Teluk Benggaladi sebelah utara, Samudra Hindia di sebelah barat, Selat Malaka di sebelah timur, dan Sumatera Utara di sebelah tenggara dan selatan.
Aceh dianggap sebagai tempat dimulainya penyebaran Islam di Indonesia dan memainkan peran penting dalam penyebaran Islam di Asia Tenggara. Pada awal abad ke-17, Kesultanan Aceh adalah negara terkaya, terkuat, dan termakmur di kawasan Selat Malaka. Sejarah Aceh diwarnai oleh kebebasan politik dan penolakan keras terhadap kendali orang asing, termasuk bekas penjajah Belanda dan pemerintah Indonesia. Jika dibandingkan dengan dengan provinsi lainnya, Aceh adalah wilayah yang sangat konservatif (menjunjung tinggi nilai agama).[10] Persentase penduduk Muslimnya adalah yang tertinggi di Indonesia dan mereka hidup sesuai syariah Islam.[11] Berbeda dengan kebanyakan provinsi lain di Indonesia, Aceh memiliki otonomi yang diatur tersendiri karena alasan sejarah.[12]
Aceh memiliki sumber daya alam yang melimpah, termasuk minyak bumi dan gas alam. Sejumlah analis memperkirakan cadangan gas alam Aceh adalah yang terbesar di dunia.[10]Aceh juga terkenal dengan hutannya yang terletak di sepanjang jajaran Bukit Barisan dari Kutacane di Aceh Tenggara sampai Ulu Masen di Aceh Jaya. Sebuah taman nasional bernama Taman Nasional Gunung Leuser (TNGL) didirikan di Aceh Tenggara.
Aceh adalah daratan yang paling dekat dengan episentrum gempa bumi Samudra Hindia 2004. Setelah gempa, gelombang tsunami menerjang sebagian besar pesisir barat provinsi ini. Sekitar 170.000 orang tewas atau hilang akibat bencana tersebut.[13] Bencana ini juga mendorong terciptanya perjanjian damai antara pemerintah Republik Indonesia dan Gerakan Aceh Merdeka (GAM).
Berbicara tentang Budaya Aceh memang tak habis-habisnya dan tak akan pernah selesai sampai kapanpun. Topik yang satu ini memang menarik untuk dibicarakan terutama karena budaya itu sendiri sesungguhnya merupakan segala hal yang berhubungan dengan hidup dan kehidupan manusia. Jadi,selama manusia itu ada selama itu pula persoalan makanan dan penganan akan terus dibicarakan.
Demikian pula halnya Makanan Aceh, makanan yang terdapat didaerah yang pernah dilanda konflik dan Tsunami 26 Desember 2004  lalu. Dua peristiwa besar yang melanda Nanggroe Aceh Darusalam telah mencatat banyak sejarah. Manusia sebagai makhluk ciptaan Tuhan Yang Maha Esa dan sebagai wakil Tuhan di bumi yang menerima amanat-Nya untuk mengelola kekayaan alam. Sebagai hamba Tuhan yang mempunyai kewajiban untuk beribadah dan menyembah Tuhan Sang Pencipta dengan tulus. Suku Aceh merupakan kelompok mayoritas yang mendiami kawasan pesisir Aceh. Orang Aceh yang mendiami kawasan Aceh Barat dan Aceh Selatan terdapat sedikit perbedaan kultural yang nampak nya banyak dipengaruhi oleh gaya kebudayaan Minangkabau.
Eungkot Keumamah ini adalah salah satu dari sekian banyak masakan khas Aceh. Masakan ini sudah ada dari jaman baheula. Bahkan makanan ini andalan para pahlawan Aceh pada saat perang melawan kafir Belanda. Fungsi masakan ini sendiri hampir sama dengan rendang—makanan yang awet dan tidak mudah basi. Semakin dipanaskan/dihangatkan semakin enak. Disebut ikan kayu karena tekstur ikan ini keras akibat dari proses pengeringan di terik matahari dan melalui pengasapan. Hal ini dimaksudkan agar ikan lebih awet dan bisa digunakan dalam jangka waktu yang lama. Setelah dijemur dan dipotong sepanjang pergelangan tangan, lalu dilanjuti dengan proses pelumuran tepung dan sekikit kapur.
Secara umum, sejarah masakan Aceh berkembang pada saat zaman hindu yang dibawa oleh orang India yang secara lokasi dekat dengan Aceh. Masakan Aceh sendiri pun sangat mirip dengan masakan India. Hal ini didukung pula karena ketersediaan rempah-rempah di daerah setempat yang mewarnai cita rasanya yang asam dan pedas serta gurih. Jenis makanan di Aceh pun beragam. Ada yang berkari kental, berkuah, dan bertumis seperti Eungkot Keumamah ini.

B.TUJUAN DAN MANFAAT

- Tujuan
Untuk mengetahui sejauh mana Budaya Aceh mengalami perubahan,dan pandangan masyarakat aceh terhadap petuah dan kebiasaan - kebiasaan yang telah turun menurun berlaku dalam masyarakat, petuah atau kebiasaan yang disebut adapt istiadat di Nanggroe Aceh yang mulai dikesampingkan oleh generasi muda, yang bersifat negatif yang terjadi pasca konflik dan tsunami.

- Manfaat
Supaya kita menyadari pentingnya menjaga Budaya Indonesia agar tidak terpengaruhi oleh budaya asing. Karena kita tanpa sadari dan secara tidak langsung kita telah merusak badaya kita sendiri. Dan terjerumus kepada perilaku yang tidak baik, kita sudah menginjak-injak warisan endatu kita.

















BAB II
PEMBAHASAN
1.Ikan Keumamah
Keumamah atau sering disebut dengan Ikan kayu merupakan makanan tradisional Aceh yang paling banyak diminati oleh masyarakat Aceh. Selain memiliki rasa yang lezat dan unik, ikan ini terbuat dari ikan tuna,tongkol,dan cakalang yang telah direbus, kemudian dikeringkan dan diiris-iris kecil.
Biasa dimasak dengan menggunakan santan kelapa, kentang, cabai hijau dan rempah lainnya. Ikan kayu ini tahan lama untuk dibawa perjalanan jauh, sehingga dapat dijadikan bekal dalam perjalanan. Selama perang Aceh melawan Belanda di hutan, jenis makanan ini sangat terkenal karena sangat mudah dibawa dan dimasak. Nama lainnya adalah katshiobushi.

A.Bahan Baku Utama Pembuatan Ikan Kayu

Bahan baku utama dalam pembuatan Ikan kayu yang unik ini adalah Tuna, Tongkol ataupun cakalang.Daging ikan-ikan tersebut sangat gurih, padat dan mudah diolah menjadi berbagai menu makanan sehingga ikan ini menjadi pilihan yang tepat untuk menjadi menu makanan sehari-hari. Selain itu, ikan- ikan ini juga memiliki kandungan protein yang tinggi dan sangat cocok dikonsumsi oleh anak-anak dalam masa pertumbuhan.

B.Kandungan Gizi dan Manfaatnya Bagi Tubuh Manusia
Nilai gizi tongkol terletak pada cairan tertentu yang keluar saat diolah (bisa direbus, dikukus atau digoreng). Salah satu kandungan gizi yang sangat penting pada ikan laut adalah omega 3 (EPA dan DHA). Beberapa jenis ikan laut dengan kandungan omega 3 yang banyak dijual di pasaran Indonesia adalah ikan tuna, ikan tongkol, ikan tenggiri, ikan layang, ikan kembung dan ikan lemuru.

Kandungan gizi lainnya yang terdapat dalam Ikan kayu per 100 gram adalah:

Kalori : 111
Protein (gr) : 24
Lemak (gr) : 1
Kolesterol (mg) : 46
Zat besi (mg) : 0.7

Khasiat Ikan Kayu:
Selain lezat dan bergizi, ikan kayu juga memiliki khasiat yang cukup spesifik, yaitu merangsang pertumbuhan sel-sel darah merah dan menghambat proses penuaan. Makannya, jika ingin awet muda, disarankan untuk mengkonsumsi ikan kayu. Jika dikonsumsi secara rutin, minimal tiga kali dalam seminggu sebagai menu utama, penyakit semacam rheumatic dan anemia akan sulit mengganggu anda. 

Khasiat ikan kayu lainnya adalah untuk mengobati penyakit antara lain :
1.Rheumatic dan Linu Tulang
2.Anemia atau Lesu Darah
3.Mencegah Ejakulasi Dini
4.Kulit Kusam

C.Proses Pengolahan Ikan Kayu

Proses pembuatan ikan kayu terdiri dari tahapan-tahapan sebagai berikut:
1. Pembersihan ikan
Pada tahap ini ikan disiangi dan kotoran-kotoran lainnya dibuang, kemudian dicuci untuk menghilangkan darah dan lendir ikan. Proses ini dilakukan agar ikan yang akan digunakan untuk pengolahan ikan kayu lebih higienis, sehingga terjaga keawetannya dan layak untuk dikonsumsi.
Pemasakan
Pada tahap ini ikan dimasukkan kedalam panci untuk pross berikutnya. Kemudian ke dalam panci dimasukkan air, yang masing-masing panci ditambahkan garam secukupnya. Kemudian mulai dilakukan proses pemasakan dengan metode perebusan pada suhu 100 C selama beberapa waktu
2. Penirisan dan Pengiringan Awal
Ikan yang telah dimasak diangkat, lalu ditiriskan. Penirisan ini dilakukan untuk mengurangi resapan air yang terdapat pada ikan yang telah direbus, sehingga mempercepat prosess pengeringan. Setelah ikan ditiriskan, selanjutnya ikan dikeringkan dengan sinar matahari, hingga permukaan ikan kering dan tidak hancur bila dipotong/dibelah.
Pengecilan Ukuran
Setiap ikan tersebut dipotong menjadi dua bagian, satu bagian ikan tersebut dipotong/dibelah memanjang menjadi 2 bagian lagi, sehingga potongan ikan menjadi 4 bagian, dengan terlebih dahulu memisahkan tulang-tulangnya. Ikan-ikan ini dipotong dengan tujuan mempercepat proses pengeringan. Selanjutnya adalah tahap penirisan dan pengeringan akhir.
3. Pengeringan Akhir
Pada tahap ini ikan dijemur pada terik matahari, sampai ikan menjadi kering dan keras. Waktu yang dibutuhkan untuk mengeringkan ikan ini tergantung pada kondisi cuaca. Pada kondisi cuaca yang cerah, biasanya waktu yang dibutuhkan adalah 1 hari. Proses pengeringan yang sempurna sangat berpengaruh pada keawetan ikan sehingga ikan bisa tahan lebih lama.
4. Penyimpanan
Ikan kayu yang telah jadi disimpan dalam suatu wadah atau tempat yang dapat menjaga keawetan ikan kayu tersebut. Dan tentunya wadah yang disediakan dapat menjaga keawetan ikan dalam waktu yang lama.

D.Resep Ikan Keumamah/Ikan Kayu khas Aceh
Bahan-Bahan:
• 1 potong ikan keumamah* (ikan kayu) rebus,lalu disayat tipis-tipis
• 30 buah asam sunti**
• 1 sdm cabe rawit giling
• ½ sdm cabe merah giling
• 10 siung bawang merah
• 1 tangkai daun kapri pulai (teumurui)
• 1 cangkir minyak kelapa
Cara membuat:
Campur semua bahan lalu tumis dengan satu cangkir minyak yang telah dipanaskan, masak sampai kekuningan. kalau Anda suka pedas, bisa tambahakan cabe Hijau yang di patah 3 saat menumis.
2.Tongkol Asam Sunti Khas Aceh
Resep Cara Membuat Tongkol Asam Sunti Khas Aceh – Jelajah kuliner kali ini, kami ResepOnline.Info ingin menyampaikan informasi Info Resep Masakan Indonesiauntuk anda. Mungkin resep masakan ini dapat membantu anda dalam pencarian bahan referensi untuk nantinya anda masak. Kali inipun kita akan membahas sajian olahan masakan yang lezat ini, pastinya masakan yang satu ini akan terasa yahut ketika dibuat.Resep Membuat Tongkol Asam Sunti Khas Aceh cocok untuk anda yang menyukai tantangan dalam memasak hidangan inovatif.Bahan yang dibutuhkan untuk membuat hidangan yang satu ini tidaklah terlalu sulit ditemukan. Apabila anda dapat mengikuti langkah-langkah dalam proses membuatnya pastinya akan terasa mudah ketika anda membuat

Resep Cara Membuat Tongkol Asam Sunti Khas Aceh
Ikan tongkol yang menjadi bahan utama dari sajian asal Aceh ini. Rasa dari hidangan ini adalah asam segar jika Anda suka dengan rasa yang agak pedas, sebagian cabai rawit bisa Anda memarkan.
Tongkol Asam Sunti Khas Aceh
Bahan Bahan Tongkol Asam Sunti Khas Aceh
·                     750 gram ikan tongkol, dipotong-potong
·                     1/2 sendok teh garam
·                     1/4 sendok teh cuka
·                     1 lembar daun kunyit
·                     6 buah cabai rawit utuh yang merah
·                     2 buah asam sunti
·                     1 1/4 sendok teh garam
·                     1 1/4 sendok teh gula pasir
·                     1/2 liter air
Bumbu Halus Tongkol Asam Sunti Khas Aceh
·                     2 cm jahe
·                     3 cm kunyit
·                     5 butir bawang merah
·                     3 siung bawang putih
·                     4 butir kemiri
·                     3 buah cabai merah
Cara Pengolahan Tongkol Asam Sunti Khas Aceh
·                     Lumuri ikan dengan garam dan cuka. Diamkan selama 15 menit. Bilas sampai bersih.
·                     Tumis bumbu halus sampai harum. Tambahkan daun kunyit, cabai rawit, asam sunti. Aduk sampai layu.
·                     Masukkan air, didihkan.
·                     Tambahkan ikan tongkol. Bumbui garam dan gula. Kecilkan api. Masak sampai matang dan kuah kental.
·                     Untuk 8 potong

3.Acar Belanak

Acar belanak adalah masakan nusantara yang lezat,terbuat dari bahan dasar ikan belanak yang diolah dengan campuran bumbu-asli indonesia.
Sajian kuliner nusantara yang berasal darai aceh ini 
memiliki ciri khas kuat dengan rasapedas, sehingga sangat cocok buat anda yang hobi dengan masakan pedas.
Berikut akan kami pandu para pecinta masakan nusantara 
untuk membuat sendiri hidangan ini.

Bahan dasar acar belanak:
- 750 gr ikan belanak
- 1 
sdt garam
- 2 sdm air 
jeruk
- minyak 
goreng secukup nya
- 6 butir 
bawang merah rajang
- 4 buah cabe 
hijau rajang
- 3 buah cabe merah rajang
- 10 buah cabe rawit merah iris kasar
- 1 
cm jahe iris halus.

Cara membuat acar belanak:
- Bersihkan ikan belanak, bubuhi garam serta air jeruk, diamkan sekitar 20 menit.
- Goreng ikan dalam minyak panas dan banyak, hingga kering. Tiriskan.
Tumis bawang merah sampai tercium aroma harum, masukan cabe hijau, cabe merah,
dan cabe rawit, lalu di aduk sampai layu.
Tambahkan jahe, sisa air jeruk, dan sisa garam. Didihkan.
- Masukan ikan goreng lalu masak sebentar dengan api besar.
- Setelah Olahan terlihat matang, angkat.
Acar belanak siap disajikan.


4.Gulai Kepala Ikan khas Aceh 2

resep masakan indonesia
Bahan:
·                     1 bh Kepala Ikan
·                     Ketumbar
·                     Jintan manis
·                     Cabe merah giling
·                     Kunyit
·                     6 bh Asam sunti
·                     1 gelas santan
·                     1 bawang merah
·                     1 bawang putih
·                     Jahe
·                     500 ml air
·                     garam
·                     merica
·                     minyak goreng untuk menumis
 aneka resep masakan

cara:
1.                   Belah dua kepala ikan, bersihkan, sisihkan.
2.                   ketumbar, jintan manis, cabe merah, kunyit, digiling sampai halus.
3.                   bawang merah, putih dan jahe digiling sampe halus.
4.                   tumis gilingan bawang sampai wangi, masukan gilingan cabe, aduk rata.
5.                   masukan kepala ikan, aduk rata.
6.                   masukan asam sunti, aduk rata, lalu masukan santan, aduk sampai mendidih.
7.                   tambah air, garam dan merica, aduk sampai mendidih.
8.                   hidangkan dengan nasi hangat

























BAB III
KESIMPULAN DAN SARAN


A.KESIMPULAN
aceh merupakan salah satu wilayah di Indonesia yang memiliki aneka ragam budaya yang menarik khususnya dalam bentuk tarian, kerajinan dan perayaan dan makanan / penganan. Kebudayaan Aceh sangat dipengaruhi oleh kebudayaan Islam. Tarian, kerajinan, ragam hias, adat istiadat, dan lain-lain semuanya berakar pada nilai - nilai keislaman. Dan dari data diatas dengan mengetahui cara pembuatan ikan keumamah/ikan kayu mudah-mudahan kita tambah cinta tehadap masakan tradisional daerah Indonesia.

B.SARAN
Maka dari itu kita harus memahami faham tentang adaptasi dan budaya kita. Kita juga harus memahami seberapa penting adat, budaya  bagi kehidupan masyarakat, guna tercapai hidup yang lebih baik, sebagaimana orang-orang sebelum kita kita menjaga adapt budaya, maka dari itu marilah sama-sana kita menjaganya.
Semoga tulisan ini dapat bermanfaat untuk kita, agar kita lebih memahami dan mengerti permasalahan Adat dan Kebudayaan Aceh.






















DAFTAR PUSTAKA
Adawyah R. 2006. Pengolahan dan Pengawetan Ikan.Jakarta: PT Bumi Aksara.

Afrianto E, Livinawaty E. 1989. Pengawetan dan Pengolahan Ikan. Yogyakarta: PT
Kansius.

Anggawati AM, Indriati N. 2007. Penanganan Ikan Segar. Jakarta: Balai Riset Pengolahan Produk dan Bioteknologi Kelautan dan Perikanan. [DKP].

Thaib,Rosita.2008.SINTAKSI. Banda aceh :Universitas syah kuala
M. Zainuddin. 1961. Tarich Atjeh dan Nusantara. Medan. Pustaka Iskandar Muda
Ir. Eddy Afrianto & Ir. Evi Liviawaty.Kanisius, 1989 - 125 halaman




1 comment:

  1. konten yang bagus, di website kampus saya juga memberikan berita tentang masakan luar negeri yang go international , saya punya tautan untuk referensi Anda atau kunjungi di bawah
    http://news.unair.ac.id/2018/01/08/mahasiswa-lincoln-university-sajikan-makanan-khas-indonesia/?print=print

    ReplyDelete