MAKALAH
TARI TRADISIONAL indonesia
Nama kelompok:
1.TEKA ULANDARI
2.PEKO SYAHPUTRA
3.YENI ARISONA
4.YULIA ANCELA
5.AGRILAH MONIKA KORENSA
DINAS
PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN SMA NEGERI 7 BENGKULU SELATAN TAHUN AJARAN
2018
Kata Pengantar
Segala
puji bagi Allah Swt, shalawat dan salam semoga dilimpahkan kepada junjungan
Nabi Muhammad Saw beserta keluarganya. Berkat rahmat dan hidayat serta
inayat-Nya penulis dapat menyelesaikan pembuatan karya tulis ini tanpa
mengalami hambatan yang berarti, oleh karena itu penulis memenjatkan rasa
syukur kehadirat Allah Swt.
Semua
kesalahan dan kekeliruan yang terdapat dalam karya tulis ini, sepenuhnya
tanggung jawab sendiri.
Akhirnya,
dengan karya tulis ini penulis persembahkan pada rekan-rekan sekalian. Semoga
menjadi titik sumbangan bagi pembangunan ilmu pengetahuan yang sangat luas.
Darat
sawah 22-01-2018
Penulis,
Daftar Isi
Cover …………………………………
Kata pengantar …………………………………
Daftar
Isi …………………………………
Bab I. Pendahuluan …………………………………
1.1 latar belakang
masalah …………………………………
1.2 perumusan
masalah …………………………………
1.3
tujuan …………………………………
Bab II. Pembahasan …………………………………
2.1 pengertian tari tradisional …………………………………
2.2 contoh tari
tradisonal …………………………………
2.3 kekayaan tari
tradisional …………………………………
2.4 upaya
melestarikannya …………………………………
Bab III.
Penutup …………………………………
3.1 kesimpulan …………………………………
3.2
saran …………………………………
Daftar
Pustaka …………………………………
BAB I
Pendahuluan
1.1
Latar Belakang Masalah
Dalam
seni Tari Tradisional ini saya membuat agar semua kalangan-kalangan remaja ikut
berpartisipasi. Karena pada umumnya tari tradisional ini cukup menyusut dengan
tarian-tarian moderen masa kini. Maka dari itu saya ingin menjelaskan apa
manfaat dari tari tradisional yang begitu kurang akan peminatnya. Banyak
sebagian remaja yang tidak mengetahui apakah makna tari tradisional dan
manfaatnya. Selain itu tari tradisional juga bisa membuat ketertarikan
tersendiri bagi remaja-remaja saat ini.
1.2
Perumusan Masalah
1.2.1 Pengertian tari tradisional
1.2.2 Contoh tari tradisional
1.2.3 Kekayaan tari tradisional
1.2.4 Upaya melestarikan tari
tradisional
1.3
Tujuan
1. Untuk
mengembangkan kembali tarian tradisional secara luas
2. Untuk lebih mengetahui
apa manfaat dari tarian tradisional
3. Untuk lebih
menonjolkan kekreatifan anak tidak hanya pada tarian moderen dan semacamnya
BAB II
Pembahasan
2.1
Pengertian Tari Tradisional
Seni
adalah pengalaman dalam bentuk medium indrawi yang menarik dan di tata
dengan rapi, yang di wujudkan untuk di komunikasikan dan di
renungkan. Seni adalah karya manusia yang dapat menimbulkan rasa senang
dalam rohani kita.
Menurut Herbert
Read “seni adalah suatu usaha untuk menciptakan bentuk-bentuk yang
menyenangkan. Bentuk yang demikian itu memuaskan kesadaran keindahan kita
dan rasa indah ini terpenuhi bila kita menemukan kesatuan atau harmoni
dari hubungan bentuk-bentuk yang kita amati itu”.
Keindahan adalah sesuatu yng dapat
menimbulkan rasa senang dan seni adalah
keindahan.
Tari
merupakan salah satu bentuk kesenian yang memiliki media ungkap atau
substansi gerak, dan gerak yang terungkap adalah gerak manusia.
Gerak- gerak dalam tari bukanlah gerak realistis atau gerak keseharian,
melainkan gerak yang telah diberi bentuk ekspresif.
Gerak
ekspresif ialah gerak yang indah, yang bisa menggetarkan
perasaan manusia.Gerak yang di stilir mengandung ritme tertentu,yang dapat
memberikan kepuasan batin manusia. Gerak yang indah bukan hanya
gerak-gerak yang halus saja, tetapi gerak-gerak yang kasar, keras, kuat,
penuh dengan tekanan-tekanan, serta gerak anehpun dapat merupakan gerak
yang indah. Gerak merupakan elemen pertama dalam tari, maka ritme
merupakan elemen kedua yang juga sangat penting dalam tari.
Soedarsono mengetengahkan
sebuah definisi “Tari adalah ekspresi jiwa manusia yang di ungkapkan
dengan gerak-gerak ritmis yang indah. untuk menghasilkan gerak yang indah
membutuhkan proses pengolahan atau penggarapan terlebih dahulu, pengolahan
unsur keindahannya bersipat stilatif dandistortif.”
1.Gerak Stilatif yaitu: gerak
yang telah mengalami proses pengolahan (penghalusan) yang mengarah pada
benuk-bentuk yang indah.
2.Gerak Distorsif yaitu:
pengolahan gerak melalui proses perombakan dari aslinya dan merupakan salah
satu proses stilasi.
Dari
hasil pengolahan gerak yang telah mengalami stilasi dan distorsi lahirlah
dua jenis gerak tari yaitu, gerak murni (pure movement) dan gerak maknawi.
1.Gerak murni : dalam
pengolahannya tidak mempertimbangkan suatu pengertian tertentu, yang
dipentingkan factor keindahan gerak saja.
2.Gerak maknawi : dalam
pengolahannya mengandung suatu pengertian atau maksud tertentu, disamping
keindahannya. Gerak maknawi di sebut juga gerak Gesture, bersifat
menirukan (imitative dan mimitif).
a. Imitatif adalah gerak
peniruan dari binatang dan alam.
b. Mimitif adalah gerak
peniruan dari gerak-gerik manusia.
Tari merupakan komposisi gerak,
berdasarkan bentuknya ada 2 jenis tari yaitu :
1.Tari Representasional yaitu
tari yang menggambarkan sesuatu
secara jelas. Tari bersumber pada
kehidupan sehari-hari.
Contoh: Tari perang, tari tani dll.
2.Tari Non
Representasional yaitu tari yang idak menggambarkan
sesuatu, menekankan pada keindahan
gerak semata.
Keindahan
dalam seni tari tidak hanya pada gerak tubuh, untuk keutuhannya memerlukan
dukungan seni lain sebagai kelengkapan seperti: busana, rias, property,
musik, tata pentas, drama dan sastra. Sehingga seni tari menjadi bentuk
seni yang komplek, yang mengandung beberapa macam unsur seni.
2.2 Contoh
tari tradisional
1. Tari-tarian Daerah Istimewa Aceh
Tari Seudati, berasal dari Arab dengan latar belakang agama Islam. Sebuah tarian dinamis penuh keseimbangan dengan suasana keagamaan. Tarian ini sangat disenangi dan terkenal di daerah Aceh.Tari Saman Meuseukat, di lakukan dalam posisi duduk berbanjar dengan irama yang dinamis. Suatu tari dengan syair penuh ajaran kebajikan, terutama ajaran agama Islam
2. Tari-tarian Daerah Bali
Tari legong, merupakan tarian yang berlatar belakang kisah cuinta Raja dari lasem. Diberikan secara dinamis dan memikat hati.Tari Kecak, sebuah tari berdasarkan cerita dan Kitab Ramayana yang mengisahken tentang bala tentara monyet dari Hanuman dari Sugriwa
3.Tarian-tarian daerah Jawa Barat
Tari Topeng Kuncaran, merupakan sebuah tarian yang mengisahkan dendam kesumat seorang raja karena cintanya ditolak.
Tari Merak, sebuah tari yang mengisahkan kehidupan burung merak yang serba indah dan memukau.
Tari Seudati, berasal dari Arab dengan latar belakang agama Islam. Sebuah tarian dinamis penuh keseimbangan dengan suasana keagamaan. Tarian ini sangat disenangi dan terkenal di daerah Aceh.Tari Saman Meuseukat, di lakukan dalam posisi duduk berbanjar dengan irama yang dinamis. Suatu tari dengan syair penuh ajaran kebajikan, terutama ajaran agama Islam
2. Tari-tarian Daerah Bali
Tari legong, merupakan tarian yang berlatar belakang kisah cuinta Raja dari lasem. Diberikan secara dinamis dan memikat hati.Tari Kecak, sebuah tari berdasarkan cerita dan Kitab Ramayana yang mengisahken tentang bala tentara monyet dari Hanuman dari Sugriwa
3.Tarian-tarian daerah Jawa Barat
Tari Topeng Kuncaran, merupakan sebuah tarian yang mengisahkan dendam kesumat seorang raja karena cintanya ditolak.
Tari Merak, sebuah tari yang mengisahkan kehidupan burung merak yang serba indah dan memukau.
4. Tari-tarian Daerah Bengkulu
Tari Andun, dari Bengkulu Selatan ini merupakan sebuah tarian guna menyambut para tamu yang dihormati.
Tari Bidadari Teminang Anak, tarian ini dapat pula diartikan bidadari meminang anak. Tarian adat ini berasal dari Rejang Lebong.
Tari Andun, dari Bengkulu Selatan ini merupakan sebuah tarian guna menyambut para tamu yang dihormati.
Tari Bidadari Teminang Anak, tarian ini dapat pula diartikan bidadari meminang anak. Tarian adat ini berasal dari Rejang Lebong.
5. Tari-tarian Daerah DKI Jakarta
Tart Topeng, merupakan sebuah tari tradisional Betawi dalam menyambut tamu agung.
Tari Yopong, adalah tari persembahan untuk menghormati tamu negara.
6. Tari-tarian Daerah Jambi
Tari Sekapur Sirih, merupakan tari persembahan. Tari adat jambi ini hanyak persamaannya dengan tari Melayu.
Tari Selampir Delapan, merupakan tari pergaulan muda-mudi dan sangat digemari di daerah Jambi.
Tart Topeng, merupakan sebuah tari tradisional Betawi dalam menyambut tamu agung.
Tari Yopong, adalah tari persembahan untuk menghormati tamu negara.
6. Tari-tarian Daerah Jambi
Tari Sekapur Sirih, merupakan tari persembahan. Tari adat jambi ini hanyak persamaannya dengan tari Melayu.
Tari Selampir Delapan, merupakan tari pergaulan muda-mudi dan sangat digemari di daerah Jambi.
7. Tari-tarian Daerah Jawa Tengah
Tari Serimpi, sebuah tarian keraton pada masa silam dengan suasana lembut, agung dan menawan.
Tari Blambangan Cakil, mengisahkan perjuangan Srikandi melawan Buto Cakil (raksasa). Sebuah perlambang penumpasan angkara murka.
8. Tari-tarian Daerah JawaTimur
Tari Remong, sebuah tarian dari Surabaya yang melambangkan jiwa, kepahlawanan. Ditarikan pada waktu menyambut para tamu.
Reog Ponorogo, merupakan tari daerah Jawa Timur yang menunjukkan keperkasaan, kejantanan dan kegagahan.
9. Tari-tarian Daerah kalimantan Barat
Tarri Monong, merupakan tari penolak penyakit agar si penderita dapat sembuh kembali penari berlaku seperti dukun dengan jampi-jampi. Tari Zapin Tembung, Merupakan suatu tari pergaulan dalam masyarakat Kalimantan Barat
Tari Serimpi, sebuah tarian keraton pada masa silam dengan suasana lembut, agung dan menawan.
Tari Blambangan Cakil, mengisahkan perjuangan Srikandi melawan Buto Cakil (raksasa). Sebuah perlambang penumpasan angkara murka.
8. Tari-tarian Daerah JawaTimur
Tari Remong, sebuah tarian dari Surabaya yang melambangkan jiwa, kepahlawanan. Ditarikan pada waktu menyambut para tamu.
Reog Ponorogo, merupakan tari daerah Jawa Timur yang menunjukkan keperkasaan, kejantanan dan kegagahan.
9. Tari-tarian Daerah kalimantan Barat
Tarri Monong, merupakan tari penolak penyakit agar si penderita dapat sembuh kembali penari berlaku seperti dukun dengan jampi-jampi. Tari Zapin Tembung, Merupakan suatu tari pergaulan dalam masyarakat Kalimantan Barat
10. Tari-tarian Daerah Katimantan Selatan
Tari Baksa Kembang, merupakan tari selamat datang pada tamu agung dengan menyampaikan untaian bunga.
Tari Radab rahayu, di pertunjukan pada upacara tepung tawar, sebelum pengantin pria dan wanita di persandingkan.
11. Tari-tarian Daerah Kalimantan tengah
Tari Tambun dan bungai, Merupakan tari yang mengisahkan kepahlawanan Tambun dan Bungai Dalam mengusir musuh yang akan merampas panen rakyat.
Tari Balean Dadas, Merupakan tarian guna memohon kesembuhan bagi mereka yang sakit.
12. Tari-tarian : Daerah Kalimantan Timur
Tari Gong, di pertunjukan pada upacara penyambutan terhadap tatmu agung. Dapat pula di pertunjukan sewaktu lahir seorang bayi kepala suku.
Tari perang, Tari yang mempertunjukan dua orang pemuda dalam memperebutkan seorang gadis.
13. Tari-tarian Daerah Lampung.
Tari Jangget, adalah tarian untuk upacar-upacara peradatan. Tarian ini melambangkan keluhuran budi dan susila rakyat Lampung.
Tari Malinting, merupakan sebuah tari berlatar belakang cerita rakyat Lampung. Menceritakan tentang kunjungan Sunan Gunung Jati ke Keraton Pulung.
Tari Baksa Kembang, merupakan tari selamat datang pada tamu agung dengan menyampaikan untaian bunga.
Tari Radab rahayu, di pertunjukan pada upacara tepung tawar, sebelum pengantin pria dan wanita di persandingkan.
11. Tari-tarian Daerah Kalimantan tengah
Tari Tambun dan bungai, Merupakan tari yang mengisahkan kepahlawanan Tambun dan Bungai Dalam mengusir musuh yang akan merampas panen rakyat.
Tari Balean Dadas, Merupakan tarian guna memohon kesembuhan bagi mereka yang sakit.
12. Tari-tarian : Daerah Kalimantan Timur
Tari Gong, di pertunjukan pada upacara penyambutan terhadap tatmu agung. Dapat pula di pertunjukan sewaktu lahir seorang bayi kepala suku.
Tari perang, Tari yang mempertunjukan dua orang pemuda dalam memperebutkan seorang gadis.
13. Tari-tarian Daerah Lampung.
Tari Jangget, adalah tarian untuk upacar-upacara peradatan. Tarian ini melambangkan keluhuran budi dan susila rakyat Lampung.
Tari Malinting, merupakan sebuah tari berlatar belakang cerita rakyat Lampung. Menceritakan tentang kunjungan Sunan Gunung Jati ke Keraton Pulung.
14. Tari-tarian Daerah Maluku
Tari Lenso. merupakan tari pergaulan bagi segenap lapisan rakyat masyarakat Maluku.
Tari Cakalele, adalah tari Perang Yang melukiskan jiwa kepahlawanan yang gagah perkasa.
15. Tari-Tarian Daerah Maluku Utara
Tari Perang, Tarian rakyat untuk menyambut para pahlawan yang pualng dari medan juang.
Tari Nahar Ilaa, tarian pengikat persahabatan pada waktu “panas Pela” kesepakatan kampung untuk membangun.
16. Tari-tarian Daerah Nusa Tenggara Barat
Tari Mpaa Lenggogo, sebuah tarian guna menyambut Maulid Nahi Muhammad SAW. Tarian ini juga scring dipertunjukkan pada upacara-upacara perkawinan atau upacara khitanan keluarga raja.
Tari Batunganga, sebuah tari berlatar belakang cerita rakyat. Mengisahkan tentang kecintaan rakyat terhadap putri raja yang masuk ke dalam batu. Mereka memohon agar sang putri dapat keluar dari dalam batu itu.
17. Tari-tarian Daerah Nusa Tenggara Timur
Tari Perang, tari yang menunjukkan sifat-sifat keperkasaan dan kepandaian mempermainkan senjata. Senjata yang dipakai berupa cambuk dan perisai.
Tari Gareng Lameng, dipertunjukkan pada upacara khitanan. Tari ini berupa ucapan selamat serta mohon berkat kepada Tuhan agar yang dikhitan sehat lahir batin dan sukses dalam hidupnya.
Tari Lenso. merupakan tari pergaulan bagi segenap lapisan rakyat masyarakat Maluku.
Tari Cakalele, adalah tari Perang Yang melukiskan jiwa kepahlawanan yang gagah perkasa.
15. Tari-Tarian Daerah Maluku Utara
Tari Perang, Tarian rakyat untuk menyambut para pahlawan yang pualng dari medan juang.
Tari Nahar Ilaa, tarian pengikat persahabatan pada waktu “panas Pela” kesepakatan kampung untuk membangun.
16. Tari-tarian Daerah Nusa Tenggara Barat
Tari Mpaa Lenggogo, sebuah tarian guna menyambut Maulid Nahi Muhammad SAW. Tarian ini juga scring dipertunjukkan pada upacara-upacara perkawinan atau upacara khitanan keluarga raja.
Tari Batunganga, sebuah tari berlatar belakang cerita rakyat. Mengisahkan tentang kecintaan rakyat terhadap putri raja yang masuk ke dalam batu. Mereka memohon agar sang putri dapat keluar dari dalam batu itu.
17. Tari-tarian Daerah Nusa Tenggara Timur
Tari Perang, tari yang menunjukkan sifat-sifat keperkasaan dan kepandaian mempermainkan senjata. Senjata yang dipakai berupa cambuk dan perisai.
Tari Gareng Lameng, dipertunjukkan pada upacara khitanan. Tari ini berupa ucapan selamat serta mohon berkat kepada Tuhan agar yang dikhitan sehat lahir batin dan sukses dalam hidupnya.
18. Tari-tarian Daerah Papua Barat
danTengah
Tari Suanggi, tarian yang mengisahkan seorang suami ditinggal mati istrinya yang menjadi korban angi-angi (jejadian).
Tari Perang, tari yang melambangkan kepahlawana, dan kegagahan rakyat Papua.
19. Tari-tarian Daerah Riau
Tari Tandak, merupakan tari pergaulan yang sangat di gemari di daerah Riau.
Tori Joged Lambak, adalah tari pergaulan muda-mudi, yang sangat populer dan disenangi
20 Tari-tarian Daerah Sulawesi Selatan
Kipas, tari yang mempertunjukkan kemahiran para gadis dalam memainkan kipas samhil mengikuti alunan lagu.
Bosara, merupakan tarian untuk menyambut para tamu terhormat. Gerakan-gerakan badannya sangat luwes.
21. Tari-tarian Daerah Sulawesi Tengah
Tari Lumense, tari dari Poso yang merupakan tarian selamatdating untuk menyambut tamu agung.
Tari Peule Cinde, termasuk pula tarian untuk menyambut tamu agung. Puncak acaranya adalah dengan menaburkan bunga bagi para tamu.
22. Tari-tarian Daerah Sulawesi Tenggara
Tari Balumpa, merupakan tari selamat datang dalarn menyambut tamu agung. Tari rakyat ini berasal dari Buton.
Tari Dinggu, melambangkan sifat kegotong royongan dalam kerja bersama sewaktu menumbuk padi. Sentuhan alu pada lesung merupakan irama tersendiri yang menyentuh hati.
Tari Suanggi, tarian yang mengisahkan seorang suami ditinggal mati istrinya yang menjadi korban angi-angi (jejadian).
Tari Perang, tari yang melambangkan kepahlawana, dan kegagahan rakyat Papua.
19. Tari-tarian Daerah Riau
Tari Tandak, merupakan tari pergaulan yang sangat di gemari di daerah Riau.
Tori Joged Lambak, adalah tari pergaulan muda-mudi, yang sangat populer dan disenangi
20 Tari-tarian Daerah Sulawesi Selatan
Kipas, tari yang mempertunjukkan kemahiran para gadis dalam memainkan kipas samhil mengikuti alunan lagu.
Bosara, merupakan tarian untuk menyambut para tamu terhormat. Gerakan-gerakan badannya sangat luwes.
21. Tari-tarian Daerah Sulawesi Tengah
Tari Lumense, tari dari Poso yang merupakan tarian selamatdating untuk menyambut tamu agung.
Tari Peule Cinde, termasuk pula tarian untuk menyambut tamu agung. Puncak acaranya adalah dengan menaburkan bunga bagi para tamu.
22. Tari-tarian Daerah Sulawesi Tenggara
Tari Balumpa, merupakan tari selamat datang dalarn menyambut tamu agung. Tari rakyat ini berasal dari Buton.
Tari Dinggu, melambangkan sifat kegotong royongan dalam kerja bersama sewaktu menumbuk padi. Sentuhan alu pada lesung merupakan irama tersendiri yang menyentuh hati.
23. Tari-tarian Daerah Sulawesi Utara
Tari Maengket, merupakan tari pergaulan yang dilakukan secara berpasang-pasangan. Menggambarkan suasana kasih sayang dan cumbuan.
Tari Polopalo, adalah tari pergaulan bagi muda-mudi daerah Gorontalo.
24. Tari-tarian Daerah Sumatra Barat
Tari Piring : Sebuah tari tradisional yang melambangkan suasana kegotong royongan rakyat dalam menunaikan tugasnya. Siang hari mengerjakan sawah ladang dan malam harinya bersukaria bersama-sam.
Tari Payung : Ditarikan oleh sepasang muda-mudi dengan payung di tangan, sang pria melindungi kepala sang wanita, sebuah perlamban perlindungan lelaki terhadap wanita.
25. Tari-tarian Daerah Sumatra Selatan
Tari Tanggal, merupakan sebuah tarian dalam menyambut para tamu disertai upacara kebesaran adat.
Tari Putri Bekhusek, artinya sang putri yang sedang bermain. Tari ini sangat populer di Kabupaten Ogan Komering Ulu dan melamhangka kemakmuran daerah Sumatra Selatan
26. Tari-tarian Daerah Sumatra Utara
Tari Serampang Dua Belas, Sebuah tari Melayu dengan irama joged diiringi musik dengan pukulan gendang ala Amerika Latin. Serampang dua belas merupakan tari pergaulan.
Tari Tor Tor, Sebuah tari dari daerah Batak dengan latar belakang falsafah peradatan dan ditarikan dalam suasana khusuk.
Tari Maengket, merupakan tari pergaulan yang dilakukan secara berpasang-pasangan. Menggambarkan suasana kasih sayang dan cumbuan.
Tari Polopalo, adalah tari pergaulan bagi muda-mudi daerah Gorontalo.
24. Tari-tarian Daerah Sumatra Barat
Tari Piring : Sebuah tari tradisional yang melambangkan suasana kegotong royongan rakyat dalam menunaikan tugasnya. Siang hari mengerjakan sawah ladang dan malam harinya bersukaria bersama-sam.
Tari Payung : Ditarikan oleh sepasang muda-mudi dengan payung di tangan, sang pria melindungi kepala sang wanita, sebuah perlamban perlindungan lelaki terhadap wanita.
25. Tari-tarian Daerah Sumatra Selatan
Tari Tanggal, merupakan sebuah tarian dalam menyambut para tamu disertai upacara kebesaran adat.
Tari Putri Bekhusek, artinya sang putri yang sedang bermain. Tari ini sangat populer di Kabupaten Ogan Komering Ulu dan melamhangka kemakmuran daerah Sumatra Selatan
26. Tari-tarian Daerah Sumatra Utara
Tari Serampang Dua Belas, Sebuah tari Melayu dengan irama joged diiringi musik dengan pukulan gendang ala Amerika Latin. Serampang dua belas merupakan tari pergaulan.
Tari Tor Tor, Sebuah tari dari daerah Batak dengan latar belakang falsafah peradatan dan ditarikan dalam suasana khusuk.
27. Tari-tarian Daerah Istimewa Yogyakarta
Tari Serimpi Sangu Pati, sebuah tarian keraton pada masalalu disertai suara gamelan dengan gerak tari yang lembut.
Tari Bedaya, merupakan tarian keraton yang di tarikan oleh 9 putri dengan irama yang lemah gemulai
28. Tari-tarian Daerah Papua Timur
Tari Selamat Datang, tari yang mempertunjukan kegembiraan hati penduduk dalam menyambut para tamu yang dihormati.
Tari Musyoh, merupakan tari sakral dalam upaya mengusir arwah orang meninggal karena kecelakaan.
Tari Serimpi Sangu Pati, sebuah tarian keraton pada masalalu disertai suara gamelan dengan gerak tari yang lembut.
Tari Bedaya, merupakan tarian keraton yang di tarikan oleh 9 putri dengan irama yang lemah gemulai
28. Tari-tarian Daerah Papua Timur
Tari Selamat Datang, tari yang mempertunjukan kegembiraan hati penduduk dalam menyambut para tamu yang dihormati.
Tari Musyoh, merupakan tari sakral dalam upaya mengusir arwah orang meninggal karena kecelakaan.
2.3
Kekayaan tari tradisional (berdasarkan fungsinya)
Tari
tumbuh dan berkembang dari jaman ke jaman sesuai dengan berkembangnya
taraf kehidupan manusia di dunia ini termasuk pula
kondisi alam/lingkungan, sosial dan kepercayaan/agamanya (religi) atau
lebih luasnya lagi dengan perkembangan budayanya.
1. Tari Dalam Fungsi Sosial
Tari dalam kehidupan sosial
masyarakat memiliki tiga fungsi utama yaitu:
a. Tari untuk kebutuhan upacara
kepercayaan (religi), disebut tari
upacara.
b. Tari untuk kebutuhan
hiburan/kesenangan, disebut tari
hiburan/pergaulan.
c. Tari untuk memberikan
kesenangan kepada pihak lain (penonton), disebut tari pertunjukan.
a. TariUpacara
Tarian
ini lahir merupakan dampak dari aktivitas masyarakatyang berhubungan dengan
penyelenggaraan pemujaan dalamkepercayaannya yang bersifat magis dan sakral.
Tari upacaramerupakan tari yang paling tua, karena tarian ini telah muncul
pada masa peradaban manusia masih primitif (sederhana),
dimana manusia dijaman itu
masih memiliki intelektual yang rendah dan masih memiliki keterbatasan
kemampuan berpikir serta menganut kepercayaan animisme, dinamisme dan
totemisme.
Kondisi
tari upacara bila ditinjau dari segi koreografi, rias dan busananya, musik
pengiring, tempat dan cara penyajiannya sangat sederhana, karena kita
maklumi tarian upacara bukan bentuk tari hasil dari penataan khusus, akan
tetapi hanya merupakan gerak-gerak spontan sebagai ekspresi dari
gerak-gerik penyelenggaraan pemujaannya. Demikian pula rias dan busana,
musik pengiring, tempat dan cara pementasannya sangat tergantung kepada
tujuan dan kondisi dari penyelenggaraan upacaranya. Keindahan yang
terlahir dari gerak-gerak yang sangat didukung oleh kekuatan ekspresi dan
ritme dalam penyampaian harapannya (tujuan dari pemujaannya). Bentuk tari
upacara ini hidup dimana-mana di dunia ini, akan tetapi sesuai dengan
perkembangan kehidupan sosial masyarakatnya ada yang masih bertahan hidup,
dikarenakan tarian tersebut masih relevandengan kebutuhan masyarakatnya, dan
banyak yang sudah punahdikarenakan sudah tidak relevan lagi dengan kondisi
kehidupanmasyarakatnya, atau bisa bertahan dikarenakan sudah beralih
fungsi ke bentuk tari lain seperti menjadi tari hiburan atau pertunjukan.
b. TariHiburan
“Adapun
yang termasuk tari-tarian hiburan, tari-tarian dimana titik berat tarian
tersebut bukanlah keindahan, tetapi lebih pada segi hiburan, dan umumnya
merupakan tarian pergaulan”. Dalam tarian ini akan terlihat lebih
mementingkan kepuasan pribadi (indivdu) pelakunya dari pada kepuasan bagi
orang yang melihatnya (penonton), yang penting mereka bisa bergerak sepuasnya
sesuai dengan alunan irama yang diikutinya.Yang dimaksud dengan tari
sebagai media pergaulan di sini, pada dasarnya berlatar belakang dilakukan
secara terpadu bersama-sama, baik oleh semua laki-laki, semua perempuan maupun
laki-lakisama perempuan. Bahkan semaraknya fenomena ini antara lain
bahwa semua orang yang hadir di tempat itu berhak dan layak tampil, tak
ada garis pemisah antara pelaku atau penari dengan
penonton. Sebenarnya terjadinya perlakuan-perlakuan yang
melanggar kesusilaan. Hal ini cukup meresahkan masyarakat serta
merendahkan citra keseniannya. Oleh karena itu setelahnya jaman
kemerdekaan tingkat intelektual masyarakat secara umum (pendidikan dan
ajaran agama) tambah maju, juga pemerintah tanggap atas
unsur-unsur negatif tersebut, sedikit demi sedikit unsur-unsur
negatifnya ditertibkan sehingga muncul tari hiburan yang lebih
murni menggunakan media gerak tari. Bahkan muncul adanya
perubahan fungsi yang asalnya
bentuk tari hiburan melalui pengolahan/penggarapan tertentu menjadi bentuk tari
pertunjukan/tontonan.
c. TariPertunjukan
Tari
pertunjukan merupakan ekspresi jiwa yang didominir oleh akal. Maksudnya
tari pertunjukan dalam proses karyanya lebih banyak menggunakan
akal/pemikiran, karena tarian ini sengaja dibuat untuk disajikan dan
memberikan kesenangan kepada pihak
lain/penononton, melalui perencanaan (pembuatankonsep/naskah), pengolahan/penggarapan,
serta penampilan hasil karya (pementasan), tertata dengan baik secara
artistik untuk mewujudkan suatu tontonan yang dapat memberikan
kepuasan/kesenangan Bagi penonton/apresiatornya. Pada fungsi inilah tari
terwujud lewat ekspresi penari menjadi media komunikasi estetik antara
penggarap atau koreografer dengan para penontonnya. Sehingga tarian ini
disebut juga berfungsi sebagai presentasi estetis.
2. Tari Dalam Fungsi Pendidikan
Pendidikan
dapat diartikan sebagai sebuah proses dengan metoda- metoda tertentu
sehingga orang memperoleh pengetahuan, pemahaman dan cara bertingkah laku
sesuai dengan kebutuhan (lihat Psikologi Pendidikan, 2006 :10).
Peranan seni tari dalam pendidikan
diartikan bagaimana dampak positif dari aktivitas manusia dalam seni tari
dan bagaimana pengaruh positifnya terhadap kehidupan manusia baik secara
individu maupun kelompok.
3. Tari Dalam Fungsi Ekonomi
Maksudnya
ialah kehidupan dalam dunia seni tari biladilaksanakan secara profesional, akan
menimbulkan pertumbuhanekonomi bagi kehidupan pelaku, pengelola, bahkan lebih
luasnya lagi menjadi sumber defisa negara yang berkaitan dengan dunia
pariwisata.
2.4 Upaya melestarikan tari tradisional
Tari
tradisional rakyat adalah representasi dari kearifan lokal setiap daerah. Di
dalam tarian tradisional terkandung nilai-nilai budaya kerakyatan yang positif.
Rasa cinta kepada alam, semangat gotong royong, pendidikan keimanan, dan sumber
perekonomian rakyat digambarkan secara dinamis melalui perpaduan gerak dan
musik yang khas. Sayangnya, tari tradisional saat ini cenderung mengalami
kepunahan. Ini karena minimnya kepedulian masyarakat terhadap potensi daerah.
Satu di antara tari tradisional yang cenderung mengalami kepunahan itu adalah tari main lalau. Tarian ini menurut John Robert Panurian seorang penata musik dan tari kelompok tari Kalimantan Barat, menggambarkan tradisi pengambilan madu di hutan Kalimantan. Lewat tarian yang dipentaskan dalam acara Festival Nasional Tari Tradisional Indonesia 2008, di Jakarta, Rabu (4/6) merupakan bagian dari rangkaian acara Gelar Seni Budaya Pekan Produk Budaya Indonesia (PPBI) 2008 itu, kelompok yang berasal dari sanggar Sengalang Burong itu ingin menggugah kesadaran masyarakat akan pentingnya hutan bagi masyarakat suku Dayak.
"Hutan adalah supermarket bagi orang Dayak. Dalam artian, segala kebutuhan mereka didapatkan dari hutan. Ketika hutan sudah punah, lebah tidak bersarang di pohon lagi,
Satu di antara tari tradisional yang cenderung mengalami kepunahan itu adalah tari main lalau. Tarian ini menurut John Robert Panurian seorang penata musik dan tari kelompok tari Kalimantan Barat, menggambarkan tradisi pengambilan madu di hutan Kalimantan. Lewat tarian yang dipentaskan dalam acara Festival Nasional Tari Tradisional Indonesia 2008, di Jakarta, Rabu (4/6) merupakan bagian dari rangkaian acara Gelar Seni Budaya Pekan Produk Budaya Indonesia (PPBI) 2008 itu, kelompok yang berasal dari sanggar Sengalang Burong itu ingin menggugah kesadaran masyarakat akan pentingnya hutan bagi masyarakat suku Dayak.
"Hutan adalah supermarket bagi orang Dayak. Dalam artian, segala kebutuhan mereka didapatkan dari hutan. Ketika hutan sudah punah, lebah tidak bersarang di pohon lagi,
lebah tidak bisa memberikan
kesehatan atau memberikan 'madu' kepada penduduk," katanya.
Menurut John Robert, di Kalimantan Barat, informasi yang sedang beredar adalah illegal loging. Masyarakat warga asli suku Dayak merasa prihatin.
Senada dengan itu, penata musik dan tari kelompok tari Maluku, Dorry Matauseya, menuturkan keikutsertaannya dalam festival didorong oleh semangat pelestarian permainan rakyat Maluku. Kelompoknya akan menampilkan tari bulu gila yang berisi sejumlah gerakan dalam permainan tradisional yang menggunakan bambu.
"Pertunjukan ini dilakukan untuk pelestarian tari bulu gila. Di tari itu, simbol-simbol yang ditampilkan, ada istilah masohi yang artinya kebersamaan dalam menyelesaikan sesuatu,"tuturDorry.
Beberapa tarian lainnya seperti tari ratoh taloe dari Provinsi Aceh berisi pesan tentang penyebaran agama Islam, tari tandok dari Sumatera Utara yang menceritakan adat masyarakat Toba yaitu saling membantu membawakan tandok atau keranjang berisi beras, dan tari maung lugay dari Jawa Barat yang mengisahkan aksi lugay untuk menuntut pertanggungjawaban atas kerusakan alam.
Festival ini diikuti oleh 30 kelompok tari yang berlomba untuk memperebutkan kategori penyaji terbaik, penata tari terbaik,
Menurut John Robert, di Kalimantan Barat, informasi yang sedang beredar adalah illegal loging. Masyarakat warga asli suku Dayak merasa prihatin.
Senada dengan itu, penata musik dan tari kelompok tari Maluku, Dorry Matauseya, menuturkan keikutsertaannya dalam festival didorong oleh semangat pelestarian permainan rakyat Maluku. Kelompoknya akan menampilkan tari bulu gila yang berisi sejumlah gerakan dalam permainan tradisional yang menggunakan bambu.
"Pertunjukan ini dilakukan untuk pelestarian tari bulu gila. Di tari itu, simbol-simbol yang ditampilkan, ada istilah masohi yang artinya kebersamaan dalam menyelesaikan sesuatu,"tuturDorry.
Beberapa tarian lainnya seperti tari ratoh taloe dari Provinsi Aceh berisi pesan tentang penyebaran agama Islam, tari tandok dari Sumatera Utara yang menceritakan adat masyarakat Toba yaitu saling membantu membawakan tandok atau keranjang berisi beras, dan tari maung lugay dari Jawa Barat yang mengisahkan aksi lugay untuk menuntut pertanggungjawaban atas kerusakan alam.
Festival ini diikuti oleh 30 kelompok tari yang berlomba untuk memperebutkan kategori penyaji terbaik, penata tari terbaik,
penata musik terbaik, penari
terbaik, dan grup favorit pilihan penonton. Festival ini melibatkan tujuh juri
ahli seni pertunjukan di antaranya I Wayan Dibya, Waridi, Sumaryono, Wiwik
Sipala, Deddy Lutan, Sentot Sudiarto, dan Ery Mefry.
Film Nasional
Selain festival tari, acara Gelar Seni dan Budaya PPBI 2008 juga memuat rangkaian penampilan seni dan budaya lainnya seperti pertunjukan film nasional, pameran dan lelang lukisan, pertunjukan teater, serta peragaan busana.
Sejumlah film nasional yang ikut ditayangkan di antaranya Ayat-ayat Cinta, Naga Bonar Jadi 2, Berbagi Suami, dan Lari dari Blora. Pertunjukan ini merupakan sarana promosi untuk meningkatkan nilai jual film Indonesia.
"Budaya itu sumber ekonomi, budaya juga bisa jadi komoditas, saya sangat mendukung peran serta pemerintah ini yang sangat lama saya harapkan," kata produser film Daun di Atas Bantal Desi Harahap yang hadir sebagai pengunjung acara hari itu.
Dalam konteks karya film, usaha pendistribusiannya, ujar Desi, umumnya hanya disokong oleh insan perfilman. Padahal, pengembangan bisnis film sangat tergantung oleh usaha pemasarannya.
Film Nasional
Selain festival tari, acara Gelar Seni dan Budaya PPBI 2008 juga memuat rangkaian penampilan seni dan budaya lainnya seperti pertunjukan film nasional, pameran dan lelang lukisan, pertunjukan teater, serta peragaan busana.
Sejumlah film nasional yang ikut ditayangkan di antaranya Ayat-ayat Cinta, Naga Bonar Jadi 2, Berbagi Suami, dan Lari dari Blora. Pertunjukan ini merupakan sarana promosi untuk meningkatkan nilai jual film Indonesia.
"Budaya itu sumber ekonomi, budaya juga bisa jadi komoditas, saya sangat mendukung peran serta pemerintah ini yang sangat lama saya harapkan," kata produser film Daun di Atas Bantal Desi Harahap yang hadir sebagai pengunjung acara hari itu.
Dalam konteks karya film, usaha pendistribusiannya, ujar Desi, umumnya hanya disokong oleh insan perfilman. Padahal, pengembangan bisnis film sangat tergantung oleh usaha pemasarannya.
"Bagi kami itu yang penting,
bukan pemerintah membiayai festival tapi pemerintah membantu kami
mendistribusikan, menjualkan, memasarkan, bagaimana kita bisa mencipta suatu
promosi," tandasnya.
Di lain pihak, Ketua Pameran dan Lelang Lukisan Gelar Seni dan Budaya PPBI 2008, Pustanto mengungkapkan, perlu ada manajemen yang lebih kreatif terkait pemasaran lukisan. Saat ini, peminat lukisan harus dikembangkan kepada masyarakat awam.
"Kami harus menyadari sekarang perlu ada manajemen, harus ada jemput bola, selain itu kita juga untuk prestige, dan juga punya kompetisi yang bagus," tutur Pustanto.
Di lain pihak, Ketua Pameran dan Lelang Lukisan Gelar Seni dan Budaya PPBI 2008, Pustanto mengungkapkan, perlu ada manajemen yang lebih kreatif terkait pemasaran lukisan. Saat ini, peminat lukisan harus dikembangkan kepada masyarakat awam.
"Kami harus menyadari sekarang perlu ada manajemen, harus ada jemput bola, selain itu kita juga untuk prestige, dan juga punya kompetisi yang bagus," tutur Pustanto.
Bab III
Penutup
1.1 Kesimpulan
Dari
uraian yang saya tuliskan dalam karya tulis ini, bahwa seni
tari merupakan sebuah karya manusia yang diekspresikan dalam gerak – gerak
yang indah. Di mana setiap unsur geraknya mempunyai arti dan tujuan dari
sang koreografinya. Gerak seni tari bukan hanya tertumpu pada tubuh saja
tetapi kelengkapan tari ( Rias, busana, musik, dll ) menjadi kebutuhan
yang sangatterkait.
Berbagai
macam tari yang sering kita lihat banyak di pengaruhi oleh fungsi social
seperti tari upacara, tari hiburan dan tari pertunjukkan.
Sementara bedasarkan penyajiannya bentuk tarian terbagi atas tari tunggal,
tari rampak, tari berpasangan dan tari paduan berpasangan. Cara penyajiannya
dapat secaraStatis dan Mobile.
1.1 Saran
Saya
mempunyai saran untuk tari tradisional ini agar lebih di kembangkan kembali,
karena alangkah baiknya jika tari tradisional ini lebih menonjol lagi di Negara
kita Indonesia dan di adakannya festival-festival tari tradisional. Boleh juga
diadakannya latihan-latihan atau kursus tari tradisional untuk
kalangan-kalangan remaja khususnya untuk mengharumkan bangsa kita.
Daftar Pustaka
Hidayat, Robby. 2005. Menerobos
Pembelajaran Tari Pendidikan. Malang :
Banjar Seni Gantar Gumelar.
Kurnia, Ganjar. 2003. Deskripsi
Kesenian Jawa Barat. Bandung : Dinas
Kebudayaan dan Pariwisata Jawa
Barat.
Nana Priatna, Ade.
2008. Kurikulum Seni Tari. (Tanpa Kota Tanpa Penerbit).
Rusliana, Iyus.
1990. Pendidikan Seni Tari : Buku Guru Sekolah Dasar.
Jakarta : Departemen Pendidikan
dan Kebudayaan.
Soedarsono. 1978. Pengantar
Pengetahuan Komposisi Tari. Yogyakarta
26
MAKALAH
TARI TRADISIONAL indonesia
Nama kelompok:
1.TEKA ULANDARI
2.PEKO SYAHPUTRA
3.YENI ARISONA
4.YULIA ANCELA
5.AGRILAH MONIKA KORENSA
DINAS
PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN SMA NEGERI 7 BENGKULU SELATAN TAHUN AJARAN
2018
Kata Pengantar
Segala
puji bagi Allah Swt, shalawat dan salam semoga dilimpahkan kepada junjungan
Nabi Muhammad Saw beserta keluarganya. Berkat rahmat dan hidayat serta
inayat-Nya penulis dapat menyelesaikan pembuatan karya tulis ini tanpa
mengalami hambatan yang berarti, oleh karena itu penulis memenjatkan rasa
syukur kehadirat Allah Swt.
Semua
kesalahan dan kekeliruan yang terdapat dalam karya tulis ini, sepenuhnya
tanggung jawab sendiri.
Akhirnya,
dengan karya tulis ini penulis persembahkan pada rekan-rekan sekalian. Semoga
menjadi titik sumbangan bagi pembangunan ilmu pengetahuan yang sangat luas.
Darat
sawah 22-01-2018
Penulis,
Daftar Isi
Cover …………………………………
Kata pengantar …………………………………
Daftar
Isi …………………………………
Bab I. Pendahuluan …………………………………
1.1 latar belakang
masalah …………………………………
1.2 perumusan
masalah …………………………………
1.3
tujuan …………………………………
Bab II. Pembahasan …………………………………
2.1 pengertian tari tradisional …………………………………
2.2 contoh tari
tradisonal …………………………………
2.3 kekayaan tari
tradisional …………………………………
2.4 upaya
melestarikannya …………………………………
Bab III.
Penutup …………………………………
3.1 kesimpulan …………………………………
3.2
saran …………………………………
Daftar
Pustaka …………………………………
BAB I
Pendahuluan
1.1
Latar Belakang Masalah
Dalam
seni Tari Tradisional ini saya membuat agar semua kalangan-kalangan remaja ikut
berpartisipasi. Karena pada umumnya tari tradisional ini cukup menyusut dengan
tarian-tarian moderen masa kini. Maka dari itu saya ingin menjelaskan apa
manfaat dari tari tradisional yang begitu kurang akan peminatnya. Banyak
sebagian remaja yang tidak mengetahui apakah makna tari tradisional dan
manfaatnya. Selain itu tari tradisional juga bisa membuat ketertarikan
tersendiri bagi remaja-remaja saat ini.
1.2
Perumusan Masalah
1.2.1 Pengertian tari tradisional
1.2.2 Contoh tari tradisional
1.2.3 Kekayaan tari tradisional
1.2.4 Upaya melestarikan tari
tradisional
1.3
Tujuan
1. Untuk
mengembangkan kembali tarian tradisional secara luas
2. Untuk lebih mengetahui
apa manfaat dari tarian tradisional
3. Untuk lebih
menonjolkan kekreatifan anak tidak hanya pada tarian moderen dan semacamnya
BAB II
Pembahasan
2.1
Pengertian Tari Tradisional
Seni
adalah pengalaman dalam bentuk medium indrawi yang menarik dan di tata
dengan rapi, yang di wujudkan untuk di komunikasikan dan di
renungkan. Seni adalah karya manusia yang dapat menimbulkan rasa senang
dalam rohani kita.
Menurut Herbert
Read “seni adalah suatu usaha untuk menciptakan bentuk-bentuk yang
menyenangkan. Bentuk yang demikian itu memuaskan kesadaran keindahan kita
dan rasa indah ini terpenuhi bila kita menemukan kesatuan atau harmoni
dari hubungan bentuk-bentuk yang kita amati itu”.
Keindahan adalah sesuatu yng dapat
menimbulkan rasa senang dan seni adalah
keindahan.
Tari
merupakan salah satu bentuk kesenian yang memiliki media ungkap atau
substansi gerak, dan gerak yang terungkap adalah gerak manusia.
Gerak- gerak dalam tari bukanlah gerak realistis atau gerak keseharian,
melainkan gerak yang telah diberi bentuk ekspresif.
Gerak
ekspresif ialah gerak yang indah, yang bisa menggetarkan
perasaan manusia.Gerak yang di stilir mengandung ritme tertentu,yang dapat
memberikan kepuasan batin manusia. Gerak yang indah bukan hanya
gerak-gerak yang halus saja, tetapi gerak-gerak yang kasar, keras, kuat,
penuh dengan tekanan-tekanan, serta gerak anehpun dapat merupakan gerak
yang indah. Gerak merupakan elemen pertama dalam tari, maka ritme
merupakan elemen kedua yang juga sangat penting dalam tari.
Soedarsono mengetengahkan
sebuah definisi “Tari adalah ekspresi jiwa manusia yang di ungkapkan
dengan gerak-gerak ritmis yang indah. untuk menghasilkan gerak yang indah
membutuhkan proses pengolahan atau penggarapan terlebih dahulu, pengolahan
unsur keindahannya bersipat stilatif dandistortif.”
1.Gerak Stilatif yaitu: gerak
yang telah mengalami proses pengolahan (penghalusan) yang mengarah pada
benuk-bentuk yang indah.
2.Gerak Distorsif yaitu:
pengolahan gerak melalui proses perombakan dari aslinya dan merupakan salah
satu proses stilasi.
Dari
hasil pengolahan gerak yang telah mengalami stilasi dan distorsi lahirlah
dua jenis gerak tari yaitu, gerak murni (pure movement) dan gerak maknawi.
1.Gerak murni : dalam
pengolahannya tidak mempertimbangkan suatu pengertian tertentu, yang
dipentingkan factor keindahan gerak saja.
2.Gerak maknawi : dalam
pengolahannya mengandung suatu pengertian atau maksud tertentu, disamping
keindahannya. Gerak maknawi di sebut juga gerak Gesture, bersifat
menirukan (imitative dan mimitif).
a. Imitatif adalah gerak
peniruan dari binatang dan alam.
b. Mimitif adalah gerak
peniruan dari gerak-gerik manusia.
Tari merupakan komposisi gerak,
berdasarkan bentuknya ada 2 jenis tari yaitu :
1.Tari Representasional yaitu
tari yang menggambarkan sesuatu
secara jelas. Tari bersumber pada
kehidupan sehari-hari.
Contoh: Tari perang, tari tani dll.
2.Tari Non
Representasional yaitu tari yang idak menggambarkan
sesuatu, menekankan pada keindahan
gerak semata.
Keindahan
dalam seni tari tidak hanya pada gerak tubuh, untuk keutuhannya memerlukan
dukungan seni lain sebagai kelengkapan seperti: busana, rias, property,
musik, tata pentas, drama dan sastra. Sehingga seni tari menjadi bentuk
seni yang komplek, yang mengandung beberapa macam unsur seni.
2.2 Contoh
tari tradisional
1. Tari-tarian Daerah Istimewa Aceh
Tari Seudati, berasal dari Arab dengan latar belakang agama Islam. Sebuah tarian dinamis penuh keseimbangan dengan suasana keagamaan. Tarian ini sangat disenangi dan terkenal di daerah Aceh.Tari Saman Meuseukat, di lakukan dalam posisi duduk berbanjar dengan irama yang dinamis. Suatu tari dengan syair penuh ajaran kebajikan, terutama ajaran agama Islam
2. Tari-tarian Daerah Bali
Tari legong, merupakan tarian yang berlatar belakang kisah cuinta Raja dari lasem. Diberikan secara dinamis dan memikat hati.Tari Kecak, sebuah tari berdasarkan cerita dan Kitab Ramayana yang mengisahken tentang bala tentara monyet dari Hanuman dari Sugriwa
3.Tarian-tarian daerah Jawa Barat
Tari Topeng Kuncaran, merupakan sebuah tarian yang mengisahkan dendam kesumat seorang raja karena cintanya ditolak.
Tari Merak, sebuah tari yang mengisahkan kehidupan burung merak yang serba indah dan memukau.
Tari Seudati, berasal dari Arab dengan latar belakang agama Islam. Sebuah tarian dinamis penuh keseimbangan dengan suasana keagamaan. Tarian ini sangat disenangi dan terkenal di daerah Aceh.Tari Saman Meuseukat, di lakukan dalam posisi duduk berbanjar dengan irama yang dinamis. Suatu tari dengan syair penuh ajaran kebajikan, terutama ajaran agama Islam
2. Tari-tarian Daerah Bali
Tari legong, merupakan tarian yang berlatar belakang kisah cuinta Raja dari lasem. Diberikan secara dinamis dan memikat hati.Tari Kecak, sebuah tari berdasarkan cerita dan Kitab Ramayana yang mengisahken tentang bala tentara monyet dari Hanuman dari Sugriwa
3.Tarian-tarian daerah Jawa Barat
Tari Topeng Kuncaran, merupakan sebuah tarian yang mengisahkan dendam kesumat seorang raja karena cintanya ditolak.
Tari Merak, sebuah tari yang mengisahkan kehidupan burung merak yang serba indah dan memukau.
4. Tari-tarian Daerah Bengkulu
Tari Andun, dari Bengkulu Selatan ini merupakan sebuah tarian guna menyambut para tamu yang dihormati.
Tari Bidadari Teminang Anak, tarian ini dapat pula diartikan bidadari meminang anak. Tarian adat ini berasal dari Rejang Lebong.
Tari Andun, dari Bengkulu Selatan ini merupakan sebuah tarian guna menyambut para tamu yang dihormati.
Tari Bidadari Teminang Anak, tarian ini dapat pula diartikan bidadari meminang anak. Tarian adat ini berasal dari Rejang Lebong.
5. Tari-tarian Daerah DKI Jakarta
Tart Topeng, merupakan sebuah tari tradisional Betawi dalam menyambut tamu agung.
Tari Yopong, adalah tari persembahan untuk menghormati tamu negara.
6. Tari-tarian Daerah Jambi
Tari Sekapur Sirih, merupakan tari persembahan. Tari adat jambi ini hanyak persamaannya dengan tari Melayu.
Tari Selampir Delapan, merupakan tari pergaulan muda-mudi dan sangat digemari di daerah Jambi.
Tart Topeng, merupakan sebuah tari tradisional Betawi dalam menyambut tamu agung.
Tari Yopong, adalah tari persembahan untuk menghormati tamu negara.
6. Tari-tarian Daerah Jambi
Tari Sekapur Sirih, merupakan tari persembahan. Tari adat jambi ini hanyak persamaannya dengan tari Melayu.
Tari Selampir Delapan, merupakan tari pergaulan muda-mudi dan sangat digemari di daerah Jambi.
7. Tari-tarian Daerah Jawa Tengah
Tari Serimpi, sebuah tarian keraton pada masa silam dengan suasana lembut, agung dan menawan.
Tari Blambangan Cakil, mengisahkan perjuangan Srikandi melawan Buto Cakil (raksasa). Sebuah perlambang penumpasan angkara murka.
8. Tari-tarian Daerah JawaTimur
Tari Remong, sebuah tarian dari Surabaya yang melambangkan jiwa, kepahlawanan. Ditarikan pada waktu menyambut para tamu.
Reog Ponorogo, merupakan tari daerah Jawa Timur yang menunjukkan keperkasaan, kejantanan dan kegagahan.
9. Tari-tarian Daerah kalimantan Barat
Tarri Monong, merupakan tari penolak penyakit agar si penderita dapat sembuh kembali penari berlaku seperti dukun dengan jampi-jampi. Tari Zapin Tembung, Merupakan suatu tari pergaulan dalam masyarakat Kalimantan Barat
Tari Serimpi, sebuah tarian keraton pada masa silam dengan suasana lembut, agung dan menawan.
Tari Blambangan Cakil, mengisahkan perjuangan Srikandi melawan Buto Cakil (raksasa). Sebuah perlambang penumpasan angkara murka.
8. Tari-tarian Daerah JawaTimur
Tari Remong, sebuah tarian dari Surabaya yang melambangkan jiwa, kepahlawanan. Ditarikan pada waktu menyambut para tamu.
Reog Ponorogo, merupakan tari daerah Jawa Timur yang menunjukkan keperkasaan, kejantanan dan kegagahan.
9. Tari-tarian Daerah kalimantan Barat
Tarri Monong, merupakan tari penolak penyakit agar si penderita dapat sembuh kembali penari berlaku seperti dukun dengan jampi-jampi. Tari Zapin Tembung, Merupakan suatu tari pergaulan dalam masyarakat Kalimantan Barat
10. Tari-tarian Daerah Katimantan Selatan
Tari Baksa Kembang, merupakan tari selamat datang pada tamu agung dengan menyampaikan untaian bunga.
Tari Radab rahayu, di pertunjukan pada upacara tepung tawar, sebelum pengantin pria dan wanita di persandingkan.
11. Tari-tarian Daerah Kalimantan tengah
Tari Tambun dan bungai, Merupakan tari yang mengisahkan kepahlawanan Tambun dan Bungai Dalam mengusir musuh yang akan merampas panen rakyat.
Tari Balean Dadas, Merupakan tarian guna memohon kesembuhan bagi mereka yang sakit.
12. Tari-tarian : Daerah Kalimantan Timur
Tari Gong, di pertunjukan pada upacara penyambutan terhadap tatmu agung. Dapat pula di pertunjukan sewaktu lahir seorang bayi kepala suku.
Tari perang, Tari yang mempertunjukan dua orang pemuda dalam memperebutkan seorang gadis.
13. Tari-tarian Daerah Lampung.
Tari Jangget, adalah tarian untuk upacar-upacara peradatan. Tarian ini melambangkan keluhuran budi dan susila rakyat Lampung.
Tari Malinting, merupakan sebuah tari berlatar belakang cerita rakyat Lampung. Menceritakan tentang kunjungan Sunan Gunung Jati ke Keraton Pulung.
Tari Baksa Kembang, merupakan tari selamat datang pada tamu agung dengan menyampaikan untaian bunga.
Tari Radab rahayu, di pertunjukan pada upacara tepung tawar, sebelum pengantin pria dan wanita di persandingkan.
11. Tari-tarian Daerah Kalimantan tengah
Tari Tambun dan bungai, Merupakan tari yang mengisahkan kepahlawanan Tambun dan Bungai Dalam mengusir musuh yang akan merampas panen rakyat.
Tari Balean Dadas, Merupakan tarian guna memohon kesembuhan bagi mereka yang sakit.
12. Tari-tarian : Daerah Kalimantan Timur
Tari Gong, di pertunjukan pada upacara penyambutan terhadap tatmu agung. Dapat pula di pertunjukan sewaktu lahir seorang bayi kepala suku.
Tari perang, Tari yang mempertunjukan dua orang pemuda dalam memperebutkan seorang gadis.
13. Tari-tarian Daerah Lampung.
Tari Jangget, adalah tarian untuk upacar-upacara peradatan. Tarian ini melambangkan keluhuran budi dan susila rakyat Lampung.
Tari Malinting, merupakan sebuah tari berlatar belakang cerita rakyat Lampung. Menceritakan tentang kunjungan Sunan Gunung Jati ke Keraton Pulung.
14. Tari-tarian Daerah Maluku
Tari Lenso. merupakan tari pergaulan bagi segenap lapisan rakyat masyarakat Maluku.
Tari Cakalele, adalah tari Perang Yang melukiskan jiwa kepahlawanan yang gagah perkasa.
15. Tari-Tarian Daerah Maluku Utara
Tari Perang, Tarian rakyat untuk menyambut para pahlawan yang pualng dari medan juang.
Tari Nahar Ilaa, tarian pengikat persahabatan pada waktu “panas Pela” kesepakatan kampung untuk membangun.
16. Tari-tarian Daerah Nusa Tenggara Barat
Tari Mpaa Lenggogo, sebuah tarian guna menyambut Maulid Nahi Muhammad SAW. Tarian ini juga scring dipertunjukkan pada upacara-upacara perkawinan atau upacara khitanan keluarga raja.
Tari Batunganga, sebuah tari berlatar belakang cerita rakyat. Mengisahkan tentang kecintaan rakyat terhadap putri raja yang masuk ke dalam batu. Mereka memohon agar sang putri dapat keluar dari dalam batu itu.
17. Tari-tarian Daerah Nusa Tenggara Timur
Tari Perang, tari yang menunjukkan sifat-sifat keperkasaan dan kepandaian mempermainkan senjata. Senjata yang dipakai berupa cambuk dan perisai.
Tari Gareng Lameng, dipertunjukkan pada upacara khitanan. Tari ini berupa ucapan selamat serta mohon berkat kepada Tuhan agar yang dikhitan sehat lahir batin dan sukses dalam hidupnya.
Tari Lenso. merupakan tari pergaulan bagi segenap lapisan rakyat masyarakat Maluku.
Tari Cakalele, adalah tari Perang Yang melukiskan jiwa kepahlawanan yang gagah perkasa.
15. Tari-Tarian Daerah Maluku Utara
Tari Perang, Tarian rakyat untuk menyambut para pahlawan yang pualng dari medan juang.
Tari Nahar Ilaa, tarian pengikat persahabatan pada waktu “panas Pela” kesepakatan kampung untuk membangun.
16. Tari-tarian Daerah Nusa Tenggara Barat
Tari Mpaa Lenggogo, sebuah tarian guna menyambut Maulid Nahi Muhammad SAW. Tarian ini juga scring dipertunjukkan pada upacara-upacara perkawinan atau upacara khitanan keluarga raja.
Tari Batunganga, sebuah tari berlatar belakang cerita rakyat. Mengisahkan tentang kecintaan rakyat terhadap putri raja yang masuk ke dalam batu. Mereka memohon agar sang putri dapat keluar dari dalam batu itu.
17. Tari-tarian Daerah Nusa Tenggara Timur
Tari Perang, tari yang menunjukkan sifat-sifat keperkasaan dan kepandaian mempermainkan senjata. Senjata yang dipakai berupa cambuk dan perisai.
Tari Gareng Lameng, dipertunjukkan pada upacara khitanan. Tari ini berupa ucapan selamat serta mohon berkat kepada Tuhan agar yang dikhitan sehat lahir batin dan sukses dalam hidupnya.
18. Tari-tarian Daerah Papua Barat
danTengah
Tari Suanggi, tarian yang mengisahkan seorang suami ditinggal mati istrinya yang menjadi korban angi-angi (jejadian).
Tari Perang, tari yang melambangkan kepahlawana, dan kegagahan rakyat Papua.
19. Tari-tarian Daerah Riau
Tari Tandak, merupakan tari pergaulan yang sangat di gemari di daerah Riau.
Tori Joged Lambak, adalah tari pergaulan muda-mudi, yang sangat populer dan disenangi
20 Tari-tarian Daerah Sulawesi Selatan
Kipas, tari yang mempertunjukkan kemahiran para gadis dalam memainkan kipas samhil mengikuti alunan lagu.
Bosara, merupakan tarian untuk menyambut para tamu terhormat. Gerakan-gerakan badannya sangat luwes.
21. Tari-tarian Daerah Sulawesi Tengah
Tari Lumense, tari dari Poso yang merupakan tarian selamatdating untuk menyambut tamu agung.
Tari Peule Cinde, termasuk pula tarian untuk menyambut tamu agung. Puncak acaranya adalah dengan menaburkan bunga bagi para tamu.
22. Tari-tarian Daerah Sulawesi Tenggara
Tari Balumpa, merupakan tari selamat datang dalarn menyambut tamu agung. Tari rakyat ini berasal dari Buton.
Tari Dinggu, melambangkan sifat kegotong royongan dalam kerja bersama sewaktu menumbuk padi. Sentuhan alu pada lesung merupakan irama tersendiri yang menyentuh hati.
Tari Suanggi, tarian yang mengisahkan seorang suami ditinggal mati istrinya yang menjadi korban angi-angi (jejadian).
Tari Perang, tari yang melambangkan kepahlawana, dan kegagahan rakyat Papua.
19. Tari-tarian Daerah Riau
Tari Tandak, merupakan tari pergaulan yang sangat di gemari di daerah Riau.
Tori Joged Lambak, adalah tari pergaulan muda-mudi, yang sangat populer dan disenangi
20 Tari-tarian Daerah Sulawesi Selatan
Kipas, tari yang mempertunjukkan kemahiran para gadis dalam memainkan kipas samhil mengikuti alunan lagu.
Bosara, merupakan tarian untuk menyambut para tamu terhormat. Gerakan-gerakan badannya sangat luwes.
21. Tari-tarian Daerah Sulawesi Tengah
Tari Lumense, tari dari Poso yang merupakan tarian selamatdating untuk menyambut tamu agung.
Tari Peule Cinde, termasuk pula tarian untuk menyambut tamu agung. Puncak acaranya adalah dengan menaburkan bunga bagi para tamu.
22. Tari-tarian Daerah Sulawesi Tenggara
Tari Balumpa, merupakan tari selamat datang dalarn menyambut tamu agung. Tari rakyat ini berasal dari Buton.
Tari Dinggu, melambangkan sifat kegotong royongan dalam kerja bersama sewaktu menumbuk padi. Sentuhan alu pada lesung merupakan irama tersendiri yang menyentuh hati.
23. Tari-tarian Daerah Sulawesi Utara
Tari Maengket, merupakan tari pergaulan yang dilakukan secara berpasang-pasangan. Menggambarkan suasana kasih sayang dan cumbuan.
Tari Polopalo, adalah tari pergaulan bagi muda-mudi daerah Gorontalo.
24. Tari-tarian Daerah Sumatra Barat
Tari Piring : Sebuah tari tradisional yang melambangkan suasana kegotong royongan rakyat dalam menunaikan tugasnya. Siang hari mengerjakan sawah ladang dan malam harinya bersukaria bersama-sam.
Tari Payung : Ditarikan oleh sepasang muda-mudi dengan payung di tangan, sang pria melindungi kepala sang wanita, sebuah perlamban perlindungan lelaki terhadap wanita.
25. Tari-tarian Daerah Sumatra Selatan
Tari Tanggal, merupakan sebuah tarian dalam menyambut para tamu disertai upacara kebesaran adat.
Tari Putri Bekhusek, artinya sang putri yang sedang bermain. Tari ini sangat populer di Kabupaten Ogan Komering Ulu dan melamhangka kemakmuran daerah Sumatra Selatan
26. Tari-tarian Daerah Sumatra Utara
Tari Serampang Dua Belas, Sebuah tari Melayu dengan irama joged diiringi musik dengan pukulan gendang ala Amerika Latin. Serampang dua belas merupakan tari pergaulan.
Tari Tor Tor, Sebuah tari dari daerah Batak dengan latar belakang falsafah peradatan dan ditarikan dalam suasana khusuk.
Tari Maengket, merupakan tari pergaulan yang dilakukan secara berpasang-pasangan. Menggambarkan suasana kasih sayang dan cumbuan.
Tari Polopalo, adalah tari pergaulan bagi muda-mudi daerah Gorontalo.
24. Tari-tarian Daerah Sumatra Barat
Tari Piring : Sebuah tari tradisional yang melambangkan suasana kegotong royongan rakyat dalam menunaikan tugasnya. Siang hari mengerjakan sawah ladang dan malam harinya bersukaria bersama-sam.
Tari Payung : Ditarikan oleh sepasang muda-mudi dengan payung di tangan, sang pria melindungi kepala sang wanita, sebuah perlamban perlindungan lelaki terhadap wanita.
25. Tari-tarian Daerah Sumatra Selatan
Tari Tanggal, merupakan sebuah tarian dalam menyambut para tamu disertai upacara kebesaran adat.
Tari Putri Bekhusek, artinya sang putri yang sedang bermain. Tari ini sangat populer di Kabupaten Ogan Komering Ulu dan melamhangka kemakmuran daerah Sumatra Selatan
26. Tari-tarian Daerah Sumatra Utara
Tari Serampang Dua Belas, Sebuah tari Melayu dengan irama joged diiringi musik dengan pukulan gendang ala Amerika Latin. Serampang dua belas merupakan tari pergaulan.
Tari Tor Tor, Sebuah tari dari daerah Batak dengan latar belakang falsafah peradatan dan ditarikan dalam suasana khusuk.
27. Tari-tarian Daerah Istimewa Yogyakarta
Tari Serimpi Sangu Pati, sebuah tarian keraton pada masalalu disertai suara gamelan dengan gerak tari yang lembut.
Tari Bedaya, merupakan tarian keraton yang di tarikan oleh 9 putri dengan irama yang lemah gemulai
28. Tari-tarian Daerah Papua Timur
Tari Selamat Datang, tari yang mempertunjukan kegembiraan hati penduduk dalam menyambut para tamu yang dihormati.
Tari Musyoh, merupakan tari sakral dalam upaya mengusir arwah orang meninggal karena kecelakaan.
Tari Serimpi Sangu Pati, sebuah tarian keraton pada masalalu disertai suara gamelan dengan gerak tari yang lembut.
Tari Bedaya, merupakan tarian keraton yang di tarikan oleh 9 putri dengan irama yang lemah gemulai
28. Tari-tarian Daerah Papua Timur
Tari Selamat Datang, tari yang mempertunjukan kegembiraan hati penduduk dalam menyambut para tamu yang dihormati.
Tari Musyoh, merupakan tari sakral dalam upaya mengusir arwah orang meninggal karena kecelakaan.
2.3
Kekayaan tari tradisional (berdasarkan fungsinya)
Tari
tumbuh dan berkembang dari jaman ke jaman sesuai dengan berkembangnya
taraf kehidupan manusia di dunia ini termasuk pula
kondisi alam/lingkungan, sosial dan kepercayaan/agamanya (religi) atau
lebih luasnya lagi dengan perkembangan budayanya.
1. Tari Dalam Fungsi Sosial
Tari dalam kehidupan sosial
masyarakat memiliki tiga fungsi utama yaitu:
a. Tari untuk kebutuhan upacara
kepercayaan (religi), disebut tari
upacara.
b. Tari untuk kebutuhan
hiburan/kesenangan, disebut tari
hiburan/pergaulan.
c. Tari untuk memberikan
kesenangan kepada pihak lain (penonton), disebut tari pertunjukan.
a. TariUpacara
Tarian
ini lahir merupakan dampak dari aktivitas masyarakatyang berhubungan dengan
penyelenggaraan pemujaan dalamkepercayaannya yang bersifat magis dan sakral.
Tari upacaramerupakan tari yang paling tua, karena tarian ini telah muncul
pada masa peradaban manusia masih primitif (sederhana),
dimana manusia dijaman itu
masih memiliki intelektual yang rendah dan masih memiliki keterbatasan
kemampuan berpikir serta menganut kepercayaan animisme, dinamisme dan
totemisme.
Kondisi
tari upacara bila ditinjau dari segi koreografi, rias dan busananya, musik
pengiring, tempat dan cara penyajiannya sangat sederhana, karena kita
maklumi tarian upacara bukan bentuk tari hasil dari penataan khusus, akan
tetapi hanya merupakan gerak-gerak spontan sebagai ekspresi dari
gerak-gerik penyelenggaraan pemujaannya. Demikian pula rias dan busana,
musik pengiring, tempat dan cara pementasannya sangat tergantung kepada
tujuan dan kondisi dari penyelenggaraan upacaranya. Keindahan yang
terlahir dari gerak-gerak yang sangat didukung oleh kekuatan ekspresi dan
ritme dalam penyampaian harapannya (tujuan dari pemujaannya). Bentuk tari
upacara ini hidup dimana-mana di dunia ini, akan tetapi sesuai dengan
perkembangan kehidupan sosial masyarakatnya ada yang masih bertahan hidup,
dikarenakan tarian tersebut masih relevandengan kebutuhan masyarakatnya, dan
banyak yang sudah punahdikarenakan sudah tidak relevan lagi dengan kondisi
kehidupanmasyarakatnya, atau bisa bertahan dikarenakan sudah beralih
fungsi ke bentuk tari lain seperti menjadi tari hiburan atau pertunjukan.
b. TariHiburan
“Adapun
yang termasuk tari-tarian hiburan, tari-tarian dimana titik berat tarian
tersebut bukanlah keindahan, tetapi lebih pada segi hiburan, dan umumnya
merupakan tarian pergaulan”. Dalam tarian ini akan terlihat lebih
mementingkan kepuasan pribadi (indivdu) pelakunya dari pada kepuasan bagi
orang yang melihatnya (penonton), yang penting mereka bisa bergerak sepuasnya
sesuai dengan alunan irama yang diikutinya.Yang dimaksud dengan tari
sebagai media pergaulan di sini, pada dasarnya berlatar belakang dilakukan
secara terpadu bersama-sama, baik oleh semua laki-laki, semua perempuan maupun
laki-lakisama perempuan. Bahkan semaraknya fenomena ini antara lain
bahwa semua orang yang hadir di tempat itu berhak dan layak tampil, tak
ada garis pemisah antara pelaku atau penari dengan
penonton. Sebenarnya terjadinya perlakuan-perlakuan yang
melanggar kesusilaan. Hal ini cukup meresahkan masyarakat serta
merendahkan citra keseniannya. Oleh karena itu setelahnya jaman
kemerdekaan tingkat intelektual masyarakat secara umum (pendidikan dan
ajaran agama) tambah maju, juga pemerintah tanggap atas
unsur-unsur negatif tersebut, sedikit demi sedikit unsur-unsur
negatifnya ditertibkan sehingga muncul tari hiburan yang lebih
murni menggunakan media gerak tari. Bahkan muncul adanya
perubahan fungsi yang asalnya
bentuk tari hiburan melalui pengolahan/penggarapan tertentu menjadi bentuk tari
pertunjukan/tontonan.
c. TariPertunjukan
Tari
pertunjukan merupakan ekspresi jiwa yang didominir oleh akal. Maksudnya
tari pertunjukan dalam proses karyanya lebih banyak menggunakan
akal/pemikiran, karena tarian ini sengaja dibuat untuk disajikan dan
memberikan kesenangan kepada pihak
lain/penononton, melalui perencanaan (pembuatankonsep/naskah), pengolahan/penggarapan,
serta penampilan hasil karya (pementasan), tertata dengan baik secara
artistik untuk mewujudkan suatu tontonan yang dapat memberikan
kepuasan/kesenangan Bagi penonton/apresiatornya. Pada fungsi inilah tari
terwujud lewat ekspresi penari menjadi media komunikasi estetik antara
penggarap atau koreografer dengan para penontonnya. Sehingga tarian ini
disebut juga berfungsi sebagai presentasi estetis.
2. Tari Dalam Fungsi Pendidikan
Pendidikan
dapat diartikan sebagai sebuah proses dengan metoda- metoda tertentu
sehingga orang memperoleh pengetahuan, pemahaman dan cara bertingkah laku
sesuai dengan kebutuhan (lihat Psikologi Pendidikan, 2006 :10).
Peranan seni tari dalam pendidikan
diartikan bagaimana dampak positif dari aktivitas manusia dalam seni tari
dan bagaimana pengaruh positifnya terhadap kehidupan manusia baik secara
individu maupun kelompok.
3. Tari Dalam Fungsi Ekonomi
Maksudnya
ialah kehidupan dalam dunia seni tari biladilaksanakan secara profesional, akan
menimbulkan pertumbuhanekonomi bagi kehidupan pelaku, pengelola, bahkan lebih
luasnya lagi menjadi sumber defisa negara yang berkaitan dengan dunia
pariwisata.
2.4 Upaya melestarikan tari tradisional
Tari
tradisional rakyat adalah representasi dari kearifan lokal setiap daerah. Di
dalam tarian tradisional terkandung nilai-nilai budaya kerakyatan yang positif.
Rasa cinta kepada alam, semangat gotong royong, pendidikan keimanan, dan sumber
perekonomian rakyat digambarkan secara dinamis melalui perpaduan gerak dan
musik yang khas. Sayangnya, tari tradisional saat ini cenderung mengalami
kepunahan. Ini karena minimnya kepedulian masyarakat terhadap potensi daerah.
Satu di antara tari tradisional yang cenderung mengalami kepunahan itu adalah tari main lalau. Tarian ini menurut John Robert Panurian seorang penata musik dan tari kelompok tari Kalimantan Barat, menggambarkan tradisi pengambilan madu di hutan Kalimantan. Lewat tarian yang dipentaskan dalam acara Festival Nasional Tari Tradisional Indonesia 2008, di Jakarta, Rabu (4/6) merupakan bagian dari rangkaian acara Gelar Seni Budaya Pekan Produk Budaya Indonesia (PPBI) 2008 itu, kelompok yang berasal dari sanggar Sengalang Burong itu ingin menggugah kesadaran masyarakat akan pentingnya hutan bagi masyarakat suku Dayak.
"Hutan adalah supermarket bagi orang Dayak. Dalam artian, segala kebutuhan mereka didapatkan dari hutan. Ketika hutan sudah punah, lebah tidak bersarang di pohon lagi,
Satu di antara tari tradisional yang cenderung mengalami kepunahan itu adalah tari main lalau. Tarian ini menurut John Robert Panurian seorang penata musik dan tari kelompok tari Kalimantan Barat, menggambarkan tradisi pengambilan madu di hutan Kalimantan. Lewat tarian yang dipentaskan dalam acara Festival Nasional Tari Tradisional Indonesia 2008, di Jakarta, Rabu (4/6) merupakan bagian dari rangkaian acara Gelar Seni Budaya Pekan Produk Budaya Indonesia (PPBI) 2008 itu, kelompok yang berasal dari sanggar Sengalang Burong itu ingin menggugah kesadaran masyarakat akan pentingnya hutan bagi masyarakat suku Dayak.
"Hutan adalah supermarket bagi orang Dayak. Dalam artian, segala kebutuhan mereka didapatkan dari hutan. Ketika hutan sudah punah, lebah tidak bersarang di pohon lagi,
lebah tidak bisa memberikan
kesehatan atau memberikan 'madu' kepada penduduk," katanya.
Menurut John Robert, di Kalimantan Barat, informasi yang sedang beredar adalah illegal loging. Masyarakat warga asli suku Dayak merasa prihatin.
Senada dengan itu, penata musik dan tari kelompok tari Maluku, Dorry Matauseya, menuturkan keikutsertaannya dalam festival didorong oleh semangat pelestarian permainan rakyat Maluku. Kelompoknya akan menampilkan tari bulu gila yang berisi sejumlah gerakan dalam permainan tradisional yang menggunakan bambu.
"Pertunjukan ini dilakukan untuk pelestarian tari bulu gila. Di tari itu, simbol-simbol yang ditampilkan, ada istilah masohi yang artinya kebersamaan dalam menyelesaikan sesuatu,"tuturDorry.
Beberapa tarian lainnya seperti tari ratoh taloe dari Provinsi Aceh berisi pesan tentang penyebaran agama Islam, tari tandok dari Sumatera Utara yang menceritakan adat masyarakat Toba yaitu saling membantu membawakan tandok atau keranjang berisi beras, dan tari maung lugay dari Jawa Barat yang mengisahkan aksi lugay untuk menuntut pertanggungjawaban atas kerusakan alam.
Festival ini diikuti oleh 30 kelompok tari yang berlomba untuk memperebutkan kategori penyaji terbaik, penata tari terbaik,
Menurut John Robert, di Kalimantan Barat, informasi yang sedang beredar adalah illegal loging. Masyarakat warga asli suku Dayak merasa prihatin.
Senada dengan itu, penata musik dan tari kelompok tari Maluku, Dorry Matauseya, menuturkan keikutsertaannya dalam festival didorong oleh semangat pelestarian permainan rakyat Maluku. Kelompoknya akan menampilkan tari bulu gila yang berisi sejumlah gerakan dalam permainan tradisional yang menggunakan bambu.
"Pertunjukan ini dilakukan untuk pelestarian tari bulu gila. Di tari itu, simbol-simbol yang ditampilkan, ada istilah masohi yang artinya kebersamaan dalam menyelesaikan sesuatu,"tuturDorry.
Beberapa tarian lainnya seperti tari ratoh taloe dari Provinsi Aceh berisi pesan tentang penyebaran agama Islam, tari tandok dari Sumatera Utara yang menceritakan adat masyarakat Toba yaitu saling membantu membawakan tandok atau keranjang berisi beras, dan tari maung lugay dari Jawa Barat yang mengisahkan aksi lugay untuk menuntut pertanggungjawaban atas kerusakan alam.
Festival ini diikuti oleh 30 kelompok tari yang berlomba untuk memperebutkan kategori penyaji terbaik, penata tari terbaik,
penata musik terbaik, penari
terbaik, dan grup favorit pilihan penonton. Festival ini melibatkan tujuh juri
ahli seni pertunjukan di antaranya I Wayan Dibya, Waridi, Sumaryono, Wiwik
Sipala, Deddy Lutan, Sentot Sudiarto, dan Ery Mefry.
Film Nasional
Selain festival tari, acara Gelar Seni dan Budaya PPBI 2008 juga memuat rangkaian penampilan seni dan budaya lainnya seperti pertunjukan film nasional, pameran dan lelang lukisan, pertunjukan teater, serta peragaan busana.
Sejumlah film nasional yang ikut ditayangkan di antaranya Ayat-ayat Cinta, Naga Bonar Jadi 2, Berbagi Suami, dan Lari dari Blora. Pertunjukan ini merupakan sarana promosi untuk meningkatkan nilai jual film Indonesia.
"Budaya itu sumber ekonomi, budaya juga bisa jadi komoditas, saya sangat mendukung peran serta pemerintah ini yang sangat lama saya harapkan," kata produser film Daun di Atas Bantal Desi Harahap yang hadir sebagai pengunjung acara hari itu.
Dalam konteks karya film, usaha pendistribusiannya, ujar Desi, umumnya hanya disokong oleh insan perfilman. Padahal, pengembangan bisnis film sangat tergantung oleh usaha pemasarannya.
Film Nasional
Selain festival tari, acara Gelar Seni dan Budaya PPBI 2008 juga memuat rangkaian penampilan seni dan budaya lainnya seperti pertunjukan film nasional, pameran dan lelang lukisan, pertunjukan teater, serta peragaan busana.
Sejumlah film nasional yang ikut ditayangkan di antaranya Ayat-ayat Cinta, Naga Bonar Jadi 2, Berbagi Suami, dan Lari dari Blora. Pertunjukan ini merupakan sarana promosi untuk meningkatkan nilai jual film Indonesia.
"Budaya itu sumber ekonomi, budaya juga bisa jadi komoditas, saya sangat mendukung peran serta pemerintah ini yang sangat lama saya harapkan," kata produser film Daun di Atas Bantal Desi Harahap yang hadir sebagai pengunjung acara hari itu.
Dalam konteks karya film, usaha pendistribusiannya, ujar Desi, umumnya hanya disokong oleh insan perfilman. Padahal, pengembangan bisnis film sangat tergantung oleh usaha pemasarannya.
"Bagi kami itu yang penting,
bukan pemerintah membiayai festival tapi pemerintah membantu kami
mendistribusikan, menjualkan, memasarkan, bagaimana kita bisa mencipta suatu
promosi," tandasnya.
Di lain pihak, Ketua Pameran dan Lelang Lukisan Gelar Seni dan Budaya PPBI 2008, Pustanto mengungkapkan, perlu ada manajemen yang lebih kreatif terkait pemasaran lukisan. Saat ini, peminat lukisan harus dikembangkan kepada masyarakat awam.
"Kami harus menyadari sekarang perlu ada manajemen, harus ada jemput bola, selain itu kita juga untuk prestige, dan juga punya kompetisi yang bagus," tutur Pustanto.
Di lain pihak, Ketua Pameran dan Lelang Lukisan Gelar Seni dan Budaya PPBI 2008, Pustanto mengungkapkan, perlu ada manajemen yang lebih kreatif terkait pemasaran lukisan. Saat ini, peminat lukisan harus dikembangkan kepada masyarakat awam.
"Kami harus menyadari sekarang perlu ada manajemen, harus ada jemput bola, selain itu kita juga untuk prestige, dan juga punya kompetisi yang bagus," tutur Pustanto.
Bab III
Penutup
1.1 Kesimpulan
Dari
uraian yang saya tuliskan dalam karya tulis ini, bahwa seni
tari merupakan sebuah karya manusia yang diekspresikan dalam gerak – gerak
yang indah. Di mana setiap unsur geraknya mempunyai arti dan tujuan dari
sang koreografinya. Gerak seni tari bukan hanya tertumpu pada tubuh saja
tetapi kelengkapan tari ( Rias, busana, musik, dll ) menjadi kebutuhan
yang sangatterkait.
Berbagai
macam tari yang sering kita lihat banyak di pengaruhi oleh fungsi social
seperti tari upacara, tari hiburan dan tari pertunjukkan.
Sementara bedasarkan penyajiannya bentuk tarian terbagi atas tari tunggal,
tari rampak, tari berpasangan dan tari paduan berpasangan. Cara penyajiannya
dapat secaraStatis dan Mobile.
1.1 Saran
Saya
mempunyai saran untuk tari tradisional ini agar lebih di kembangkan kembali,
karena alangkah baiknya jika tari tradisional ini lebih menonjol lagi di Negara
kita Indonesia dan di adakannya festival-festival tari tradisional. Boleh juga
diadakannya latihan-latihan atau kursus tari tradisional untuk
kalangan-kalangan remaja khususnya untuk mengharumkan bangsa kita.
Daftar Pustaka
Hidayat, Robby. 2005. Menerobos
Pembelajaran Tari Pendidikan. Malang :
Banjar Seni Gantar Gumelar.
Kurnia, Ganjar. 2003. Deskripsi
Kesenian Jawa Barat. Bandung : Dinas
Kebudayaan dan Pariwisata Jawa
Barat.
Nana Priatna, Ade.
2008. Kurikulum Seni Tari. (Tanpa Kota Tanpa Penerbit).
Rusliana, Iyus.
1990. Pendidikan Seni Tari : Buku Guru Sekolah Dasar.
Jakarta : Departemen Pendidikan
dan Kebudayaan.
Soedarsono. 1978. Pengantar
Pengetahuan Komposisi Tari. Yogyakarta
26
MAKALAH
TARI TRADISIONAL indonesia
Nama kelompok:
1.TEKA ULANDARI
2.PEKO SYAHPUTRA
3.YENI ARISONA
4.YULIA ANCELA
5.AGRILAH MONIKA KORENSA
DINAS
PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN SMA NEGERI 7 BENGKULU SELATAN TAHUN AJARAN
2018
Kata Pengantar
Segala
puji bagi Allah Swt, shalawat dan salam semoga dilimpahkan kepada junjungan
Nabi Muhammad Saw beserta keluarganya. Berkat rahmat dan hidayat serta
inayat-Nya penulis dapat menyelesaikan pembuatan karya tulis ini tanpa
mengalami hambatan yang berarti, oleh karena itu penulis memenjatkan rasa
syukur kehadirat Allah Swt.
Semua
kesalahan dan kekeliruan yang terdapat dalam karya tulis ini, sepenuhnya
tanggung jawab sendiri.
Akhirnya,
dengan karya tulis ini penulis persembahkan pada rekan-rekan sekalian. Semoga
menjadi titik sumbangan bagi pembangunan ilmu pengetahuan yang sangat luas.
Darat
sawah 22-01-2018
Penulis,
Daftar Isi
Cover …………………………………
Kata pengantar …………………………………
Daftar
Isi …………………………………
Bab I. Pendahuluan …………………………………
1.1 latar belakang
masalah …………………………………
1.2 perumusan
masalah …………………………………
1.3
tujuan …………………………………
Bab II. Pembahasan …………………………………
2.1 pengertian tari tradisional …………………………………
2.2 contoh tari
tradisonal …………………………………
2.3 kekayaan tari
tradisional …………………………………
2.4 upaya
melestarikannya …………………………………
Bab III.
Penutup …………………………………
3.1 kesimpulan …………………………………
3.2
saran …………………………………
Daftar
Pustaka …………………………………
BAB I
Pendahuluan
1.1
Latar Belakang Masalah
Dalam
seni Tari Tradisional ini saya membuat agar semua kalangan-kalangan remaja ikut
berpartisipasi. Karena pada umumnya tari tradisional ini cukup menyusut dengan
tarian-tarian moderen masa kini. Maka dari itu saya ingin menjelaskan apa
manfaat dari tari tradisional yang begitu kurang akan peminatnya. Banyak
sebagian remaja yang tidak mengetahui apakah makna tari tradisional dan
manfaatnya. Selain itu tari tradisional juga bisa membuat ketertarikan
tersendiri bagi remaja-remaja saat ini.
1.2
Perumusan Masalah
1.2.1 Pengertian tari tradisional
1.2.2 Contoh tari tradisional
1.2.3 Kekayaan tari tradisional
1.2.4 Upaya melestarikan tari
tradisional
1.3
Tujuan
1. Untuk
mengembangkan kembali tarian tradisional secara luas
2. Untuk lebih mengetahui
apa manfaat dari tarian tradisional
3. Untuk lebih
menonjolkan kekreatifan anak tidak hanya pada tarian moderen dan semacamnya
BAB II
Pembahasan
2.1
Pengertian Tari Tradisional
Seni
adalah pengalaman dalam bentuk medium indrawi yang menarik dan di tata
dengan rapi, yang di wujudkan untuk di komunikasikan dan di
renungkan. Seni adalah karya manusia yang dapat menimbulkan rasa senang
dalam rohani kita.
Menurut Herbert
Read “seni adalah suatu usaha untuk menciptakan bentuk-bentuk yang
menyenangkan. Bentuk yang demikian itu memuaskan kesadaran keindahan kita
dan rasa indah ini terpenuhi bila kita menemukan kesatuan atau harmoni
dari hubungan bentuk-bentuk yang kita amati itu”.
Keindahan adalah sesuatu yng dapat
menimbulkan rasa senang dan seni adalah
keindahan.
Tari
merupakan salah satu bentuk kesenian yang memiliki media ungkap atau
substansi gerak, dan gerak yang terungkap adalah gerak manusia.
Gerak- gerak dalam tari bukanlah gerak realistis atau gerak keseharian,
melainkan gerak yang telah diberi bentuk ekspresif.
Gerak
ekspresif ialah gerak yang indah, yang bisa menggetarkan
perasaan manusia.Gerak yang di stilir mengandung ritme tertentu,yang dapat
memberikan kepuasan batin manusia. Gerak yang indah bukan hanya
gerak-gerak yang halus saja, tetapi gerak-gerak yang kasar, keras, kuat,
penuh dengan tekanan-tekanan, serta gerak anehpun dapat merupakan gerak
yang indah. Gerak merupakan elemen pertama dalam tari, maka ritme
merupakan elemen kedua yang juga sangat penting dalam tari.
Soedarsono mengetengahkan
sebuah definisi “Tari adalah ekspresi jiwa manusia yang di ungkapkan
dengan gerak-gerak ritmis yang indah. untuk menghasilkan gerak yang indah
membutuhkan proses pengolahan atau penggarapan terlebih dahulu, pengolahan
unsur keindahannya bersipat stilatif dandistortif.”
1.Gerak Stilatif yaitu: gerak
yang telah mengalami proses pengolahan (penghalusan) yang mengarah pada
benuk-bentuk yang indah.
2.Gerak Distorsif yaitu:
pengolahan gerak melalui proses perombakan dari aslinya dan merupakan salah
satu proses stilasi.
Dari
hasil pengolahan gerak yang telah mengalami stilasi dan distorsi lahirlah
dua jenis gerak tari yaitu, gerak murni (pure movement) dan gerak maknawi.
1.Gerak murni : dalam
pengolahannya tidak mempertimbangkan suatu pengertian tertentu, yang
dipentingkan factor keindahan gerak saja.
2.Gerak maknawi : dalam
pengolahannya mengandung suatu pengertian atau maksud tertentu, disamping
keindahannya. Gerak maknawi di sebut juga gerak Gesture, bersifat
menirukan (imitative dan mimitif).
a. Imitatif adalah gerak
peniruan dari binatang dan alam.
b. Mimitif adalah gerak
peniruan dari gerak-gerik manusia.
Tari merupakan komposisi gerak,
berdasarkan bentuknya ada 2 jenis tari yaitu :
1.Tari Representasional yaitu
tari yang menggambarkan sesuatu
secara jelas. Tari bersumber pada
kehidupan sehari-hari.
Contoh: Tari perang, tari tani dll.
2.Tari Non
Representasional yaitu tari yang idak menggambarkan
sesuatu, menekankan pada keindahan
gerak semata.
Keindahan
dalam seni tari tidak hanya pada gerak tubuh, untuk keutuhannya memerlukan
dukungan seni lain sebagai kelengkapan seperti: busana, rias, property,
musik, tata pentas, drama dan sastra. Sehingga seni tari menjadi bentuk
seni yang komplek, yang mengandung beberapa macam unsur seni.
2.2 Contoh
tari tradisional
1. Tari-tarian Daerah Istimewa Aceh
Tari Seudati, berasal dari Arab dengan latar belakang agama Islam. Sebuah tarian dinamis penuh keseimbangan dengan suasana keagamaan. Tarian ini sangat disenangi dan terkenal di daerah Aceh.Tari Saman Meuseukat, di lakukan dalam posisi duduk berbanjar dengan irama yang dinamis. Suatu tari dengan syair penuh ajaran kebajikan, terutama ajaran agama Islam
2. Tari-tarian Daerah Bali
Tari legong, merupakan tarian yang berlatar belakang kisah cuinta Raja dari lasem. Diberikan secara dinamis dan memikat hati.Tari Kecak, sebuah tari berdasarkan cerita dan Kitab Ramayana yang mengisahken tentang bala tentara monyet dari Hanuman dari Sugriwa
3.Tarian-tarian daerah Jawa Barat
Tari Topeng Kuncaran, merupakan sebuah tarian yang mengisahkan dendam kesumat seorang raja karena cintanya ditolak.
Tari Merak, sebuah tari yang mengisahkan kehidupan burung merak yang serba indah dan memukau.
Tari Seudati, berasal dari Arab dengan latar belakang agama Islam. Sebuah tarian dinamis penuh keseimbangan dengan suasana keagamaan. Tarian ini sangat disenangi dan terkenal di daerah Aceh.Tari Saman Meuseukat, di lakukan dalam posisi duduk berbanjar dengan irama yang dinamis. Suatu tari dengan syair penuh ajaran kebajikan, terutama ajaran agama Islam
2. Tari-tarian Daerah Bali
Tari legong, merupakan tarian yang berlatar belakang kisah cuinta Raja dari lasem. Diberikan secara dinamis dan memikat hati.Tari Kecak, sebuah tari berdasarkan cerita dan Kitab Ramayana yang mengisahken tentang bala tentara monyet dari Hanuman dari Sugriwa
3.Tarian-tarian daerah Jawa Barat
Tari Topeng Kuncaran, merupakan sebuah tarian yang mengisahkan dendam kesumat seorang raja karena cintanya ditolak.
Tari Merak, sebuah tari yang mengisahkan kehidupan burung merak yang serba indah dan memukau.
4. Tari-tarian Daerah Bengkulu
Tari Andun, dari Bengkulu Selatan ini merupakan sebuah tarian guna menyambut para tamu yang dihormati.
Tari Bidadari Teminang Anak, tarian ini dapat pula diartikan bidadari meminang anak. Tarian adat ini berasal dari Rejang Lebong.
Tari Andun, dari Bengkulu Selatan ini merupakan sebuah tarian guna menyambut para tamu yang dihormati.
Tari Bidadari Teminang Anak, tarian ini dapat pula diartikan bidadari meminang anak. Tarian adat ini berasal dari Rejang Lebong.
5. Tari-tarian Daerah DKI Jakarta
Tart Topeng, merupakan sebuah tari tradisional Betawi dalam menyambut tamu agung.
Tari Yopong, adalah tari persembahan untuk menghormati tamu negara.
6. Tari-tarian Daerah Jambi
Tari Sekapur Sirih, merupakan tari persembahan. Tari adat jambi ini hanyak persamaannya dengan tari Melayu.
Tari Selampir Delapan, merupakan tari pergaulan muda-mudi dan sangat digemari di daerah Jambi.
Tart Topeng, merupakan sebuah tari tradisional Betawi dalam menyambut tamu agung.
Tari Yopong, adalah tari persembahan untuk menghormati tamu negara.
6. Tari-tarian Daerah Jambi
Tari Sekapur Sirih, merupakan tari persembahan. Tari adat jambi ini hanyak persamaannya dengan tari Melayu.
Tari Selampir Delapan, merupakan tari pergaulan muda-mudi dan sangat digemari di daerah Jambi.
7. Tari-tarian Daerah Jawa Tengah
Tari Serimpi, sebuah tarian keraton pada masa silam dengan suasana lembut, agung dan menawan.
Tari Blambangan Cakil, mengisahkan perjuangan Srikandi melawan Buto Cakil (raksasa). Sebuah perlambang penumpasan angkara murka.
8. Tari-tarian Daerah JawaTimur
Tari Remong, sebuah tarian dari Surabaya yang melambangkan jiwa, kepahlawanan. Ditarikan pada waktu menyambut para tamu.
Reog Ponorogo, merupakan tari daerah Jawa Timur yang menunjukkan keperkasaan, kejantanan dan kegagahan.
9. Tari-tarian Daerah kalimantan Barat
Tarri Monong, merupakan tari penolak penyakit agar si penderita dapat sembuh kembali penari berlaku seperti dukun dengan jampi-jampi. Tari Zapin Tembung, Merupakan suatu tari pergaulan dalam masyarakat Kalimantan Barat
Tari Serimpi, sebuah tarian keraton pada masa silam dengan suasana lembut, agung dan menawan.
Tari Blambangan Cakil, mengisahkan perjuangan Srikandi melawan Buto Cakil (raksasa). Sebuah perlambang penumpasan angkara murka.
8. Tari-tarian Daerah JawaTimur
Tari Remong, sebuah tarian dari Surabaya yang melambangkan jiwa, kepahlawanan. Ditarikan pada waktu menyambut para tamu.
Reog Ponorogo, merupakan tari daerah Jawa Timur yang menunjukkan keperkasaan, kejantanan dan kegagahan.
9. Tari-tarian Daerah kalimantan Barat
Tarri Monong, merupakan tari penolak penyakit agar si penderita dapat sembuh kembali penari berlaku seperti dukun dengan jampi-jampi. Tari Zapin Tembung, Merupakan suatu tari pergaulan dalam masyarakat Kalimantan Barat
10. Tari-tarian Daerah Katimantan Selatan
Tari Baksa Kembang, merupakan tari selamat datang pada tamu agung dengan menyampaikan untaian bunga.
Tari Radab rahayu, di pertunjukan pada upacara tepung tawar, sebelum pengantin pria dan wanita di persandingkan.
11. Tari-tarian Daerah Kalimantan tengah
Tari Tambun dan bungai, Merupakan tari yang mengisahkan kepahlawanan Tambun dan Bungai Dalam mengusir musuh yang akan merampas panen rakyat.
Tari Balean Dadas, Merupakan tarian guna memohon kesembuhan bagi mereka yang sakit.
12. Tari-tarian : Daerah Kalimantan Timur
Tari Gong, di pertunjukan pada upacara penyambutan terhadap tatmu agung. Dapat pula di pertunjukan sewaktu lahir seorang bayi kepala suku.
Tari perang, Tari yang mempertunjukan dua orang pemuda dalam memperebutkan seorang gadis.
13. Tari-tarian Daerah Lampung.
Tari Jangget, adalah tarian untuk upacar-upacara peradatan. Tarian ini melambangkan keluhuran budi dan susila rakyat Lampung.
Tari Malinting, merupakan sebuah tari berlatar belakang cerita rakyat Lampung. Menceritakan tentang kunjungan Sunan Gunung Jati ke Keraton Pulung.
Tari Baksa Kembang, merupakan tari selamat datang pada tamu agung dengan menyampaikan untaian bunga.
Tari Radab rahayu, di pertunjukan pada upacara tepung tawar, sebelum pengantin pria dan wanita di persandingkan.
11. Tari-tarian Daerah Kalimantan tengah
Tari Tambun dan bungai, Merupakan tari yang mengisahkan kepahlawanan Tambun dan Bungai Dalam mengusir musuh yang akan merampas panen rakyat.
Tari Balean Dadas, Merupakan tarian guna memohon kesembuhan bagi mereka yang sakit.
12. Tari-tarian : Daerah Kalimantan Timur
Tari Gong, di pertunjukan pada upacara penyambutan terhadap tatmu agung. Dapat pula di pertunjukan sewaktu lahir seorang bayi kepala suku.
Tari perang, Tari yang mempertunjukan dua orang pemuda dalam memperebutkan seorang gadis.
13. Tari-tarian Daerah Lampung.
Tari Jangget, adalah tarian untuk upacar-upacara peradatan. Tarian ini melambangkan keluhuran budi dan susila rakyat Lampung.
Tari Malinting, merupakan sebuah tari berlatar belakang cerita rakyat Lampung. Menceritakan tentang kunjungan Sunan Gunung Jati ke Keraton Pulung.
14. Tari-tarian Daerah Maluku
Tari Lenso. merupakan tari pergaulan bagi segenap lapisan rakyat masyarakat Maluku.
Tari Cakalele, adalah tari Perang Yang melukiskan jiwa kepahlawanan yang gagah perkasa.
15. Tari-Tarian Daerah Maluku Utara
Tari Perang, Tarian rakyat untuk menyambut para pahlawan yang pualng dari medan juang.
Tari Nahar Ilaa, tarian pengikat persahabatan pada waktu “panas Pela” kesepakatan kampung untuk membangun.
16. Tari-tarian Daerah Nusa Tenggara Barat
Tari Mpaa Lenggogo, sebuah tarian guna menyambut Maulid Nahi Muhammad SAW. Tarian ini juga scring dipertunjukkan pada upacara-upacara perkawinan atau upacara khitanan keluarga raja.
Tari Batunganga, sebuah tari berlatar belakang cerita rakyat. Mengisahkan tentang kecintaan rakyat terhadap putri raja yang masuk ke dalam batu. Mereka memohon agar sang putri dapat keluar dari dalam batu itu.
17. Tari-tarian Daerah Nusa Tenggara Timur
Tari Perang, tari yang menunjukkan sifat-sifat keperkasaan dan kepandaian mempermainkan senjata. Senjata yang dipakai berupa cambuk dan perisai.
Tari Gareng Lameng, dipertunjukkan pada upacara khitanan. Tari ini berupa ucapan selamat serta mohon berkat kepada Tuhan agar yang dikhitan sehat lahir batin dan sukses dalam hidupnya.
Tari Lenso. merupakan tari pergaulan bagi segenap lapisan rakyat masyarakat Maluku.
Tari Cakalele, adalah tari Perang Yang melukiskan jiwa kepahlawanan yang gagah perkasa.
15. Tari-Tarian Daerah Maluku Utara
Tari Perang, Tarian rakyat untuk menyambut para pahlawan yang pualng dari medan juang.
Tari Nahar Ilaa, tarian pengikat persahabatan pada waktu “panas Pela” kesepakatan kampung untuk membangun.
16. Tari-tarian Daerah Nusa Tenggara Barat
Tari Mpaa Lenggogo, sebuah tarian guna menyambut Maulid Nahi Muhammad SAW. Tarian ini juga scring dipertunjukkan pada upacara-upacara perkawinan atau upacara khitanan keluarga raja.
Tari Batunganga, sebuah tari berlatar belakang cerita rakyat. Mengisahkan tentang kecintaan rakyat terhadap putri raja yang masuk ke dalam batu. Mereka memohon agar sang putri dapat keluar dari dalam batu itu.
17. Tari-tarian Daerah Nusa Tenggara Timur
Tari Perang, tari yang menunjukkan sifat-sifat keperkasaan dan kepandaian mempermainkan senjata. Senjata yang dipakai berupa cambuk dan perisai.
Tari Gareng Lameng, dipertunjukkan pada upacara khitanan. Tari ini berupa ucapan selamat serta mohon berkat kepada Tuhan agar yang dikhitan sehat lahir batin dan sukses dalam hidupnya.
18. Tari-tarian Daerah Papua Barat
danTengah
Tari Suanggi, tarian yang mengisahkan seorang suami ditinggal mati istrinya yang menjadi korban angi-angi (jejadian).
Tari Perang, tari yang melambangkan kepahlawana, dan kegagahan rakyat Papua.
19. Tari-tarian Daerah Riau
Tari Tandak, merupakan tari pergaulan yang sangat di gemari di daerah Riau.
Tori Joged Lambak, adalah tari pergaulan muda-mudi, yang sangat populer dan disenangi
20 Tari-tarian Daerah Sulawesi Selatan
Kipas, tari yang mempertunjukkan kemahiran para gadis dalam memainkan kipas samhil mengikuti alunan lagu.
Bosara, merupakan tarian untuk menyambut para tamu terhormat. Gerakan-gerakan badannya sangat luwes.
21. Tari-tarian Daerah Sulawesi Tengah
Tari Lumense, tari dari Poso yang merupakan tarian selamatdating untuk menyambut tamu agung.
Tari Peule Cinde, termasuk pula tarian untuk menyambut tamu agung. Puncak acaranya adalah dengan menaburkan bunga bagi para tamu.
22. Tari-tarian Daerah Sulawesi Tenggara
Tari Balumpa, merupakan tari selamat datang dalarn menyambut tamu agung. Tari rakyat ini berasal dari Buton.
Tari Dinggu, melambangkan sifat kegotong royongan dalam kerja bersama sewaktu menumbuk padi. Sentuhan alu pada lesung merupakan irama tersendiri yang menyentuh hati.
Tari Suanggi, tarian yang mengisahkan seorang suami ditinggal mati istrinya yang menjadi korban angi-angi (jejadian).
Tari Perang, tari yang melambangkan kepahlawana, dan kegagahan rakyat Papua.
19. Tari-tarian Daerah Riau
Tari Tandak, merupakan tari pergaulan yang sangat di gemari di daerah Riau.
Tori Joged Lambak, adalah tari pergaulan muda-mudi, yang sangat populer dan disenangi
20 Tari-tarian Daerah Sulawesi Selatan
Kipas, tari yang mempertunjukkan kemahiran para gadis dalam memainkan kipas samhil mengikuti alunan lagu.
Bosara, merupakan tarian untuk menyambut para tamu terhormat. Gerakan-gerakan badannya sangat luwes.
21. Tari-tarian Daerah Sulawesi Tengah
Tari Lumense, tari dari Poso yang merupakan tarian selamatdating untuk menyambut tamu agung.
Tari Peule Cinde, termasuk pula tarian untuk menyambut tamu agung. Puncak acaranya adalah dengan menaburkan bunga bagi para tamu.
22. Tari-tarian Daerah Sulawesi Tenggara
Tari Balumpa, merupakan tari selamat datang dalarn menyambut tamu agung. Tari rakyat ini berasal dari Buton.
Tari Dinggu, melambangkan sifat kegotong royongan dalam kerja bersama sewaktu menumbuk padi. Sentuhan alu pada lesung merupakan irama tersendiri yang menyentuh hati.
23. Tari-tarian Daerah Sulawesi Utara
Tari Maengket, merupakan tari pergaulan yang dilakukan secara berpasang-pasangan. Menggambarkan suasana kasih sayang dan cumbuan.
Tari Polopalo, adalah tari pergaulan bagi muda-mudi daerah Gorontalo.
24. Tari-tarian Daerah Sumatra Barat
Tari Piring : Sebuah tari tradisional yang melambangkan suasana kegotong royongan rakyat dalam menunaikan tugasnya. Siang hari mengerjakan sawah ladang dan malam harinya bersukaria bersama-sam.
Tari Payung : Ditarikan oleh sepasang muda-mudi dengan payung di tangan, sang pria melindungi kepala sang wanita, sebuah perlamban perlindungan lelaki terhadap wanita.
25. Tari-tarian Daerah Sumatra Selatan
Tari Tanggal, merupakan sebuah tarian dalam menyambut para tamu disertai upacara kebesaran adat.
Tari Putri Bekhusek, artinya sang putri yang sedang bermain. Tari ini sangat populer di Kabupaten Ogan Komering Ulu dan melamhangka kemakmuran daerah Sumatra Selatan
26. Tari-tarian Daerah Sumatra Utara
Tari Serampang Dua Belas, Sebuah tari Melayu dengan irama joged diiringi musik dengan pukulan gendang ala Amerika Latin. Serampang dua belas merupakan tari pergaulan.
Tari Tor Tor, Sebuah tari dari daerah Batak dengan latar belakang falsafah peradatan dan ditarikan dalam suasana khusuk.
Tari Maengket, merupakan tari pergaulan yang dilakukan secara berpasang-pasangan. Menggambarkan suasana kasih sayang dan cumbuan.
Tari Polopalo, adalah tari pergaulan bagi muda-mudi daerah Gorontalo.
24. Tari-tarian Daerah Sumatra Barat
Tari Piring : Sebuah tari tradisional yang melambangkan suasana kegotong royongan rakyat dalam menunaikan tugasnya. Siang hari mengerjakan sawah ladang dan malam harinya bersukaria bersama-sam.
Tari Payung : Ditarikan oleh sepasang muda-mudi dengan payung di tangan, sang pria melindungi kepala sang wanita, sebuah perlamban perlindungan lelaki terhadap wanita.
25. Tari-tarian Daerah Sumatra Selatan
Tari Tanggal, merupakan sebuah tarian dalam menyambut para tamu disertai upacara kebesaran adat.
Tari Putri Bekhusek, artinya sang putri yang sedang bermain. Tari ini sangat populer di Kabupaten Ogan Komering Ulu dan melamhangka kemakmuran daerah Sumatra Selatan
26. Tari-tarian Daerah Sumatra Utara
Tari Serampang Dua Belas, Sebuah tari Melayu dengan irama joged diiringi musik dengan pukulan gendang ala Amerika Latin. Serampang dua belas merupakan tari pergaulan.
Tari Tor Tor, Sebuah tari dari daerah Batak dengan latar belakang falsafah peradatan dan ditarikan dalam suasana khusuk.
27. Tari-tarian Daerah Istimewa Yogyakarta
Tari Serimpi Sangu Pati, sebuah tarian keraton pada masalalu disertai suara gamelan dengan gerak tari yang lembut.
Tari Bedaya, merupakan tarian keraton yang di tarikan oleh 9 putri dengan irama yang lemah gemulai
28. Tari-tarian Daerah Papua Timur
Tari Selamat Datang, tari yang mempertunjukan kegembiraan hati penduduk dalam menyambut para tamu yang dihormati.
Tari Musyoh, merupakan tari sakral dalam upaya mengusir arwah orang meninggal karena kecelakaan.
Tari Serimpi Sangu Pati, sebuah tarian keraton pada masalalu disertai suara gamelan dengan gerak tari yang lembut.
Tari Bedaya, merupakan tarian keraton yang di tarikan oleh 9 putri dengan irama yang lemah gemulai
28. Tari-tarian Daerah Papua Timur
Tari Selamat Datang, tari yang mempertunjukan kegembiraan hati penduduk dalam menyambut para tamu yang dihormati.
Tari Musyoh, merupakan tari sakral dalam upaya mengusir arwah orang meninggal karena kecelakaan.
2.3
Kekayaan tari tradisional (berdasarkan fungsinya)
Tari
tumbuh dan berkembang dari jaman ke jaman sesuai dengan berkembangnya
taraf kehidupan manusia di dunia ini termasuk pula
kondisi alam/lingkungan, sosial dan kepercayaan/agamanya (religi) atau
lebih luasnya lagi dengan perkembangan budayanya.
1. Tari Dalam Fungsi Sosial
Tari dalam kehidupan sosial
masyarakat memiliki tiga fungsi utama yaitu:
a. Tari untuk kebutuhan upacara
kepercayaan (religi), disebut tari
upacara.
b. Tari untuk kebutuhan
hiburan/kesenangan, disebut tari
hiburan/pergaulan.
c. Tari untuk memberikan
kesenangan kepada pihak lain (penonton), disebut tari pertunjukan.
a. TariUpacara
Tarian
ini lahir merupakan dampak dari aktivitas masyarakatyang berhubungan dengan
penyelenggaraan pemujaan dalamkepercayaannya yang bersifat magis dan sakral.
Tari upacaramerupakan tari yang paling tua, karena tarian ini telah muncul
pada masa peradaban manusia masih primitif (sederhana),
dimana manusia dijaman itu
masih memiliki intelektual yang rendah dan masih memiliki keterbatasan
kemampuan berpikir serta menganut kepercayaan animisme, dinamisme dan
totemisme.
Kondisi
tari upacara bila ditinjau dari segi koreografi, rias dan busananya, musik
pengiring, tempat dan cara penyajiannya sangat sederhana, karena kita
maklumi tarian upacara bukan bentuk tari hasil dari penataan khusus, akan
tetapi hanya merupakan gerak-gerak spontan sebagai ekspresi dari
gerak-gerik penyelenggaraan pemujaannya. Demikian pula rias dan busana,
musik pengiring, tempat dan cara pementasannya sangat tergantung kepada
tujuan dan kondisi dari penyelenggaraan upacaranya. Keindahan yang
terlahir dari gerak-gerak yang sangat didukung oleh kekuatan ekspresi dan
ritme dalam penyampaian harapannya (tujuan dari pemujaannya). Bentuk tari
upacara ini hidup dimana-mana di dunia ini, akan tetapi sesuai dengan
perkembangan kehidupan sosial masyarakatnya ada yang masih bertahan hidup,
dikarenakan tarian tersebut masih relevandengan kebutuhan masyarakatnya, dan
banyak yang sudah punahdikarenakan sudah tidak relevan lagi dengan kondisi
kehidupanmasyarakatnya, atau bisa bertahan dikarenakan sudah beralih
fungsi ke bentuk tari lain seperti menjadi tari hiburan atau pertunjukan.
b. TariHiburan
“Adapun
yang termasuk tari-tarian hiburan, tari-tarian dimana titik berat tarian
tersebut bukanlah keindahan, tetapi lebih pada segi hiburan, dan umumnya
merupakan tarian pergaulan”. Dalam tarian ini akan terlihat lebih
mementingkan kepuasan pribadi (indivdu) pelakunya dari pada kepuasan bagi
orang yang melihatnya (penonton), yang penting mereka bisa bergerak sepuasnya
sesuai dengan alunan irama yang diikutinya.Yang dimaksud dengan tari
sebagai media pergaulan di sini, pada dasarnya berlatar belakang dilakukan
secara terpadu bersama-sama, baik oleh semua laki-laki, semua perempuan maupun
laki-lakisama perempuan. Bahkan semaraknya fenomena ini antara lain
bahwa semua orang yang hadir di tempat itu berhak dan layak tampil, tak
ada garis pemisah antara pelaku atau penari dengan
penonton. Sebenarnya terjadinya perlakuan-perlakuan yang
melanggar kesusilaan. Hal ini cukup meresahkan masyarakat serta
merendahkan citra keseniannya. Oleh karena itu setelahnya jaman
kemerdekaan tingkat intelektual masyarakat secara umum (pendidikan dan
ajaran agama) tambah maju, juga pemerintah tanggap atas
unsur-unsur negatif tersebut, sedikit demi sedikit unsur-unsur
negatifnya ditertibkan sehingga muncul tari hiburan yang lebih
murni menggunakan media gerak tari. Bahkan muncul adanya
perubahan fungsi yang asalnya
bentuk tari hiburan melalui pengolahan/penggarapan tertentu menjadi bentuk tari
pertunjukan/tontonan.
c. TariPertunjukan
Tari
pertunjukan merupakan ekspresi jiwa yang didominir oleh akal. Maksudnya
tari pertunjukan dalam proses karyanya lebih banyak menggunakan
akal/pemikiran, karena tarian ini sengaja dibuat untuk disajikan dan
memberikan kesenangan kepada pihak
lain/penononton, melalui perencanaan (pembuatankonsep/naskah), pengolahan/penggarapan,
serta penampilan hasil karya (pementasan), tertata dengan baik secara
artistik untuk mewujudkan suatu tontonan yang dapat memberikan
kepuasan/kesenangan Bagi penonton/apresiatornya. Pada fungsi inilah tari
terwujud lewat ekspresi penari menjadi media komunikasi estetik antara
penggarap atau koreografer dengan para penontonnya. Sehingga tarian ini
disebut juga berfungsi sebagai presentasi estetis.
2. Tari Dalam Fungsi Pendidikan
Pendidikan
dapat diartikan sebagai sebuah proses dengan metoda- metoda tertentu
sehingga orang memperoleh pengetahuan, pemahaman dan cara bertingkah laku
sesuai dengan kebutuhan (lihat Psikologi Pendidikan, 2006 :10).
Peranan seni tari dalam pendidikan
diartikan bagaimana dampak positif dari aktivitas manusia dalam seni tari
dan bagaimana pengaruh positifnya terhadap kehidupan manusia baik secara
individu maupun kelompok.
3. Tari Dalam Fungsi Ekonomi
Maksudnya
ialah kehidupan dalam dunia seni tari biladilaksanakan secara profesional, akan
menimbulkan pertumbuhanekonomi bagi kehidupan pelaku, pengelola, bahkan lebih
luasnya lagi menjadi sumber defisa negara yang berkaitan dengan dunia
pariwisata.
2.4 Upaya melestarikan tari tradisional
Tari
tradisional rakyat adalah representasi dari kearifan lokal setiap daerah. Di
dalam tarian tradisional terkandung nilai-nilai budaya kerakyatan yang positif.
Rasa cinta kepada alam, semangat gotong royong, pendidikan keimanan, dan sumber
perekonomian rakyat digambarkan secara dinamis melalui perpaduan gerak dan
musik yang khas. Sayangnya, tari tradisional saat ini cenderung mengalami
kepunahan. Ini karena minimnya kepedulian masyarakat terhadap potensi daerah.
Satu di antara tari tradisional yang cenderung mengalami kepunahan itu adalah tari main lalau. Tarian ini menurut John Robert Panurian seorang penata musik dan tari kelompok tari Kalimantan Barat, menggambarkan tradisi pengambilan madu di hutan Kalimantan. Lewat tarian yang dipentaskan dalam acara Festival Nasional Tari Tradisional Indonesia 2008, di Jakarta, Rabu (4/6) merupakan bagian dari rangkaian acara Gelar Seni Budaya Pekan Produk Budaya Indonesia (PPBI) 2008 itu, kelompok yang berasal dari sanggar Sengalang Burong itu ingin menggugah kesadaran masyarakat akan pentingnya hutan bagi masyarakat suku Dayak.
"Hutan adalah supermarket bagi orang Dayak. Dalam artian, segala kebutuhan mereka didapatkan dari hutan. Ketika hutan sudah punah, lebah tidak bersarang di pohon lagi,
Satu di antara tari tradisional yang cenderung mengalami kepunahan itu adalah tari main lalau. Tarian ini menurut John Robert Panurian seorang penata musik dan tari kelompok tari Kalimantan Barat, menggambarkan tradisi pengambilan madu di hutan Kalimantan. Lewat tarian yang dipentaskan dalam acara Festival Nasional Tari Tradisional Indonesia 2008, di Jakarta, Rabu (4/6) merupakan bagian dari rangkaian acara Gelar Seni Budaya Pekan Produk Budaya Indonesia (PPBI) 2008 itu, kelompok yang berasal dari sanggar Sengalang Burong itu ingin menggugah kesadaran masyarakat akan pentingnya hutan bagi masyarakat suku Dayak.
"Hutan adalah supermarket bagi orang Dayak. Dalam artian, segala kebutuhan mereka didapatkan dari hutan. Ketika hutan sudah punah, lebah tidak bersarang di pohon lagi,
lebah tidak bisa memberikan
kesehatan atau memberikan 'madu' kepada penduduk," katanya.
Menurut John Robert, di Kalimantan Barat, informasi yang sedang beredar adalah illegal loging. Masyarakat warga asli suku Dayak merasa prihatin.
Senada dengan itu, penata musik dan tari kelompok tari Maluku, Dorry Matauseya, menuturkan keikutsertaannya dalam festival didorong oleh semangat pelestarian permainan rakyat Maluku. Kelompoknya akan menampilkan tari bulu gila yang berisi sejumlah gerakan dalam permainan tradisional yang menggunakan bambu.
"Pertunjukan ini dilakukan untuk pelestarian tari bulu gila. Di tari itu, simbol-simbol yang ditampilkan, ada istilah masohi yang artinya kebersamaan dalam menyelesaikan sesuatu,"tuturDorry.
Beberapa tarian lainnya seperti tari ratoh taloe dari Provinsi Aceh berisi pesan tentang penyebaran agama Islam, tari tandok dari Sumatera Utara yang menceritakan adat masyarakat Toba yaitu saling membantu membawakan tandok atau keranjang berisi beras, dan tari maung lugay dari Jawa Barat yang mengisahkan aksi lugay untuk menuntut pertanggungjawaban atas kerusakan alam.
Festival ini diikuti oleh 30 kelompok tari yang berlomba untuk memperebutkan kategori penyaji terbaik, penata tari terbaik,
Menurut John Robert, di Kalimantan Barat, informasi yang sedang beredar adalah illegal loging. Masyarakat warga asli suku Dayak merasa prihatin.
Senada dengan itu, penata musik dan tari kelompok tari Maluku, Dorry Matauseya, menuturkan keikutsertaannya dalam festival didorong oleh semangat pelestarian permainan rakyat Maluku. Kelompoknya akan menampilkan tari bulu gila yang berisi sejumlah gerakan dalam permainan tradisional yang menggunakan bambu.
"Pertunjukan ini dilakukan untuk pelestarian tari bulu gila. Di tari itu, simbol-simbol yang ditampilkan, ada istilah masohi yang artinya kebersamaan dalam menyelesaikan sesuatu,"tuturDorry.
Beberapa tarian lainnya seperti tari ratoh taloe dari Provinsi Aceh berisi pesan tentang penyebaran agama Islam, tari tandok dari Sumatera Utara yang menceritakan adat masyarakat Toba yaitu saling membantu membawakan tandok atau keranjang berisi beras, dan tari maung lugay dari Jawa Barat yang mengisahkan aksi lugay untuk menuntut pertanggungjawaban atas kerusakan alam.
Festival ini diikuti oleh 30 kelompok tari yang berlomba untuk memperebutkan kategori penyaji terbaik, penata tari terbaik,
penata musik terbaik, penari
terbaik, dan grup favorit pilihan penonton. Festival ini melibatkan tujuh juri
ahli seni pertunjukan di antaranya I Wayan Dibya, Waridi, Sumaryono, Wiwik
Sipala, Deddy Lutan, Sentot Sudiarto, dan Ery Mefry.
Film Nasional
Selain festival tari, acara Gelar Seni dan Budaya PPBI 2008 juga memuat rangkaian penampilan seni dan budaya lainnya seperti pertunjukan film nasional, pameran dan lelang lukisan, pertunjukan teater, serta peragaan busana.
Sejumlah film nasional yang ikut ditayangkan di antaranya Ayat-ayat Cinta, Naga Bonar Jadi 2, Berbagi Suami, dan Lari dari Blora. Pertunjukan ini merupakan sarana promosi untuk meningkatkan nilai jual film Indonesia.
"Budaya itu sumber ekonomi, budaya juga bisa jadi komoditas, saya sangat mendukung peran serta pemerintah ini yang sangat lama saya harapkan," kata produser film Daun di Atas Bantal Desi Harahap yang hadir sebagai pengunjung acara hari itu.
Dalam konteks karya film, usaha pendistribusiannya, ujar Desi, umumnya hanya disokong oleh insan perfilman. Padahal, pengembangan bisnis film sangat tergantung oleh usaha pemasarannya.
Film Nasional
Selain festival tari, acara Gelar Seni dan Budaya PPBI 2008 juga memuat rangkaian penampilan seni dan budaya lainnya seperti pertunjukan film nasional, pameran dan lelang lukisan, pertunjukan teater, serta peragaan busana.
Sejumlah film nasional yang ikut ditayangkan di antaranya Ayat-ayat Cinta, Naga Bonar Jadi 2, Berbagi Suami, dan Lari dari Blora. Pertunjukan ini merupakan sarana promosi untuk meningkatkan nilai jual film Indonesia.
"Budaya itu sumber ekonomi, budaya juga bisa jadi komoditas, saya sangat mendukung peran serta pemerintah ini yang sangat lama saya harapkan," kata produser film Daun di Atas Bantal Desi Harahap yang hadir sebagai pengunjung acara hari itu.
Dalam konteks karya film, usaha pendistribusiannya, ujar Desi, umumnya hanya disokong oleh insan perfilman. Padahal, pengembangan bisnis film sangat tergantung oleh usaha pemasarannya.
"Bagi kami itu yang penting,
bukan pemerintah membiayai festival tapi pemerintah membantu kami
mendistribusikan, menjualkan, memasarkan, bagaimana kita bisa mencipta suatu
promosi," tandasnya.
Di lain pihak, Ketua Pameran dan Lelang Lukisan Gelar Seni dan Budaya PPBI 2008, Pustanto mengungkapkan, perlu ada manajemen yang lebih kreatif terkait pemasaran lukisan. Saat ini, peminat lukisan harus dikembangkan kepada masyarakat awam.
"Kami harus menyadari sekarang perlu ada manajemen, harus ada jemput bola, selain itu kita juga untuk prestige, dan juga punya kompetisi yang bagus," tutur Pustanto.
Di lain pihak, Ketua Pameran dan Lelang Lukisan Gelar Seni dan Budaya PPBI 2008, Pustanto mengungkapkan, perlu ada manajemen yang lebih kreatif terkait pemasaran lukisan. Saat ini, peminat lukisan harus dikembangkan kepada masyarakat awam.
"Kami harus menyadari sekarang perlu ada manajemen, harus ada jemput bola, selain itu kita juga untuk prestige, dan juga punya kompetisi yang bagus," tutur Pustanto.
Bab III
Penutup
1.1 Kesimpulan
Dari
uraian yang saya tuliskan dalam karya tulis ini, bahwa seni
tari merupakan sebuah karya manusia yang diekspresikan dalam gerak – gerak
yang indah. Di mana setiap unsur geraknya mempunyai arti dan tujuan dari
sang koreografinya. Gerak seni tari bukan hanya tertumpu pada tubuh saja
tetapi kelengkapan tari ( Rias, busana, musik, dll ) menjadi kebutuhan
yang sangatterkait.
Berbagai
macam tari yang sering kita lihat banyak di pengaruhi oleh fungsi social
seperti tari upacara, tari hiburan dan tari pertunjukkan.
Sementara bedasarkan penyajiannya bentuk tarian terbagi atas tari tunggal,
tari rampak, tari berpasangan dan tari paduan berpasangan. Cara penyajiannya
dapat secaraStatis dan Mobile.
1.1 Saran
Saya
mempunyai saran untuk tari tradisional ini agar lebih di kembangkan kembali,
karena alangkah baiknya jika tari tradisional ini lebih menonjol lagi di Negara
kita Indonesia dan di adakannya festival-festival tari tradisional. Boleh juga
diadakannya latihan-latihan atau kursus tari tradisional untuk
kalangan-kalangan remaja khususnya untuk mengharumkan bangsa kita.
Daftar Pustaka
Hidayat, Robby. 2005. Menerobos
Pembelajaran Tari Pendidikan. Malang :
Banjar Seni Gantar Gumelar.
Kurnia, Ganjar. 2003. Deskripsi
Kesenian Jawa Barat. Bandung : Dinas
Kebudayaan dan Pariwisata Jawa
Barat.
Nana Priatna, Ade.
2008. Kurikulum Seni Tari. (Tanpa Kota Tanpa Penerbit).
Rusliana, Iyus.
1990. Pendidikan Seni Tari : Buku Guru Sekolah Dasar.
Jakarta : Departemen Pendidikan
dan Kebudayaan.
Soedarsono. 1978. Pengantar
Pengetahuan Komposisi Tari. Yogyakarta
26