MAKALAH BENTUK JENIS
DAN
NILAI ESTETIS GERAK TARI
Nama kelompok 6:
Leo
Reko
Fitri
Wenti
DINAS PENDIDIKAN PEMUDA DAN OLAHRAGA
SMA NEGERI 7 BENGKULU SELATAN
2017
DAFTAR ISI
Kata Pengantar..........................................................................................................
Daftar
Isi....................................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN
1. Latar
Belakang..........................................................................................................
2. Tujuan
Penulisan........................................................................................................
BAB II PEMBAHASAN
1. Pengertian
Seni
Tari..................................................................................................
2. Tari
Tradisional..........................................................................................................
3. Jenis-jenis
seni
tari....................................................................................................
4. Peran
Seni Tari.........................................................................................................
5. Unsur-unsur
Gerak
Tari............................................................................................
6. Unsur-unsur
Kaidah Seni Tari..................................................................................
7. Tari
Tradisional di
Nusantara...................................................................................
BAB III PENUTUP
1. Kesimpulan................................................................................................................
2. Saran..........................................................................................................................
DAFTAR
PUSTAKA................................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Perjalanan dan bentuk seni tari di Indonesia sangat terkait dengan
perkembangan kehidupan masyarakatnya, baik ditinjau dari struktur etnik maupun
dalam lingkup negara kesatuan. Jika ditinjau sekilas perkembangan Indonesia
sebagai negara kesatuan, maka perkembangan tersebut tidak terlepas dari latar
belakang keadaan masyarakat Indonesia.
Pada saat itu, Amerika
Serikat dan Eropa secara politis dan ekonomis menguasai seluruh Asia Tenggara,
kecuali Thailand. Menurut Soedarsono (1977), salah seorang budayawan dan
peneliti seni pertunjukan Indonesia, menjelaskan bahwa, “secara garis besar
perkembangan seni pertunjukan Indonesia tradisional sangat dipengaruhi oleh
adanya kontak dengan budaya besar dari luar (asing)”. Berdasarkan pendapat
Soedarsono tersebut, maka perkembangan seni pertunjukan tradisional Indonesia
secara garis besar terbagi atas periode masa pra pengaruh asing dan masa
pengaruh asing. Namun apabila ditinjau dari perkembangan masyarakat Indonesia
hingga saat ini, maka masyarakat sekarang merupakan masyarakat Indonesia dalam
lingkup negara kesatuan. Tentu saja masing-masing periode telah menampilkan
budaya yang berbeda bagi seni pertunjukan, karena kehidupan kesenian sangat
tergantung pada masyarakat pendukungnya.
Tarian
daerah Indonesia dengan beraneka
ragam jenis tarian indonesia seni tari membuat indonesia kaya akan adat
kebudayaan kesenian. Dengan mengenal lebih banyak Tarian adat di seluruh
provinsi di indonesia mudah-mudahan membuat kita lebih mencintai negeri kita
ini. Tarian Indonesia mencerminkan kekayaan dan keanekaragaman suku bangsa
dan budaya Indonesia. Terdapat lebih dari 700 suku bangsa di Indonesia: dapat terlihat
dari akar budaya bangsa Austronesia dan Melanesia, dipengaruhi oleh berbagai budaya dari negeri
tetangga di Asia bahkan pengaruh barat yang diserap melalui kolonialisasi.
Setiap suku bangsa di Indonesia memiliki berbagai tarian khasnya sendiri. Di
Indonesia terdapat lebih dari 3000 tarian asli Indonesia. Tradisi kuno tarian
dan drama dilestarikan di berbagai sanggar dan sekolah seni tari yang
dilindungi oleh pihak keraton atau akademi seni yang dijalankan pemerintah.
2. Tujuan
Penulisan
Adapun tujuan penulisan
karya tulis ini guna memenuhi tugas dari guru Seni Budaya yaitu Ibu Netti
Herawati S.Sn. Manfaat yang dapat di peroleh oleh penyusun melalui makalah
ini yaitu dapat dimanfaatkan sebagai salah satu acuan dalam membuat makalah
berikutnya, sehingga dalam penyusunan karya tulis yang akan datang hal-hal yang
sudah baik di tingkatkan dan yang salah diperbaiki serta untuk menambah wawasan
kami mengenai sni tari di Indonesia. Melalui makalah ini manfaat yang dapat
diperoleh oleh pelajar adalah sehingga setalah membaca makalah ini, pelajar dapat
terus menjaga dan melestarikan seni tari serta menemukan cara-cara terbaru
untuk mengatasinya agar tarian suatu daerah di Indonesia dapat terjaga sampai
generasi selanjutnya.
BAB II
PEMBAHASAN
1. Pengertian
Seni Tari
Seni tari adalah seni yang
mengekspresikan nilai batin melalui gerak yang indah dari tubuh/fisik dan
mimik. Seni tari secara umum memiliki aspek-aspek gerak, ritmis,
keindahan, dan ekspresi. Selain itu, seni tari memilki unsur-unsur ruang,
tenaga, dan waktu. Ruang berhubungan dengan posisi, tingkatan, dan jangkauan.
Posisi berhubungan dengan arah hadap dan arah gerak. Arah hadap, seperti
menghadap kedepan, kebelakang, serong kanan, dan serong kiri, arah gerak,
contohnya menuju kedepan, kebelakang, memutar, atau zigzag. Tingkatan
berhubungan dengan tinggi rens\dahnya posisi duduk dan level tinggi dengan
posisi kaki dijinjitkan atau dengan meloncatloncat,. Jangkauan berhubungan
dengan gerak yang panjang atau pendek, gerak yang besar atau kecil.
Tenaga
sangat dibutuhkan dalam seni tari karena dengan tenaga, tari yang ditampilkan
lebih kreatif. Tenaga dalam seni tari sangat berhubungan dengan rasa dan emosi,
bukan dengan kekuatan otot. Gerakan tari yang dikendalikan dan diatur dengan
tenaga yang berbeda-beda akan membangkitkan kesan yang mendalam, bukan hanya
bagi penonton, juga bagi si penari.
2. Tari
Tradisional
Tari tradisional
merupakan bentuk tarian yang sudah lama ada, diwariskan secara turun-temurun,
serta biasanya mengandung nilai filosofi, simbolis, dan religious. Sebelum
bersentuhan dengan pengaruh asing, suku bangsa di kepulauan Indonesia sudah
mengembangkan seni tarinya tersendiri. Banyak ahli antropologi percaya bahwa
tarian di Indonesia berawal dari gerakan ritual dan upacara keagamaan. Tarian
semacam ini biasanya berawal dari ritual, seperti tari perang, tarian dukun untuk menyembuhkan atau mengusir penyakit,
tarian untuk memanggil hujan, dan berbagai jenis tarian yang berkaitan dengan
pertanian, tarian lain diilhami oleh alam, tarian jenis purba ini biasanya
menampilkan gerakan berulang-ulang dan tarian ini juga bermaksud untuk
membangkitkan roh atau jiwa yang tersembunyi dalam diri manusia. Tari
tradisional Indonesia mencerminkan kekayaan dan keanekaragaman bangsa
Indonesia. Beberapa tradisi seni tari seperti ; tarian Bali, tarian Jawa,
tarian Sunda, tarian Minangkabau, tarian Palembang, tarian Melayu, taruan Aceh,
dan masih banyak lagi adalah seni tari yang berkembang sejak dahulu kala,
meskipun demikian tari ini tetap dikembangkan hingga kini. Beberapa tari
mungkin telah berusia ratusan tahun, sementara beberapa tari berlanggam
tradisional mungkin baru diciptakan kurang dari satu dekade yang lalu.
Penciptaan tari dengan koreografi baru, tetapi masih di dalam kerangka disiplin
tradisi tari tertentu masih dimungkinkan. Sebagai hasilnya, munculah beberapa
tari kreasi baru. Tari kreasi baru ini dapat merupakan penggalian
kembali akar-akar budaya yang telah sirna, penafsiran baru, inspirasi atau
eksplorasi seni baru atas seni tari tradisional. Tari tradisional dibagi
menjadi :
Ø Tari Keraton
Tari keraton adalah tari
yang semula berkembang dikalangan kerajaan dan bangsawan. Tarian di Indonesia
mencerminkan sejarah panjang Indonesia. Beberapa keluarga bangsawan, berbagai
istana dan keraton yang hingga kini masih bertahan di berbagai bagian Indonesia
menjadi benteng pelindung dan pelestari budaya istana. Perbedaan paling jelas
antara tarian istana dengan tarian rakyat tampak dalam tradisi tari Jawa. Strata
masyarakat Jawa yang berlapis-lapis dan bertingkat tercermin dalam budayanya.
Jika golongan bangsawan kelas atas lebih memperhatikan pada kehalusan, unsur
spiritual, keluhuran, dan keadiluhungan. Masyarakat kebanyakan lebih
memperhatikan unsur hiburan dan sosial dari tarian. Sebagai akibatnya tarian
istana lebih ketat dan memiliki seperangkat aturan dan disiplin yang
dipertahankan dari generasi ke generasi, sementara tari rakyat lebih bebas, dan
terbuka atas berbagai pengaruh.
Perlindungan kerajaan
atas seni dan budaya istana umumnya digalakkan oleh pranata kerajaan sebagai
penjaga dan pelindung tradisi mereka. Misalnya para Sultan dan Sunan dari Keraton Yogyakarta dan Keraton
Surakarta terkenal sebagai
pencipta berbagai tarian keraton lengkap dengan komposisi gamelan pengiring tarian tersebut. Tarian istana
juga terdapat dalam tradisi istana Bali dan Melayu. Seperti di Jawa juga
menekankan pada kehalusan, keagungan dan gengsi. Tarian Istana Sumatra seperti
bekas Kesultanan Aceh, Kesultanan
Deli di Sumatra Utara,
Kesultanan Melayu Riau, dan Kesultanan Palembang di Sumatra Selatan lebih
dipengaruhi budaya Islam, sementara Jawa dan Bali lebih kental akan warisan
budaya Hindu-Buddhanya.
Ø Tari Rakyat
Tari Rakyat merupakan
tari yang hidup dan berkembang dikalangan rakyat. Tarian Indonesia menunjukkan
kompleksitas sosial dan pelapisan tingkatan sosial dari masyarakyatnya, yang
juga menunjukkan kelas sosial dan derajat kehalusannya. Berdasarkan pelindung
dan pendukungya, tari tradisional adalah tari yang dikembangkan dan didukung
oleh rakyat kebanyakan, baik di pedesaan maupun di perkotaan.
Dibandingkan dengan tari
istana (keraton) yang dikembangkan dan dilindungi oleh pihak istana. Tari
rakyat Indonesia relatif lebih bebas dari aturan yang ketat dan disiplin
tertentu, meskipun demikian beberapa langgam gerakan atau sikap tubuh yang khas
seringkali tetap dipertahankan. Tari rakyat lebih memperhatikan fungsi hiburan
dan sosial pergaulannya daripada fungsi ritual.
Tari Ronggeng dan tari Jaipongan suku
Sunda adalah contoh yang
baik mengenai tradisi tari rakyat. Keduanya adalah tari pergaulan yang lebih
bersifat hiburan. Seringkali tarian ini menampilkan gerakan yang dianggap
kurang pantas jika ditinjau dari sudut pandang tari istana, akibatnya tari
rakyat ini seringkali disalahartikan terlalu erotis atau terlalu kasar dalam
standar istana. Meskipun demikian tarian ini tetap berkembang subur dalam
tradisi rakyat Indonesia karena didukung oleh masyarakatnya. Beberapa tari
rakyat tradisional telah dikembangkan menjadi tarian massal dengan gerakan
sederhana yang tersusun rapi, seperti tari Poco-poco dari Minahasa Sulawesi
Utara, dan tari Sajojo dari Papua.
3. Jenis-Jenis Seni Tari
Jenis tari ditinjau dari
bentuk penyajiannya terbagi tiga kelompok, yaitu:
* Tari Tunggal
* Tari Berpasangan
* Tari Kelompok/Massal
Ø Tari
Tunggal
Tari Tunggal yaitu tari
yang dilakukan oleh satu orang. Contohnya adalah tari gambir anom, tari koncar,
tari gunung sari, tari gatotkaca, tari bondan, tari gambyong dan tari kukilo.
Ø Tari
berpasangan
Tari berpasangan yaitu
tari yang dilakukan dengan berpasangan, laki-laki dengan perempuan, laki-laki
dengan laki-laki, perempuan dengan perempuan.
Ø Tari
Kelompok/Massal
Tari ini dilakukan
dengan ramai-ramai, atau dengan menggunakan banyak penari.
Nah, oleh karena itu,
mari kita berbangga dengan seni tari yang ada di negara kita dengan cara
melestarikannya.
4. Peran Seni Tari
Peranan seni tari untuk
dapat memenuhi kebutuhan manusia adalah dengan melalui stimulan individu,
social dan komunikasi. Dengan demikian tari dalam memenuhi kebutuhan individu
dan social merupakan alat yang digunakan untuk penyampaian ekspresi jiwa dalam
kaitannya dengan kepentingan lingkungan. Oleh karena itu tari dapat berperan
sebagai pemujaan, sarana komunikasi, dan pernyataan batin manusia dalam
kaitannya dengan ekspresi kehendak. Secara garis besar fungsi tari ada 5 antara
lain :
Ø Tari
Sebagai Upacara
fungsi tari sebagai
sarana upacara merupakan bagian dari tradisi yang ada dalam suatu kehidupan
masyarakat yang sifatnya turun temurun dari generasi ke generasi berikutnya
sampai masa kini yang berfungsi sebagai ritual. tari dalam upacara pada umumya
bersifat sakral dan magis. pada tari upacara faktor keindahan tidak diutamakan,
yang diutamakaan adalah kekuatan yang dapat mempengaruhi kehidupan manusia itu
sendiri ataupun hal hal diluar dirinya. Tari upacara dibagi menjadi 2 yaitu
tari adat dan agama
Ø Tari Adat
beberapa contoh tari uapacar adat adalah bedhoyo ketawang
(penobatan raja) gambyong, karonsih, dan gatot kaca gandrung ( adat
perkawinan), kuda lumping, jatilan (seni tontonan rakyat) tari sekapur sirih
untuk penyambutan tamu agung dan tari rangguk (jambi) untuk persembahan untuk
tamu biasa.
Ø Tari Agama
tari upacara agama adalah tari yang diyakini memiliki
karismatik khusus. Apabila tidak dilaksanakan akan berdampak kepada peri
kehidupan selanjutnya. Tari upacara agama memiliki tradisi khusus.,
dilaksanakan dalam konteks yang berhubungan dengan pernyataan penghayan keagamaan
di mana mereka lebih asyik apabila melakukan dengan penghayatan dalam dan
bersifat memuja, dan penghayantan persembahan secara total. Contoh tari pendet,
rangde, rejang, keris, pasraman, gabor, ngaben bedoyo semang, bendaya ketawang,
gandari
Ø Tari
Sebagai Sarana Hiburan
salah satu bentuk
penciptaan tari ditujukan hanya untuk di tonton. Tari ini memiliki tujuan
hiburan pribadi lebih mementingkan kenikmatan dalam menarikan. Tari hiburan
disebut tari gembira, pada dasarnya tarian gembira tidak bertujuan untuk
ditonton akan tetapi tarian ini cenderung untuk kepuasan para penarinya itu
sendiri. Keindahan tidak diutamakan, tetapi mementingkan kepuasan individual,
bersifat spontanitas dan improvisasi.
contoh tari hiburan tari
tayub (jatim, jateng), ketuk tilu (jabar), gandrung (banyuwangi), jogged
bumbung (bali), serampang dua belas (Sumatra)
Ø Tari
Sebagai Sarana Pertunjukkan
tari pertunjukkan adalah
bentuk momunikasi sehingga ada penyampai pesan dan penerima pesan. Tari ini
lebih mementingkan bentuk estetika dari pada tujuannya. Tarian ini lebih
digarap sesuai dengan kebutuhan masyarakat setempat’ tarian ini sengaja disusun
untuk dipertontonkan. Oleh sebab itu penyajian tari mengutamakan segi
artistiknya yang konsepsional yang mantab, koreografer yang baik serta tema dan
tujuan yang jelas.
Contoh tari pertunjukan
tari piring (Sumatra), tari ngremo(jatim), gambyong ( surakarta).
5. Unsur-unsur
gerak Tari
Menurut aktifitasnya
gerak dapat di bagi menjadi dua macam,yaitu :
·
Gerak setempat adalah
gerak yang dilakukan tanpa berpindah tempat
·
Gerak berpindah tempat
adalah gerak yang dilakukan dengan berpindah tempat dapat dilakukan dengan
gerak bergeser, melangkah, meluncur dan melompat.
Menurut bentuknya,gerak
dapat dibagi menjadi tiga macam,yaitu :
·
Gerak
Realistik / Gerak Wantah adalah
gerak yang dilakukan oleh sesorang sesuai dengan apa yang dilihatnya.
·
Gerak
Stilir adalah gerak yang
sudah digubah,gerak tidak wantah dengan cara diperhalus.
Menurut sifatnya gerak
dapat dapat di bagi menjadi empat,yaitu :
·
Gerak
Lemah adalah gerak yang
dilakukan dengan tidak menggunakan kekuatan otot.
·
Gerak
tegang adalah gerak yang
dilakukan dengan menggunakan otot-otot atau kekuatan.
·
Gerak
lembut adalah gerak yang
dilakukan oleh sesorang yang gerak-gerakannya mengalir.
·
Gerak
kasar adalah gerak-gerak
yang dilakukan oleh sesorang dengan menggunakan otot-otot yang kuat.seperti
hentakan-hentakan kakiyang dilakukan dengan kecepatan tinggi.
6. Unsur-unsur
Kaidah Seni Tari
· Wiraga adalah
kemampuan peragaan ,penguasaan kelenturan teknik tenaga gerak dan ungkapan
gerak yang jelas.
· Wirama adalah
pengaturan tempo dan ritmeyang erat sekali hubungannya dengan irama.
· Wirasa adalah
aspek yang bersifat rohaniah yang mendukung keseluruhan tarian yang dibawakan
penari.
7. Tari
Tradisional di Nusantara
Berikut ini beberapa contoh nama-nama tari
Tradisional di seluruh Indonesia.
1.
Tarian Daerah Provinsi
Bali
1. Tari Kecak
2. Tari Legong
3. Tari Barongan
4. Tari Pendet
1. Tari Kecak
2. Tari Legong
3. Tari Barongan
4. Tari Pendet
2.
Tarian Daerah Banten
1. Tari Prajurit
1. Tari Prajurit
3.
Tarian Daerah Provinsi
Bengkulu
1. Tari Andun
2. Tari Bidadari Terminang Anak
3. Tari Ganau
1. Tari Andun
2. Tari Bidadari Terminang Anak
3. Tari Ganau
4.
Tarian Daerah Provinsi
DI Aceh
1. Tari Saman
2. Tari Seudati
1. Tari Saman
2. Tari Seudati
5.
Tarian Daerah Propinsi
DI Yogyakarta
1. Tari Bedaya Pangkur
2. Tari Serimpi
1. Tari Bedaya Pangkur
2. Tari Serimpi
6.
Tarian Daerah Gorontalo
1. Tari Dana-Dana
1. Tari Dana-Dana
7.
Tarian Daerah DKI
Jakarta
1. Tari Betawi
2. Tari Yapong
1. Tari Betawi
2. Tari Yapong
8.
Tarian Daerah Jambi
1. Tari Sekapur Sirih
2. Tari Selampir Delapan
1. Tari Sekapur Sirih
2. Tari Selampir Delapan
9.
Tarian Daerah Provinsi
Jawa Barat
1. Tari Jaipong
2. Tari Topeng
1. Tari Jaipong
2. Tari Topeng
10.
Tarian Daerah Provinsi
Jawa Tengah
1. Tari Bambang Cakil
2. Tari Sintren
1. Tari Bambang Cakil
2. Tari Sintren
11.
Tarian Daerah Provinsi
Jawa Timur
1. Tari Gandrung Banyuwangi
2. Tari Remo
3. Tari Reog Ponorogo
1. Tari Gandrung Banyuwangi
2. Tari Remo
3. Tari Reog Ponorogo
12.
Tarian Daerah Provinsi
Kalimantan Barat
1. Tari Monong
2. Tari Zapin
1. Tari Monong
2. Tari Zapin
13.
Tarian Daerah Provinsi
Kalimantan Selatan
1. Tari Babujugan
2. Tari Radap Rahayu
1. Tari Babujugan
2. Tari Radap Rahayu
14.
Tarian Daerah Provinsi
Kalimantan Tengah
1. Tari Dadas dan Bawo
2. Tari Giring-Giring
1. Tari Dadas dan Bawo
2. Tari Giring-Giring
15.
Tarian Daerah Provinsi
Kalimantan Timur
1. Tari Gong
1. Tari Gong
16.
Tarian Daerah Kepulauan
Riau
1. Tari Tandak,
2. Tori Joged Lambak
1. Tari Tandak,
2. Tori Joged Lambak
17.
Tarian Daerah Propinsi
Lampung
1. Tari Bedana
2. Tari Jangget
3. Tari Malinting
1. Tari Bedana
2. Tari Jangget
3. Tari Malinting
18.
Tarian Daerah Propinsi
Maluku
1. Tari Cakalele
2. Tari Lenso
3. Tari Nahar Iaa
4. Tari Perang
5. Tari Tidetide
1. Tari Cakalele
2. Tari Lenso
3. Tari Nahar Iaa
4. Tari Perang
5. Tari Tidetide
19.
Tarian Daerah Propinsi
Nusa Tenggara Barat
1. Tari Batu Nganga
2. Tari Mpaa Lenggogo
1. Tari Batu Nganga
2. Tari Mpaa Lenggogo
20.
Tarian Daerah Propinsi
Nusa Tenggara Timur
1. Tari Gareng Lameng
2. Tari Perang
1. Tari Gareng Lameng
2. Tari Perang
21.
Tarian Daerah Propinsi
Papua
1. Tari Musyoh
2. Tari Selamat Datang
3. Tari Sojojo Papua
4. Tari Papua
5. Tari Perang
6. Tari Suanggi
1. Tari Musyoh
2. Tari Selamat Datang
3. Tari Sojojo Papua
4. Tari Papua
5. Tari Perang
6. Tari Suanggi
22.
Tarian Daerah Propinsi
Sulawesi Selatan
1. Tari Bosara
2. Tari Kipas
3. Tari Pakarena
1. Tari Bosara
2. Tari Kipas
3. Tari Pakarena
23.
Tarian Daerah Propinsi
Sulawesi Tengah
1. Tari patuddu
2. Tari Dero Poso
3. Tari Lumense
4. Tari Pamonte
5. Tari Peule Cinde
6. Tari Torompio
1. Tari patuddu
2. Tari Dero Poso
3. Tari Lumense
4. Tari Pamonte
5. Tari Peule Cinde
6. Tari Torompio
24.
Tarian Daerah Propinsi
Sulawesi Tenggara
1. Tari Balumpa
2. Tari Dinggu
3. Tari Lumense
4. Tari Manguru
1. Tari Balumpa
2. Tari Dinggu
3. Tari Lumense
4. Tari Manguru
25.
Tarian Daerah Propinsi
Sulawesi Utara
1. Tari Katrili
2. Tari Maengket
3. Tari Polo-Palo
1. Tari Katrili
2. Tari Maengket
3. Tari Polo-Palo
26.
Tarian Daerah Propinsi
Sumatra Barat
1. Tari Lilin
2. Tari Payung
3. Tari Piring
1. Tari Lilin
2. Tari Payung
3. Tari Piring
27.
Tarian Daerah Propinsi
Sumatra Selatan
1. Tari Gending Sriwijaya
2. Tari Putri Bekhusek
3. Tari Tanggai
1. Tari Gending Sriwijaya
2. Tari Putri Bekhusek
3. Tari Tanggai
28.
Tarian Daerah Propinsi
Sumatra Utara
1. Tari Serampang Dua Belas
2. Tari Tor Tor
1. Tari Serampang Dua Belas
2. Tari Tor Tor
BAB
III
PENUTUP
1. Kesimpulan
Fungsi
Seni serta tujuannya bisa dibagi menjadi ; Fungsi Religi/Keagamaan, Fungsi
Pendidikan, Fungsi Komunikasi, Fungsi Rekreasi/Hiburan, Fungsi Artistik, Fungsi
Guna (seni terapan), dan Fungsi Kesehatan (terapi).
Jenis tari ditinjau dari
bentuk penyajiannya terbagi tiga kelompok, yaitu: Tari Tunggal, Tari
Berpasangan, dan Tari Kelompok/Massal.
Peranan seni tari untuk
dapat memenuhi kebutuhan manusia adalah dengan melalui stimulan individu,
social dan komunikasi. Dengan demikian tari dalam memenuhi kebutuhan individu
dan social merupakan alat yang digunakan untuk penyampaian ekspresi jiwa dalam
kaitannya dengan kepentingan lingkungan. Oleh karena itu tari dapat berperan
sebagai pemujaan, sarana komunikasi, dan pernyataan batin manusia dalam
kaitannya dengan ekspresi kehendak. Secara garis besar fungsi tari ada 3 antara
lain :tari sebagai upacara , tari sebagai sarana hiburan dan tari sebagai
sarana pertunjukkan
Dalam sebuah tarian
antara tubuh, gerak komposisi tari tidak dapat dipisahkan.Dalam sebuah tarian
terdapat unsur-unsur yang membangunnya yakni unsur gerak, tenaga dan waktu.
Tari
tradisional adalah tari yang telah melampaui perjalanan perkembangannya cukup
lama, dan senantiasa berfikir pada pola-pola yang telah mentradisi. Para
ahli antropologi percaya bahwa tarian di Indonesia berawal dari gerakan ritual
dan upacara keagamaan dan juga alam. Jenis Tari Tradisional ada dua
: Tari keraton adalah tari yang semula berkembang dikalangan kerajaan dan
bangsawan. Tari Rakyat merupakan tari yang hidup dan berkembang dikalangan
rakyat. Setiap daerah provinsi di Indonesia masing-masing memiliki tarian
tradisional.
2. Saran
· Dengan
mengenal lebih banyak Tarian adat di seluruh provinsi di indonesia mudah-mudahan
membuat kita lebih mencintai negeri kita ini.
· Sekolah
seni tertentu di Indonesia seperti Sekolah Tinggi Seni Indonesia (STSI)
di Bandung, Institut Kesenian Jakarta (IKJ) di Jakarta, Institut Seni Indonesia (ISI) yang tersebar
di Denpasar, Yogyakarta, dan Surakarta kesemuanya mendukung dan menggalakkan
siswanya untuk mengeksplorasi dan mengembangkan seni tari tradisional di
Indonesia. Beberapa festival tertentu seperti Festival Kesenian Bali dikenal
sebagai ajang ternama bagi seniman tari Bali untuk menampilkan tari kreasi baru
karya mereka.
· Semoga
seluruh masyarakat Indonesia dapat terus menjaga dan melestarikan seni tari
serta menemukan cara-cara terbaru untuk mengatasinya agar tarian suatu daerah
di Indonesia dapat terjaga sampai generasi selanjutnya.
DAFTAR
PUSTAKA
PUSTAKA
http://www.jatikom.com/2015/11/kumpulan-tari-tradisional-indonesia.html
http://www.jatikom.com/